Lembaga Sertifikasi Halal Sertifikasi adalah kegiatan pemberian sertifikat kepada perusahaan Lembaga Konsultasi Halal. Lembaga konsultasi halal bertugas membantu industriperusahaan

lembaga ini mempunyai tim penilaiasesor dan tim teknis penilaian yang tidak hanya memberikan penilaian akreditasi saja, akan tetapi juga untuk kepentingan pembinaan, penundaan, atau pencabutan akreditasi instansi- instansi yang telah memperoleh akreditasi dari KAN-DSN Halal. KAN- DSN Halal ini berwenang untuk mengeluarkan sertifikat halal.

3. Lembaga Sertifikasi Halal Sertifikasi adalah kegiatan pemberian sertifikat kepada perusahaan

atau industri produk pangan atau jasa yang telah memenuhi persyaratan tertentu dan telah diaudit oleh auditor dari lembaga sertifikasi halal Hadiwiardjo, 1996. Kegiatan sertifikasi ini dilakukan oleh institusi yang telah memperoleh akreditasi dari KAN Halal.

4. Lembaga Konsultasi Halal. Lembaga konsultasi halal bertugas membantu industriperusahaan

dalam menyiapkan dan merancang dan melatih dalam menerapkan standar yang ada dalam pedoman standar yang dikeluarkan oleh KAN Halal-DSN Halal. Industriperusahaan yang belum mampu untuk menerapkan secara langsung apa yang tertuang dalam pedoman standar, maka dapat memanfaatkan jasa konsultasi ini. Dengan adanya masalah dan solusi yang telah dibahas terdahulu, dapat diusulkan pengembangan model sistem akreditasi dan sertifikasi halal, sehingga konsumen muslim dapat terhindar dari barang-barang yang tidak halal, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 23. Internasional Organization For Standardization of Halal Internasional Organization For Standardization ISO Series Komite Akreditasi Nasional KAN Halal Komite Akreditasi Nasional KAN Lembaga Sertifikasi Halal Lembaga SertifikasiMutu Sertifikat Halal Sertifikat ISO 9000, ISO 14000 Gambar 23 Usulan pengembangan model sistem akreditasi dan sertifikasi halal. halal. Pelaku Usaha Produsen Konsumen Lembaga Konsultasi Halal Lembaga Konsultasi Mutu Lembaga Kebijakan Majelis Ulama Indonesia MUI Badan Standarisasi Nasional BSN Halal Badan Standarisasi Nasional BSN SIMPULAN DAN SARAN X I. Sim pulan Pengembangan konsep model sistem jaminan halal di RPA dapat mengadopsi ISO 9000 versi 2000 dan pedoman sistem jaminan halal menurut Apriyantono et al. 2003 dan Panduan Penyusunan Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis HACCP menurut BSN 2002. Elemen halal yang dikembangkan meliputi kebijakan halal, sasaran halal, deskripsi produk, organisasi halal, persyaratan dasar kehalalan, pembelian, diagram alir proses produksi, HrACCP, lembar kerja dan pengendalian status preventif dan tindakan koreksi, audit halal, personal dan pelatihan, prosedur pengaduan, prosedur penarikan kembali, SOP halal, guideline halal dan WI halal. Penerapan sistem jaminan halal dilakukan dalam bentuk pemenuhan dokumen manual halal, dokumen SOP halal, Guideline halal, dan WI halal serta pelaksanaannya menunjukkan bahwa konsep model yang telah dikembangkan sesuai untuk digunakan sebagai standar baku dalam menyusun sistem jaminan halal di RPA. Pada PT. Sierad Produce Tbk disarankan perubahan dokumen elemen sistem jaminan halal yaitu koordinator halal, bagan alur produksi, identifikasi bahan haram atau najis, penentuan titik-titik kritis keharaman, lembar kerja status preventif, pelatihan dan perubahan dokumen halal serta prosedur pengaduan dan penarikan kembali, sedangkan PT. Charoen Pokphand Indonesia disarankan perubahan dokumen terhadap elemen sistem jaminan produk halal dalam hal sasaran halal, identifikasi dan penentuan titik-titik kritis keharaman, lembar kerja status