Bahan Baku dan Kandungan Gizi

45

V. GAMBARAN UMUM

5.1. Beras Analog

Beras analog merupakan tiruan beras yang terbuat dari bahan-bahan seperti umbi-umbian, serealia yang bentuk maupun komposisi gizinya mirip seperti beras. Beras analog dibuat sebagai salah satu langkah dalam upaya diversifikasi pangan.

5.1.1. Bahan Baku dan Kandungan Gizi

Sebagai produk diversifikasi pangan, beras analog memiliki keunggulan jika dilihat dari komposisi bahan baku. Sorgum dipilih karena indeks glikemiknya rendah. Indeks glikemik adalah dampak makanan terhadap kadar gula darah. Makanan dengan indeks glikemik rendah lambat meningkatkan kadar gula dalam darah. Dengan demikian, makanan tersebut menyehatkan dan baik bagi penderita diabetes. Sorgum bisa ditanam di lahan kritis, seperti daerah kering Nusa Tenggara. Kelebihan lainnya, sekali tanam sorgum bisa dipanen sampai tiga kali. Batang sorgum bisa diolah menjadi silase untuk pakan ternak. Bahan baku lainnya seperti jagung juga mengandung protein lebih tinggi dibandingkan beras. Sedangkan sagu memang tidak memiliki kandungan protein, tetapi indeks glikemik sagu dan jagung juga rendah. Kandungan serat beras analog cukup tinggi sehingga menunjang perbaikan pencernaan. Dari sisi ketahanan terhadap lingkungan air payau, tanaman sagu cocok untuk menahan abrasi. Penanaman sagu di pesisir bermanfaat mengurangi dampak kenaikan muka laut akibat pemanasan global. Dengan demikian, mengonsumsi beras analog, selain memetik manfaat indeks glikemik rendah, juga berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan. Jika mengonsumsi beras analog yang berbahan baku sorgum, jagung, dan sagu akan lebih lama merasa kenyang dan mendapat kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan beras konvensional. Kadar protein tinggi pada beras analog bisa memperbaiki gizi masyarakat yang kesulitan mengakses sumber protein. Perbandingan kandungan gizi yang dimiliki beras analog dapat dilihat pada Tabel 3. 46 Tabel 3. Informasi Perbandingan Nilai Gizi Beras Analog dengan Beras Biasa Komposisi Beras Analog Beras Biasa Kadar air 6,48 12.58 Kadar protein 8, 54 7.39 Kadar lemak 1,40 0,19 Kadar abu 1,39 0,19 Kadar kabrohidrat 82,85 79,64 Energi per 100 gram kalori 378 360 Sumber : Botani Square, 2012. Kandungan zat gizi dalam beras analog bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Beras analog bisa dinaikkan kadar protein, serat, ataupun antioksidannya dengan menyesuaikan bahan baku. Beras analog bisa dibuat menggunakan bahan baku lokal daerah terkait. Sumber karbohidrat bisa diperoleh dari tepung ubi kayu, ubi jalar, talas, garut, ganyong, jagung, sorgum, hotong, sagu, dan sagu aren. Sumber protein dapat diperoleh dengan menambahkan tepung kedelai, kacang merah, atau jenis kacang-kacangan lain. Serat makanan bisa diperoleh dari bekatul atau bahan lain.

5.1.2. Teknologi Pembuatan