Ayam dipotong pada leher, tepatnya pada Ayam diyakini sudah mati sebelum diproses Alat angkut yang digunakan tidak bekas Para pekerja menggunakan pakaian dan Keadaan ruangan produksi bebas kontaminan Ruangan produksi bebas dari binatang, atau najis Timban

4. Pemilihan Hewan Potong • •

4.1 Hewan yang dipotong memenuhi syarat

kesehatan hewan sesuai dengan ketentuan. • •

4.2 Hewan yang mati sebelum disembelih terkontrol

dan dimusnahkan. • •

4.3 Ada bukti yang memperkuat perlakuan di atas.

• • 5. Cara Produksi • •

5.1 Pemingsanan stunning sebelum pemotongan,

selalu dikontrol. • •

5.2 Hewan dapat dipastikan masih hidup sebelum

disembelih. • •

5.3 Ayam disembelih dengan menyebut asma Allah.

• •

5.4 Ayam disembelih dengan alat penyembelihan

yang tajam yang mudah memutuskan urat-urat lehernya sehingga darah dapat menyembur keluar. • •

5.5 Ayam dipotong pada leher, tepatnya pada

tenggorokan, kerongkongan dan urat nadi putus. • •

5.6 Ayam diyakini sudah mati sebelum diproses

lebih lanjut dikuliti. • •

5.7 Alat angkut yang digunakan tidak bekas

mengangkut bahan non halal. • •

5.8 Para pekerja menggunakan pakaian dan

perlengkapan kerja yang bersih dan bebas dari najis. • •

5.9 Keadaan ruangan produksi bebas kontaminan

dari bahan yang non halal. • •

5.10. Ruangan produksi bebas dari binatang, atau najis

yang dapat mengkontaminasi produk akhir. • •

5.11 Timbangan dan wadah hasil pemotongan daging

ayam dalam keadaan bersih dan bebas najis. • •

5.12 Darah dimanfaatkan untuk keperluan lain.

• • 6. Bagian Penyimpanan • • 6.1 Tempat penyimpanan daging hanya digunakan untuk daging halal. • • 6.2. Fasilitas penyimpanan bebas dari kontaminasi barang-barang yang haram. • • 7. Bagian Distribusi • • 7.1. Mobil atau alat angkut yang digunakan selalu dalam keadaan suci dan bersih dari najis. • • 7.2. Mobil atau alat angkut tidak bercampur dengan bahan lain atau titipan orang lain yang tidak jelas kehalalannya • • 8. Internal Auditor IA • • 8.1. IA membuat SJH . • • 8.2. IA membuat SOP Halal di setiap bagian dalam RPA. • •

8.3. IA membuat status kehalalan produk

berdasarkan HrACCP. • • 8.4. IA melakukan sosialisasi dan pendidikan halal kepada karyawan. • •

8.5. IA melakukan sertifikasi halal ke MUI setiap

2 tahun sekali. • • 8.6. Apakah IA selalu menginformasikan status kehalalan produk ke customer. • •

8.7. IA selalu melakukan audit halal secara

menyeluruh minimal 1 kali sebulan. • • Ketaatan Pelaksanaan Sistem Jaminan Halal No Elemen-elemen Pelaksanaan Sistem Jaminan Halal PT. Sierad Produce Tbk PT. Charoen Pokphand

8.8 IA memberikan tugas-tugas khusus di setiap