preventif, pelatihan dan perubahan dokumen, serta prosedur pengaduan dan penarikan kembali. Penerapan HrACCP pada proses produksi daging ayam halal di PT. Sierad Produce Tbk dan PT. Charoen Pokphand Indonesia ditemukan 2 haram CCP bahan baku yaitu bahan baku ayam dan air dan 4 haram CCP proses yaitu proses penerimaan ayam hidup, pemingsanan, penyembelihan dan penirisan darah. Penerapan konsep model sistem jaminan halal di RPA didasarkan pada pendekatan proses yang menjadikan sistem jaminan halal dan prinsip HrACCP sebagai bagian dari masukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen muslim. Sedangkan konsep model sistem jaminan halal untuk akreditasi dan sertifikasi halal dapat mengadopsi sistem triangle ISO atau Sistem Jaminan Halal 4 atap dengan mempertimbangkan adanya lembagabadan seperti : Lembaga Kebijakan MUI, Lembaga Teknis Akreditasi HalalBadan Standarisasi Nasional Halal BSN Halal, Badan Akreditasi Nasional Halal BAN Halal, Lembaga- lembaga Sertifikasi Halal dan Lembaga Pelatihan dan Konsultasi Halal. X II. Saran Perlu dilakukan studi kasus untuk penerapan konsep model sistem jaminan halal yang telah dikembangkan ini, pada RPA yang lain, termasuk RPA tradisional. Selain itu perlu penelitian lebih lanjut tentang sejauh mana keselarasan dan keefektifan sistem jaminan halal dengan sistem ISO mutu dan sistem HACCP di RPA. DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 1996. Piagam Kerja Sama Departemen Kesehatan, Departemen Agama, dan majelis Ulama Indonesia tentang : pelaksanaan pencantuman label “Halal” pada makanan. ---------------. 1996. Undang-Undang no 7 : Tentang Pangan. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia. ---------------.1999. Peraturan Pemerintah Nomor 8 : Tentang Perlindungan Konsumen . Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia. Apriyantono A, Hermanianto J, Nurwahid. 2003. Pedoman Produksi Halal. Departemen Agama Republik Indonesia. Apriyantono A. 2001. Pengaruh Perkembangan Teknologi Pangan dalam menentukan Status kehalalan Produk pangan. Makalah pada Seminar Good Manufacturing Practices yang sesuai dengan Good Halal Practices , Jakarta: 26 Juli 2001. _____________ 2001. Sistem sertifikasi halal di Indonesia, Makalah pada Seminar Melalui Internet Bogor: 6 – 27 Agustus 2001. _____________. 2001. Halal Assurance System. www.indohalal . Com. 19 Agustus 2004. Baadilla HO. 1996. Persyaratan Mutu Pangan Era Perdagangan Bebas. Makalah Seminar Nasional Pangan dan Gizi . Yogyakarta : 10-11 Juli 1996. Badan Standarisasi Nasional. 2002. Pedoman 1004-2002 Panduan Penyusunan Rencana Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis HACCP. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Badan Standarisasi Nasional. 2000. Standar Nasional Indonesia SNI 19-9001- 2001. Sistem Manajemen Mutu Persyaratan . Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. European Organization for Quality. 1994. Quality Manajemen and Quality Assurance Standards. Switzerland: EOQ. Fardiaz S. 1996. Prinsip HACCP Plan dalam Industri pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor Gasperz V. 2001. Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Girindra A. 1997. Masa Lalu Kini dan Akan Datang Sewindu LP POM MUI. Bogor: Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia. Hadiwiardjo BH. 1996. Menuju Pasar Internasional dengan ISO 9000. Jakarta: PT. Ghalia. Hasan A. 2000. Soal-Jawab tentang Berbagai Masalah Agama. Bandung: CV Diponegoro. Hubeis M. 1999. Jaminan Mutu Pangan. Makalah Pelatihan Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan Bagi Staf Pengajar. Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi-IPB dengan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Bogor: 21 Oktober-2 November 1996. Hakim L. 2002. Sistem Jaminan Halal. Makalah pada Pelatihan Auditor Halal Internal Perusahaan , Jakarta: 16 Oktober 2002 Hakim L 2002. Labelisasi Halal Sebagai Wujud Perlindungan Konsumen Muslim. www.indohalal. com. 19 Agustus 2004. Hardigaluh. 2003. Aplikasi Sistem Jaminan Halal di Industri Pangan. Makalah Seminar Nasional Peranan Sistem Jaminan Pangan Halal Bagi Produk Pangan Indonesia dalam Menghadapi Pasar Bebas . Jakarta. Irawan B. Konsultasi Pribadi. Jakarta: 1 Oktober 2004. Johnson PL. 1993. ISO 9000, Meeting The New Internasinal Standards. New York : Mc Graw Hill. Katme AM. 1986. An Up-To-Date Assessmentof The Muslim Metod of Slaughter. Symposium on Human Humane Slaughter and Euthanasia, held at the Zoological Society of London 18-19 September 1986. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika 2003. Panduan Sistem untuk Jaminan Halal. Jakarta : Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika, 2004. Panduan Penyusunan Sistem Jaminan Halal. Jakarta: Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika. 2003. Pedoman untuk Memperoleh Sertifikat Halal. Jakarta: Lembaga Pengkajian Pangan, Obat- obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia. Majlis Ugama Islam Singapura, 2004. Application for Halal Certification, www.muis.gov.sg.pdf . 28 Agustus 2004. Mariana SJ. 2003. Survei Implementasi Sistem Sertifikasi dan Labelisasi halal di Industri Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Novack JL. 1995. The ISO 9000, Dokumentation Toolkit. New York: Prentice Hall Inc. Nurwahid 2003. Tanda Halal Yang Menyesatkan. Jurnal Halal No. 49 :11-12 Pierson MD. dan Corlett DA. 1992. HACCP : Principles and Applications. New York: Chapman and Hall Publ. New York. Rancangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2003. Tentang Jaminan Produk Halal. Sitompul TM. 1994. Quality Management and Quality Systems. Makalah Seminar Sehari Total Quality Management, 31 Maret. Bogor: MMA-IPB. Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Soeprapto. 2002. SK MENAG NO. 518 NO.525 TH 2001 dalam perspektif peran, tugas dan tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional melalui pengembangan sistem akreditasi lembaga sertifikasi halal. Makalah Seminar Rencana Regulasi Label Halal atas Produk Industri Makanan dan Minuman YLKM , 1 – 2 Maret 2002 Jakarta. Suardi, 2001. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 : 2000 Penerapannya Untuk Mencapai TQM . Jakarta: Penerbit PPM. Susanto T, Rahib A. 2001. Keterkaitan sistem manajemen halal dan proses akreditasi . Jakarta : BSN. Winarno F.G. 1997. Keamanan Pangan Naskah Akademis. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Wahab AR, 2004. Guideline for the Preparation of Halal Food and Goods for the Muslim Consumers . www.halal.com, 23 Agustus 2004. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an. 1999. Al-Qur’anul Qarim dan Terjemahannya . Semarang: C.V. Alwaah. SISTEM JAMINAN HALAL RUMAH POTONG AYAM Manual Halal Standard Operating Procedure Halal Guideline Halal Work Instruction and Work Sheet Check list Halal PT. Sierad Produce Tbk Jl. Raya Parung KM 19 Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Telp. 0251 611862 SISTEM JAMINAN HALAL RUMAH POTONG AYAM Manual Halal Standard Operating Procedure Halal Guideline Halal Work Instruction and Work Sheet Check list Halal Disetujui Oleh : Tanggal : PT. Sierad Produce Tbk Jl. Raya Parung KM 19 Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Telp. 0251 611862 MANUAL HALAL

1. Pendahuluan