Personel dan Pelatihan. Perubahan Dokumen. Prosedur Pengaduan. Prosedur Penarikan Kembali.

lviii tindakan perbaikan, e melakukan pencatatan dan f melakukan prosedur verifikasi. Operasionalisasi sistem ini diwujudkan dalam bentuk lembar kerja yang disebut lembar kerja status preventif dan tindakan koreksi control measure sebagai upaya mencegah dan menindaklanjuti titik-titik kritis keharaman yang diidentifikasikan. Menurut Apriyantono et al. 2003 lembar kerja status preventif dan tindakan koreksi menyajikan uraian tentang informasi tentang : lokasi CCP pada tahap proses produksi, faktor-faktor yang mungkin menyebabkan keharaman produk antara lain jenis bahan dan kontaminasi najis, prosedur pemantauan, tindakan koreksi, verifikasi, dan pencatatan.

10. Audit Halal.

Audit halal yang dilakukan adalah audit halal internal dan audit halal eksternal. Audit halal internal dilakukan oleh internal auditor halal yang telah ditunjuk oleh pimpinan. Pihak RPA membuat dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk merencanakan dan menjalankan audit halal internal dalam rangka melakukan verifikasi, apakah sistem produksi halal efektif. Audit halal eksternal dilakukan oleh auditor halal internal bersama LP POM MUI sebagai lembaga pemeriksa halal. Audit dilakukan untuk menilai kesesuaian sistem produksi halal dengan pesyaratan halal. Audit yang dilakukan meliputi audit kelengkapan dokumen halal dan audit pelaksanaan produksi halal tersebut. Hasil audit yang dilakukan akan dilaporkan kepada LP POM MUI setiap 6 bulan sekali, terhitung dari tanggal terbitnya sertifikat halal LP POM MUI, 2003.

11. Personel dan Pelatihan.

Pelatihan merupakan kunci keberhasilan dalam menerapkan sistem produksi halal. Pelatihan untuk karyawan sangat penting untuk menjamin produk yang dihasilkan selalu halal. Pelatihan lebih diarahkan pada pemahaman karyawan dalam memproduksi yang baik dan halal. Jenis pelatihan yang diperlukan antara lain : a penyebarluasan kebijakan halal dan kesadaran pentingnya kehalalan, b hukum halal-baram dalam Islam yang berkaitan dengan bahan pangan, c pengertian dan pemahaman sistem lix produksi halal yang telah disusun, d pelatihan sistem dokumentasi, dan e pelatihan audit halal.

12. Perubahan Dokumen.

Perubahan dokumen sistem jaminan halal dapat dicatat dalam bentuk tabel atau matrik. Adapun hal yang perlu dicatat adalah tanggal perubahan, halaman perubahan dan uraian singkat pedoman yang diubah sebelumnya dan sesudah perubahan.

13. Prosedur Pengaduan.

Menurut Apriyantono et al. 2003 prosedur pengaduan adalah suatu prosedur untuk menangani dan mencatat keluhan internal dan eksternal serta tindakan koreksi yang dilakukan. Dokumentasi pengaduan konsumen dibuat dalam suatu form yang menguraikan tentang : kode kemasan, tujuan pemasaran, label, pembeli, isi pengaduan, tindakan koreksi, tanggal pengaduan dan penyelesaian pengaduan. Dokumen ditandatangani oleh bagian produksi, pengawasan mutu dan koordinator halal.

