Pasar Hipotesis Nilai Lelang Bids Nilai Rataan WTP

61 Gambar 11. Persentase Kesediaan Responden Membayar Beras Analog Analisis Willingness To Pay Beras Analog di Serambi Botani pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan CVM Contingent Valuation Method. Dari langkah-langkah pendekatan CVM yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:

6.2.1. Pasar Hipotesis

Pasar hipotesis yang digunakan telah dirumuskan pada saat penetilitian, yaitu berisi informasi mengenai rencana launching produk pangan non padi baru, yaitu beras analog. Dari hipotesis, responden memperoleh gambaran informasi karakteristik produk hingga manfaat yang dimiliki jika mengonsumsi beras analog, seperti manfaat kesehatan dan juga berpartisipasi dalam mendukung program diversifikasi pangan. Sebanyak 44 orang responden 44 mengaku telah mengetahui beras analog sebelumnya, sehingga timbulnya jawaban yang bias dalam pengambilan data dapat berkurang. Pasar hipotesis ini pada dasarnya bertujuan untuk menanyakan langsung kepada responden berapa nilai harga maksimum yang bersedia dibayarkan untuk beras analog.

6.2.2. Nilai Lelang Bids

Pada penelitian ini, metode permainan lelang Bidding Game digunakan untuk mengetahui nilai WTP beras analog, dimana responden diberi pertanyaan secara berulang-ulang tentang keinginan membayar sejumlah tertentu sampai mendapatkan nilai maksimum yang ingin dibayarkan untuk perbaikan lingkungan, yaitu diversifikasi pangan. Nilai awal Starting Point yang digunakan adalah Rp 20.000,00. Nilai terendah yang bersedia dibayar responden Serambi Botani untuk beras analog per 800 gram adalah Rp 10.000,00 sedangkan nilai tertinggi adalah Rp 38.000,00. Distribusi nilai harga yang bersedia dibayarkan responden terhadap beras analog dapat dilihat pada Lampiran 2. 72 28 Bersedia Tidak Bersedia 62

6.2.3. Nilai Rataan WTP

Dugaan nilai rataan WTP responden di Serambi Botani terhadap harga maksimum untuk beras analog diperoleh berdasarkan nilai WTP yang diberikan responden dengan jumlah responden yang bersedia membayar dengan harga tersebut. Hasil nilai rataan WTP responden untuk beras analog menunjukkan angka Rp. 22.610,00 per 800 gram Lampiran 2. Nilai ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga yang ingin ditawarkan oleh pihak Serambi Botani, yaitu Rp 20.000,00 per 800 gram. Nilai rataan tersebut mengindikasikan bahwa adanya surplus konsumen karena nilai WTP yang diinginkan responden lebih tinggi daripada nilai WTP rata-rata, yaitu sebesar Rp 2.610,00. Walaupun harga tersebut sudah mahal, namun sebanyak 72 responden masih bersedia membayar beras analog dengan harga lebih tinggi. Hal ini dikarenakan responden Serambi Botani merupakan konsumen yang tidak hanya peduli akan kesehatan dan lingkungan, namun juga memengaku peduli akan diversifikasi pangan.

6.2.4. Kurva Lelang Bid Curve