bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang
jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas; kecuali yang sempat kamu menyembelihnya; dan diharamkan bagimu yang
disembelih untuk berhala QS. Al Maidah 5 : 3.
6. Perebusan scalding dan pencabutan bulu plucker Selanjutnya ayam bergerak ke scalder, dilakukan perebusan ayam
selama ± 120 detik. Pengendalian terhadap alat ini dengan memeriksa suhu air pada scalder, yaitu untuk ayam broiler sekitar 58
C. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada karkas ayam.
Perebusan dimaksudkan untuk mengendorkan pori-pori kulit sehingga bulu-bulu mudah dicabut dan keseragaman warna kulit cukup baik.
Setelah perebusan, dilakukan pembersihan bulu kasar dan bulu halus pada plucker, lalu dilakukan pemotongan kepala leher sesuai pesanan.
Pemotongan leher berikut kepala dilakukan secara manual dengan cara menarik leher dan memotong tepat pada pangkal pertemuan pangkal
tulang punggung dengan tulang leher. Hal ini dimaksudkan agar karkas tidak tercemari oleh cairan dari tembolok pada saat pengeluaran jerohan.
Kepala ayam tersebut kemudian dicuci dengan air bersih yang mengandung desinfektan. Proses perebusan ini juga telah dilaksanakan
oleh PT. Sierad Produce Tbk dan PT. Charoen Pokphand Indonesia.
5. Pengeluaran jeroan Internal pulling
Proses pengeluaran jeroan dilakukan di kedua RPA PT. Sierad Produce Tbk maupun PT. Charoen Pokphand Indonesia. Pada saat
masuk ruang eviscerating, ayam dipotong kakinya dengan automatic legs cutting
. Pengeluaran jeroan dimulai dengan pembukaan lubang kloaka, sampai pada bagian dalam leher oleh opening machine vol 2.
Jeroan ditarik dengan menggunakan mesin evis system PNT 24, jeroan yang masih tersisa dibersihkan secara manual. Karkas ayam tersebut
setelah itu dibersihkan dalam in out washer menggunakan air yang disanitasi dengan sinar Ultra Violet. Setelah itu dilakukan pemeriksaan
post mortem Gambar 15 yaitu pemeriksaan yang dilakukan setelah
ayam disembelih dan dilakukan setelah proses pengerjaan ayam selesai. Pemeriksaan ini merupakan proses sorting atau pemilahan antara bagian
karkas atau organ ayam yang normal dan abnormal ada tidaknya kelainan.
Gambar 15 Pemeriksaan post mortem.
6. Pencucian Water Chilling
Pada ruang chilling, ayam mengalami pembilasan dan prechilling dalam washer tank yang bersuhu 15-20
C dan kemudian masuk
kedalam chiller tank 0-4 C untuk didinginkan. Proses pencucian pada
PT. Sierad Produce Tbk dan PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah
sama. 7. Pemotongan
Cutting
Pada ruang cut up, karkas mengalami pemotongan lebih lanjut menjadi wing stic, boneless lean dada BLD, boneless lean paha BLP,
trimming, tulip, paha normal, paha lean, boneless sayap, fillet, kulit,
middle wing, sayap. Sedangkan proses boneless untuk produk ekspor ke
Jepang yaitu Bone In Leg BIL Long dan Short, Boneless Leg BL,
Wing Stick , Middle Wing Half Cut dan Soft Bone. Aktifitas proses
pemotongan di RPA dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16 Proses pemotongan karkas ayam menggunakan Parting Machine.
Dalam hal ini QC selalu mengontrol penambahan keping es pada tiap-tiap keranjang dan selalu memeriksa penggantian bak cuci tangan
mengandung desinfektan apabila sudah kotor. Selain itu, diperiksa pula
suhu ruangan cut up dimana suhu maksimal berkisar antara 15-16 C
untuk menekan pertumbuhan bakteri pada karkas.
8. Pengemasan Packaging dan Penyimpanan Storaging