14. Prosedur Penarikan Kembali.

Prosedur penarikan kembali adalah suatu metode untuk mengidentifikasi, menempatkan, dan menarik kembali produk yang tidak memenuhi persyaratan halal yang telah beredar di pasar Apriyantono et al. 2003. Dokumen ini dapat berupa form yang berisi tentang : pelanggan yang dituju, alasan penarikan, jenis produk, tanggal produksi, total volume dan tindak lanjutnya. Dokumen ditandatangan oleh koordinator halal dengan berkoordinasi dengan bagian pengawasan mutu. Standard Operating Procedure SOP, Guideline dan Work Instruction WI Menurut Hadiwiardjo 1996 SOP, Guideline dan WI merupakan panduan untuk keperluan intern perusahaan dan tidak perlu ditunjukkan kepada siapapun juga kecuali bila disetujui bersama dan diperlukan untuk audit sistem mutu atau sistem halal. Panduan ini berisikan prosedur operasi untuk berjalannya aktivitas sehari-hari. Prosedur dan WI ini perlu penyempurnaan secara berkala, disesuaikan dengan perkembangan dan metode operasi yang selalu berubah. Dokumen lx ini merupakan penjabaran dari kebijakan halal industri. SOP diuraikan secara rinci untuk setiap bagian atau bidang yang terkait dengan proses halal LP POM MUI, 2003. Keadaan Umum Perusahaan P T . S iera d P ro d u ce T b k PT. Sierad Produce Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor pangan berbasis peternakan agrifood yang memasarkan daging siap olah dan produk ayam. Industri ini terletak di Jalan Raya Parung KM 19, Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor dan berjarak ± 200 meter dari jalan raya serta berjarak ± 20 meter dari pemukiman penduduk sekitar pabrik. Perusahaan ini berkantor pusat di Kemang Raya No 67 Jakarta. PT. Sierad Produce Tbk dengan jaringan restoran yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, memiliki kapasitas produksi yang tinggi 35.000 - 45.000 ekor per hari. Produk yang dihasilkan oleh PT. Sierad Produce Tbk berupa whole chicken karkas dan produk parting dan boneless. Sebagai komitmen perusahaan terhadap mutu dan pelanggan, maka pada tahun 1995 PT. Sierad Produce Tbk memperoleh sertifikat halal dari MUI dan tahun sebelumnya telah memperoleh penghargaan Sahwali atas upayanya dalam memelihara lingkungan dari pencemaran limbah limbah. Kemudian meraih sertifikat ISO 9002 : 1994 pada bulan Februari 2001 dari LRQA Liyod Register Quality Assurance , lalu diupgrade menjadi ISO 9001 : 2000 pada bulan September 2003 dan pada bulan Februari 2002 meraih sertifikat HACCP Hazard Analysis Critical Control Point dari KAN. Dan perusahaan juga menerapkan GMP Good Manufacturing Practice, SSOP Sanitation Standard Operating Procedure , K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam melaksanakan proses produksi terhadap bangunan, fasilitas alat kerja dan karyawannya. P T . C h a ro en P o k p h a n d In d o n esia PT. Charoen Pokphand Indonesia – Chicken Processing Plant, merupakan industri rumah potong dan pengolahan daging ayam di atas tanah seluas 2,1 hektar yang berkedudukan Jl. Industri IV Modern Industri Estate Kav. 6 - 8 desa lxi Nambo Ilir – Cikande, Serang, Banten. Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta Utara yaitu di Jl. Parangtritis Raya A-5 E 12 A Ancol Barat. