93 usaha ini relatif sedikit, maka tidak dijadikan sampel. Dari masing-masing
kategori industri diambil 5 sampel, sehingga responden industri berjumlah 25 perusahaan.
4. Sektor Pariwisata. Sektor pariwisata yang banyak menggunakan air
dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu tempat permandian, hotel dan rumah makan. Karena tempat permandian merupakan permaandian alam, air yang
digunakan merupakan aliran untuk lingkungan, maka dalam penelitian ini dianggap tidak memerlukan alokasi air secara khusus. Hotel dan rumah makan
yang ada di Pulau Lombok tidak menyebar merata di keempat SSWS, oleh karenanya responden hotel ditetapkan 6 hotel pada SSWS Dodokan, dan
masing-masing 2 hotel pada setiap SSWS lainnya. Responden rumah makan ditetapkan sebesar 5 rumah makan pada SSWS Dodokan, dan 3 rumah makan
pada setiap SSWS lainnya.
5. Kebutuhan Lingkungan. Kebutuhan air untuk lingkungan environmental
flows menggambarkan jumlah, waktu dan kualitas air yang harus dialirkan ke suangai dan perairan lainnya untuk menjaga keberlangsungan ekosistem air dan
perariran, serta manusia dan lingkungan yang bergantung terhadap ekosistem tersebut. Besarnya kebutuhan air untuk lingkungan ditetapkan sebesar 20 dari
potensi air permukaan yang ada.
4.4 Analisa Data
Perumusan masalah operasional pemecahan program optimasi dinamik didasarkan pada kerangka model konseptual yang telah dibahas dalam Bab III.
Variabel keputusan adalah alokasi sumberdaya air antar berbagai sektor ekonomi, sedemikian sehingga hasil alokasi sumberdaya air tersebut dapat menghasilkan
94 barang dan jasa, yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Alokasi sumberdaya
air kepada sektor produksi, dan alokasi barang dan jasa kepada rumahtangga akan menghasilkan benefit bersih maksimal.
Analisis data untuk setiap tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Estimasi Fungsi Permintaan Air
Permintaan air oleh rumahtangga dapat berbentuk permintaan air langsung maupun air maya virtual water dari barang dan jasa yang dikonsumsinya.
Dalam penelitian ini fungsi demand baik untuk permintaan langsung maupun air maya diestimasi dengan fungsi double log dengan rumus sebagai berikut:
a. Permintaan Air PDAM
Diduga permintaan air PDAM dipengaruhi oleh harga air PDAM, harga air minum kemasan, biaya ekstraksi air sumur, pendapatan dan variable social
ekonomi, dirumuskan sebagai berikut:
1 11
11 11
11 11
11 11
11 11
11
4 3
2 1
ε
+ +
+ +
+ =
k k
k k
k k
k k
k k
LnEdu a
LnART a
LnI a
LnPw a
A LnS
dimana : S
R
11k
R
= jumlah permintaan air PDAM daerah ke k per bulan m
P
3
P
Pw
R
11k
R
= Harga air PDAM daerah k Rpm
P
3
P
I
R
11k
R
= Pendapatan rumahtangga di daerah ke k Rp per bulan ART
R
11k
R
= Jumlah anggota rumah tangga Edu
R
11k
R
= Tingkat Pendidikan Kepala Rumahtangga tahun A
R
11k
R
= Konstanta
1
ε = error term permintaan air PDAM
a1
R
11k
R
, a2
R
11k
R
, a3
R
11k
R
, dan a4
R
11k
R
adalah koefisien regresi sekaligus menunjukkan elastisitas masing-masing variable. Nilai a2
R
11k
R
, a3
R
11k
R
dan a4
R
11k
R
diharapkan positif, sedang a1
R
11k
R
bernilai negatif.
95
b. Permintaan Air Minum Kemasan
Diduga permintaan air minum kemasan dipengaruhi oleh harga air kemasan, harga air minum PDAM, biaya ekstraksi dan pengolahan air
sumur, pendapatan dan variable sosial ekonomi. dirumuskan sebagai berikut:
1 12
12 12
12 12
12 12
12 12
12
4 3
2 1
ε
+ +
+ +
+ =
k k
k k
k k
k k
k k
LnEdu a
LnART a
LnI a
LnPw a
A LnS
dimana: S
R
12k
R
= jumlah permintaan air minum kemasan di daerah k m3 per bulan
Pw
R
12k
R
= Harga air minum kemasan Rpl I
R
12k
R
= Pendapatan rumahtangga di daerah ke k Rp per bulan ART
R
12k
R
= Jumlah anggota rumah tangga Edu
R
12k
R
= Tingkat Pendidikan Kepala Rumahtangga tahun A
R
12k
R
= Konstanta
2
ε = Error term untuk jumlah permintaan air minum kemasan
a1
R
12k
R
, a2
R
12k
R
, a3
R
12k
R
, dan a4
R
12k
R
adalah koefisien regresi sekaligus menunjukkan elastisitas masing-masing variabel. Nilai a2
R
12k
R
, a3
R
12k
R
, dan a4
R
12k
R
diharapkan positif, sedang a1
R
12k
R
bernilai negatif.
c. Permintaan Air Tanah