Pemingsanan stunning Penyembelihan Killing.

Pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, penanganan ayam yang mati semuanya dibakar.

2. Pemingsanan stunning

Setelah ayam dinyatakan memenuhi spesifikasi ayam hidup standar mutu, ayam digantung pada shackel menuju ruang killing kemudian dilakukan proses pemingsanan. Pada PT. Sierad Produce Tbk pemingsanan dilakukan dalam water bath stunner 70 Volt selama 10 detik, sedangkan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia pemingsanan dilakukan dalam water bath stunner 15-25 volt dan tahanan listrik 0.1-0.3 Ampere. Stunner yang digunakan di salah satu RPA dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 Stunner di salah satu RPA. Bila dilihat dari metode electrical stunning perbedaan voltase ini tidak menjadi masalah, bila mengikuti ketentuan bahwa voltase yang digunakan dalam stunning tidak boleh lebih dari 75 voltase selama 7 detik Katme, AM, 1986. Hal yang paling penting dari proses stunning ini adalah stunning tidak menyebabkan cacat dan kematian pada ayam yang akan disembelih. Oleh karena itu QC selalu mengontrol voltase dari stunner karena apabila voltase terlalu tinggi dapat menyebabkan ayam mati. Bila ayam yang mati karena stunner tidak terkontrol, maka hasil produksi adalah ayam yang sudah mati merupakan bangkai. Hal ini yang sangat dihindari dalam memproduksi daging ayam yang halal di RPA. Pada kedua RPA telah menerapkan cara ini, yaitu adanya pengontrolan tidak menggunakan bangkai dalam proses produksinya, sesuai dengan pernyataan bahwa “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih disebut nama selain Allah ” QS. 2 : 173.

3. Penyembelihan Killing.

Kemudian ayam dipotong secara halal memenuhi syariat Islam dengan posisi menghadap kiblat. Proses penyembelihan ayam di RPA dapat dilihat pada Gambar 12 dan Gambar 13 di bawah ini. Gambar 12 Proses penyembelihan halal di RPA. Gambar 13 Proses penyembelihan sempurna dengan terputusnya 3 saluran. Proses penyembelihan ayam di kedua RPA PT. Sierad Produce Tbk maupun PT. Charoen Pokphand Indonesia telah memenuhi ketentuan MUI. Penyembelihan dilakukan oleh seorang Killerman dan muslim. Menurut Wahab 2004 mengemukakan bahwa penyembelih adalah orang muslim yang mengerti dasar dan kondisi yang berhubungan dengan penyembelihan. Cara penyembelihan dengan mengucapkan asma Allah “ Bismillahirrohmanirrohiim satu kali dan Allahu Akbar tiga kali” , pada setiap awal produksinya. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an bahwa “Maka makanlah binatang-binatang yang halal yang disebut nama Allah” QS. 6 : 118. Dan pada surat yang lain juga dikatakan bahwa “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan . Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu, dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik” QS. 6 : 121. Selain itu proses penyembelihan telah menggunakan pisau yang tajam, yang mudah memutuskan urat-urat lehernya sehingga darah dapat menyembur keluar. Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua RPA telah melakukan penyembelihan dengan ikhsan sesuai tuntutan yang ada dalam hadist. Menurut HR. Ahmad dan Ibnu Majah dikatakan bahwa dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah saw. menyuruh mengasah pisau dan menyembunyikannya dari hewan, dan sabdanya : “Jika salah seorang diantara kamu menyembelih, maka hendaklah dilakukannya dengan cepat” Hasan, 2000. Untuk kesempurnaan penyembelihan ayam dilakukan dengan memotong dua urat di kanan dan di kiri dengan memotong 3 saluran utama pernafasan, makanan dan saluran darah. Petugas produksi mengontrol ayam yang telah disembelih sempurna, jika ditemukan ayam yang tidak tersembelih sempurna akan dipisahkan untuk dimusnahkan. Menurut Hasan 2000 penyembelihan itu harus dilakukan di leher binatang tersebut yaitu : bahwa kematian binatang tersebut justru sebagai akibat dari terputusnya urat nadi atau kerongkongannya. Penyembelihan yang paling sempurna, yaitu terputusnya kerongkongan, tenggorokan dan urat nadi. Ayam diyakini sudah mati sebelum diproses lebih lanjut. Para pekerja menggunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang bersih dan bebas dari najis dan dapat melindungi dirinya dari darah ayam ataupun kotoran yang lain. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14 Perlengkapan Killerman dalam melakukan penyembelihan .

4. Penirisan darah bleeding