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1997 sebagai industri tindak lanjut pasokan ayam potong untuk diolah menjadi daging mentah, daging beku dan daging olahan untuk dipasarkan di dalam negeridomestik maupun luar negerieksport. Pabrik PT. Charoen Pokphand Indonesia - Chicken Processing Plant mempunyai 3 tiga plant utama yaitu Slaughter House, Further Process, dan Sausage Plant . Slaugter House melakukan kegiatan pemotongan ayam dan menghasilkan daging ayam mentah, sedangkan Further Process dan Sausage Plant menghasilkan produk olahan daging ayam lanjutan. Dalam perkembangannya sebagai bukti kepedulian terhadap mutu produk, PT. Charoen Pokphand Indonesia – Chicken Processing Plant telah berhasil memperoleh beberapa sertifikat. Produk ayam mentah dan olahan lanjut telah mendapat sertifikat halal. Dua sertifikat lainnya juga telah diperolehnya yaitu sertifikat Nomor Kontrol Veteriner NKV dengan NO. 13– 322010 – A serta sertifikat HACCP. PT. Charoen Pokphand Indonesia -Plant Slaughter Hause telah memiliki sistem jaminan produk halal yang terdokumentasi. Sistem jaminan produk halal tersebut diintegrasikan dengan sistem manajemen mutu dan sistem HACCP yang ada di PT. Charoen Pokphand Indonesia. Pada pelaksanaannya sistem jaminan halal ini ditangani oleh internal auditor halal. Penerapan Pemenuhan Dokumen Manual Halal di RPA Penerapan pemenuhan dokumen SJH pada PT. Sierad Produce Tbk dan PT. Charoen Pokphand Indonesia meliputi dokumen utama berupa manual halal, SOP halal, Guideline halal dan WI halal. Berdasarkan pengamatan di kedua RPA dapat diketahui bahwa pada awalnya pemenuhan dokumen SJH di kedua RPA belum didokumentasikan secara lengkap. Elemen-elemen halal ada yang belum didokumentasikan tertulis pada manual halal, oleh karena itu dilakukan pengembangan elemen-elemen yang belum diterapkan dengan membuat dokumen manual halal yang dapat dilihat pada dokumen manual halal PT. Sierad Produce Tbk Lampiran 5 dan PT. Charoen Pokphand Indonesia Lampiran 7, kemudian dilakukan penerapan manual halal di kedua RPA untuk lebih jelasnya dapat lxii dilihat pada Tabel 1. Pengembangan dokumen manual halal untuk RPA yang dibuat mengacu pada kelengkapan persyaratan ISO mutu 9000, Pedoman Jaminan Halal Apriyantono et al. 2003 dan RPP Jaminan Produk Halal tahun 2003 serta menyesuaikan dengan keadaan yang ada di RPA. Penerapan pengembangan dokumen manual halal menunjukkan bahwa dokumen yang dibuat dapat digunakan dalam menyusun sistem jaminan halal di RPA. K eb ija k a n H a la l Pimpinan puncak pada PT. Sierad Produce Tbk dan PT. Charoen Pokphand Indonesia telah berkomitmen untuk melaksanakan dan menegakkan serta memelihara sistem jaminan produk halal yang didokumentasikan dalam kebijakan halal industri. Pernyataan tersebut didokumentasikan pada manual halal PT. Sierad Produce Tbk yang menyatakan “PT. Sierad Produce Tbk penghasil produk yang halal, bersih, sehat, aman, berkualitas sesuai dengan syariat Islam”. Sedangkan PT. Charoen Pokphand Indonesia menyatakan kebijakan halalnya adalah “PT. Charoen Pokphand Indonesia, dalam berproduksi senantiasa menghasilkan daging ayam yang halal”. Dokumen kebijakan halal PT. Sierad Produce Tbk dapat dilihat pada Lampiran 5. Pemenuhan elemen ini mengacu pada persyaratan elemen mutu seri ISO 9000. Kebijakan mutu merupakan pernyataan komitmen perusahaan terhadap mutu, niat perusahaan untuk memelihara proses yang telah disesuaikan dengan standar ISO. Kebijakan tersebut dikomunikasikan ke seluruh pekerja, didokumentasikan dan direview serta direvisi sesuai kebutuhan DSN, 1993. Pemenuhan elemen ini juga sesuai dengan persyaratan dalam sistem jaminan halal Apriyantono et al. 2003 yang menyatakan bahwa produk yang diproduksi tidak mengandung unsur haram, diproses, disimpan, diangkut dan disajikan sesuai dengan syari at Islam dengan tidak terkontaminasi oleh unsur haram dan konsisten dengan kebijakan halal. Dokumen kebijakan halal dapat dilihat pada manual halal PT. Charoen Pokphand Indonesia di Lampiran 7. Tabel 1 Pemenuhan dokumen manual halal di RPA Pelaksanaan pemenuhan dokumen manual halal No. Elemen-elemen dalam dokumen manual halal PT. Sierad Produce Tbk PT.Charoen Pokphand Indonesia lxiii Penerapan Penerapan Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah 1. Kebijakan halal • • • • 2. Sasaran halal • • - • 3. Deskripsi produk • • • • 4. Identitas industri • • • • 5. Struktur organisasi halal • • • • 6. Koordinator halal - • • • 7. Internal audit halal • • • • 8. Persyaratan dasar kehalalan • • • • 9. Pembelian • • • • 10. Bagan alur produksi - • • • 11. Lembar kerja status preventif - • - • 12. Audit halal • • • • 13. Personel • • • • 14. Pelatihan - • - • 15. Perubahan dokumen - • - • 16. Penarikan kembali - • - • 17. Pengaduan - • - • Keterangan : - : Tidak tertulis • : T ertuli s S a sa ra n H a la l Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa elemen sasaran halal pada PT. Sierad Produce Tbk telah tertulis. Sasaran halal yang ada pada PT. Sierad Produce Tbk menetapkan bahwa “mempertahankan sertifikat halal secara terus menerus untuk menjamin kehalalan produk”. Dengan memperhatikan sertifikat halal yang terus menerus maka PT. Sierad Produce Tbk telah berusaha untuk menjamin produk daging ayam yang dihasilkannya. Sertifikat halal yang diperoleh dari LP POM MUI menjadi jaminan bahwa produk daging ayam yang dihasilkan telah diperiksa kehalalannya oleh auditor eksternal dari lembaga yang berwenang memberikan sertifikat halal. Dengan demikian perusahaan dapat mencantumkan label halal pada produknya dan konsumen muslim semakin yakin untuk membeli produk daging ayam tersebut. Sasaran halal pada PT. Sierad Produce Tbk ini diterapkan dengan sasaran mutu yang ada pada RPA tersebut, mengingat bahwa daging ayam yang diproduksi tidak hanya memperhatikan aspek kehalalan semata, tetapi juga mutu dari daging ayam yang dihasilkan. Sedangkan PT. Charoen Pokphand Indonesia pada awalnya belum mendokumentasikan secara tertulis sasaran halal ini, dokumentasi yang ada lebih menjelaskan pada kebijakan halal di perusahaan tersebut. lxiv Pemenuhan elemen sasaran halal mengacu pada persyaratan elemen mutu seri ISO 9000 yang mengatakan bahwa bahwa pimpinan puncak harus memastikan sasaran mutu, termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan produk, ditetapkan pada fungsi dan tingkat relevan dalam organisasi. Sasaran mutu juga harus terukur dan konsisten dengan kebijakan mutu. Menurut RPP Jaminan Produk Halal 2003 elemen sasaran halal ini harus ada pada setiap industri dan sesuai dengan persyaratan manajemen produksi halal. Pada pasal 10 ayat 1 RPP Jaminan produk halal dikatakan bahwa sasaran halal yang dapat disarankan untuk didokumentasikan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia yaitu “ Produk daging ayam yang dihas ilkan tidak mengandung unsur haram dan disembelih sesuai dengan syariat Islam serta diproses, disimpan, diangkut didistribusikan dan dipasarkan dengan tidak terkontaminasi oleh unsur haram”, o leh karena itu dilakukan perubahan dokumen yang menetapkan sasaran halal dalam bentuk dokumen tertulis dan disampaikan ke pimpinan puncak pelaku usaha dalam hal ini manajer PT. Charoen Pokphand Indonesia agar sasaran halal yang dibuat ditetapkan dan dapat dijadikan acuan pada semua tingkatan atau bagian dalam organisasi di perusahan tersebut. Dengan demikian pemenuhan elemen ini sesuai dengan persyaratan ISO sistem manajemen mutu dan manajemen produksi halal pasal 10 ayat 1 RPP Jaminan Produk Halal yang menyatakan bahwa pimpinan puncak pelaku usaha menetapkan sasaran halal yang dijadikan acuan oleh semua tingkatan dalam organisasi. Sedangkan pada pasal 10 ayat 2 Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jaminan Produk Halal, menyatakan bahwa produk yang diproduksi tidak mengandung unsur haram; diproses, disimpan, diangkut dan disajikan sesuai dengan syari at Islam dengan tidak terkontaminasi oleh unsur haram dan konsisten dengan kebijakan halal. Pendokumentasian sasaran halal pada PT. Sierad Produce Tbk pada Lampiran 5 dan PT. Charoen Pokphand Indonesia pada Lampiran 7. O rg a n isa si H a la l Struktur organisasi halal yang ada pada kedua RPA meliputi : struktur organisasi halal, tim organisasi halal dan identitas unit usaha. Ada sedikit perbedaan struktur organisasi halal pada kedua RPA ini. Struktur organisasi pada PT. Sierad Produce Tbk meliputi bagian-bagian Purchasing, Ware House, Quality lxv Qontrol, Dressed Chicken, Quality Assurance , sedangkan PT. Charoen Pokphand Indonesia dokumen organisasi halal yang ada hanya melibatkan bagian-bagian seperti bagian Slaughter House dan Quality Control. PT. Charoen Pokphand Indonesia disarankan dalam mendokumentasikan struktur organisasi halal melibatkan bagian Purchasing, Ware House, Quality Qontrol sehingga lebih menggambarkan hubungan kerja yang lebih jelas. Dokumentasi struktur organisasi halal dari di PT. Sierad Produce Tbk dapat dilihat pada Lampiran 5, sedangkan dokumentasi struktur organisasi halal pada PT. Charoen Pokphand Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 7. Tim organisasi halal kedua industri telah didokumentasikan pada manual halal. Tim ini merupakan perwakilan dari masing-masing bagian yang ada di industri ditambah dengan koordinator halal dan auditor halal internal. Masalah yang ditemui adalah koordinator halal di PT. Sierad Produce Tbk belum disediakan secara khusus melainkan dirangkap oleh Manager Quality Assurance dan internal auditor halal dirangkap oleh bagian Quality Control. Akibatnya kegiatan audit internal di perusahaan ini belum terdokumentasi. Hal yang dapat disarankan adalah dengan menunjuk salah seorang koordinator halal yang khusus menangani masalah halal, sehingga kegiatannya menjadi lebih fokus. Sedangkan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia kehalalan ditangani oleh Ketua Commite halal yang fungsinya hampir sama dengan koordinator halal. Penanganan kehalalan di perusahaan ini jadi lebih fokus. Daftar nama-nama tim organisasi halal pada manual halal khususnya koordinator dan internal auditor halal pada PT. Sierad Produce Tbk dapat dilihat pada Lampiran 5 sedangkan tim organisasi halal pada PT. Charoen Pokphand Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 7. Identitasprofil unit usaha telah diuraikan oleh masing-masing RPA yang meliputi : informasi nama industri, alamat, nomor telponFacsimile, nomor registrasi halal dan penanggung jawab. Uraian profil industri dapat dilihat pada manual PT. Sierad Produce Tbk di Lampiran 5. Sedangkan uraian profil industri RPA pada manual halal PT. Charoen Pokphand Indonesia di Lampiran 7. Deskripsi Produk. lxvi Deskripsi produk merupakan sebuah daftar yang berisikan seluruh jenis produk akhir yang dicakup oleh sistem produksi halal. Pada awalnya isi dari deskripsi produk tidak diuraikan oleh masing-masing RPA dan belum memenuhi keterangan produk yang dipersyaratkan di dalam sistem jaminan halal Apriyantono et al. 2003. Deskripsi produk yang ada tidak tertulis secara khusus dalam manual halal di kedua RPA, tetapi didokumentasikan dalam dokumen manual mutu. Oleh karena itu perlu pembuatan dokumen khusus deskripsi produk yang didokumentasikan pada manual halal yang dapat dilihat pada dokumen manual halal di PT. Sierad Produce Tbk pada Lampiran 5 dan dokumen manual halal di PT. Charoen Pokphand Indonesia pada Lampiran 7. Deskripsi produk tidak hanya menerangkan tentang karakteristik dari produk akhir sendiri melainkan secara keseluruhan mulai dari sumber dan cara penerimaan bahan mentah, proses produksi, cara penyimpanan, cara pengemasan, ukuran dan jenis pengemasan, cara pengangkutan, serta sasaran konsumennya. Deskripsi ini mengadopsi dari Panduan Penyusunan Rencana HACCP BSN, 2002. Persyaratan Dasar Kehalalan. Program persyaratan dasar kehalalan dalam operasionalisasinya meliputi program sanitasi yang diperlukan dalam rangka mencegah terjadinya kontaminasi bahaya yang menyebabkan tidak amannya dan tidak halalnya produk pangan dan program cara berproduksi yang baik dan halal. Program persyaratan dasar ini telah dilaksanakan tetapi belum didokumentasikan secara khusus pada manual halal yang ada di industri, oleh karena itu disarankan untuk membuat dokumen persyaratan dasar kehalalan di kedua industri daging ayam RPA, yang dituangkan dalam dokumen guideline halal. Guideline halal pada PT. Sierad Produce Tbk pada Lampiran 5 dan Guideline halal pada PT. Charoen Pokphand Indonesia pada Lampiran 7. Pelaksanaan pemenuhan persyaratan dasar kehalalan halal dalam sistem jaminan halal dapat dilihat pada pemenuhan audit pelaksanaan jaminan halal oleh PT. Sierad Produce Tbk Lampiran 5 sedangkan untuk PT. Charoen Pokphand Indonesia Lampiran 7. Pembelian. lxvii Sistem jaminan halal pada PT. Sierad Produce Tbk dan PT. Charoen Pokphand Indonesia telah memasukan elemen pembelian sebagai manual dalam sistem jaminan halal. Industri RPA memberikan persyaratan pembelian kepada pemasok mengenai contoh bahan pasokan yang akan dibeli. Elemen pembelian pada industri daging ayam RPA lebih menekankan pada pemilihan pemasok berdasarkan kemampuan memasok bahan pasokan ayam sesuai dengan persyaratan produksi halal. Elemen pembelian sistem jaminan halal untuk RPA hanya sebagian saja yang sesuai dengan ketentuan persyaratan pembelian dalam sistem jaminan halal Apriyantono et al. 2003 hal ini dikarenakan elemen pembelian yang disyaratkan dalam sistem jaminan halal lebih ditujukan untuk industri pengolahan. Dokumen elemen pembelian pada PT. Sierad Produce Tbk dapat dilihat pada Lampiran 5, sedangkan untuk PT. Charoen Pokphand Indonesia terdapat pada Lampiran 7. Diagram Alir Proses Produksi Flow Chart. Diagram alir adalah suatu gambaran yang sistematis dari urutan tahapan atau pelaksanaan pekerjaan yang dipergunakan dalam produksi. Diagram alir yang dibuat di masing-masing industri RPA didasarkan pada pengamatan tahapan proses produksi. Diagram alir PT. Sierad Produce Tbk belum menandakan adanya haram CCP pada tahapan proses. Sedangkan diagram alir pada PT. Charoen Pokphand Indonesia telah menandakan adanya haram CCP, oleh karena itu disarankan adanya penandaan haram CCP pada diagram alir pada PT. Sierad Produce Tbk, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6 dan 7 di bawah ini. Hal lain yang perlu diperhatikan pada diagram alir PT. Sierad Produce Tbk perlu digambarkan dalam diagram alir tentang penanganan ayam yang mati dan sakit seperti yang terdapat pada diagram alir PT. Charoen Pokphand Indonesia. Unloading Penurunan ayam hidup Penimbangan Penggantungan Ayam Sakit Ayam Mati Dimusnahkan Dikembalikan ke suplier lxviii Ket : : haram CCP Gambar 6 Diagram alir proses produksi halal. Sumber : PT. Sierad Produce Tbk, 2004 Ayam hidup Ayam mati Ayam sakit Dikembalikan ke supplier Pengistirahatan hanging Pemingsanan stunning Dimusnahkan Penerimaan ayam hidup Seleksi Eviscerating Pengeluaran jeroan Pembersihan jeroan Penanganan jerohan Killing Pemingsanan Penyembelihan Pencelupan air panas Pencabutan bulu Pemotongan kepala dan kaki Penirisan darah Chilling Pencucian karkas Grading Cut-up Parting, 8, 9, 10, 12 Boneless paha Boneless dada Whole Chicken Storage Chilling room Cold storage lxix Dokumen diagram alir pada dokumen manual halal di PT. Sierad Produce Tbk dapat dilihat pada Lampiran 5 dan dokumen diagram alir pada PT. Charoen Pokphand Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 7. Berdasarkan pengamatan Diagram alir proses di PT. Sierad Produce Tbk dan PT. Charoen Pokphand dibuatlah model diagram alir kehalalan secara umum untuk RPA. Model diagram alir secara umum terdiri dari proses penerimaan ayam hidup, pemingsanan, penyembelihan, penirisan darah dan processing pencelupan lxx air panas, pencabutan bulu, pengeluaran jeroan, pencucian, pemotongan, pengemasan serta distribusi. P em en u h a n D o k u m en P rin sip H rA C C P Prinsip HrACCP yang dikembangkan mengacu pada tujuh prinsip HACCP, sehingga diperoleh 6 prinsip HrACCP, satu prinsip yang tidak digunakan dalam prinsip HrACCP ini adalah prinsip kedua dalam HACCP yaitu penetapan batas limit kritis. Mengingat prinsip dasar dari HrACCP adalah bahwa tidak ada barang haram pada level manapun, sehingga tidak ada kata-kata limit kritis, tetapi yang digunakan adalah halal atau tidak halal haram. Enam prinsip HrACCP tesebut adalah : 1 identifikasi semua bahan haram dan najis, 2 penetapan CCP keharaman 3 membuat prosedur monitoring, 4 membuat tindakan perbaikan, 5 melakukan pencatatan dan 6 melakukan prosedur verifikasi. Pemenuhan dokumen prinsip HrACCP dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2 Pemenuhan dokumen prinsip HrACCP halal di RPA Pemenuhan dokumen penerapan prinsip HrACCP No. PT. Sierad Produce Tbk PT.Charoen Pokphand Indonesia Penerapan Penerapan Elemen-elemen prinsip HrACCP Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah 1. Identifikasi bahan haramnajis - • • • 2. Penetapan titik-titik kontrol kritis keharaman - • - • 3. Prosedur pemantauanmonitoring - • - • 4. Lembar status preventif dan tindakan koreksi - • - • 5. Dokumentasipencatatan • • • • 6. Prosedur verifikasis • • • • Keterangan : - : Tidak tertulis • : Tertulis Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui dapat diketahui bahwa PT. Sierad Produce Tbk pada awalnya belum membuat penetapan titik kritis keharaman, prosedur pemantauanmonitoring, lembar status preventif dan tindakan koreksi, pemenuhan dokumen HrACCP yang dibuat di perusahaan ini berupa sebuah matriks sistem jaminan halal yang berisi tentang no, proses, standar, monitoring metode, frekuensikapan, penanggung jawab, dokumentasi dan verifikasi. Sedangkan pada PT. Charoen Pokphand Indonesia, sudah membuat identifikasi lxxi bahan haram atau najis, tetapi belum membuat penetapan titik-titik kritis keharaman, prosedur pemantauanmonitoring, lembar status preventif dan tindakan koreksi dalam suatu matrik yang tertuang dalam manual halalnya. Berdasarkan analisa ini dapat diketahui bahwa dokumen yang ada pada kedua indusri daging ayam RPA belum tertulis secara sistematis. Oleh karena itu beberapa saran dan pemikiran yang dapat diusulkan, diuraikan pada bahasan berikut ini.

1. Identifikasi bahan haram atau najis