Permintaan Air Tak Langsung

164 Tabel 36. Kebutuhan Air Langsung Menurut Sumber Air dan SSWS Pulau Lombok, Tahun 2010. SSWS JML PDDK PDAM M P 3 P SUMUR M P 3 P CONJUNC- TIVE M P 3 P AIR KEMASAN M P 3 P TOTAL M P 3 P Dodokan 2 573 328 8 037 533 3 532 665 8 168 773 26 196 19 765 167 Jelateng 146 674 458 122 201 354 465 602 1 493 1 126 571 Menanga 777 596 2 428 743 1 067 484 2 468 400 7 916 5 972 543 Putih 381 466 1 191 471 523 677 1 210 926 3 883 2 929 957 Total 3 879 064 12 115 869 5 325 180 12 313 701 39 488 29 794 238

6.1.2 Permintaan Air Tak Langsung

Selain mengkonsumsi air secara langsung, rumah tangga juga mengkonsumsi air tak langsung yang terkandung dalam barang dan jasa yang dikonsumsi. Dalam penelitian ini permintaan air tak langsung yang dianalisis hanya air yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa yang dihasilkan di Pulau Lombok, tidak termasuk barang dan jasa yang diproduksi di luar Pulau Lombok. Untuk tujuan penyederhanaan, barang dan jasa yang dianalisis juga dibatasi untuk bahan pangan berupa beras, jagung, kedelai dan kacang tanah, daging, telur, ayam, dan ikan air tawar, serta barang hasil industri pangan berupa tahu dan tempe. Permintaan air tak langsung ini diturunkan dari fungsi permintaan barang- barang yang dikonsumsi oleh rumah tangga dengan jalan mengkonversi jumlah barang yang diminta dengan jumlah air yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang tersebut. Estimasi terhadap permintaan air maya memberikan nilai parameter yang sama dengan hasil estimasi fungsi permintaan barang-barang tersebut di atas, sehingga elastisitas harga, jumlah anggota rumah tangga, pendidikan dan pendapatan sama untuk permintaan air maya. Fungsi permintaan barang dan air maya dirumuskan sebagai berikut: jk jk jk jk jk jk jk jk jk jk jk LnEdu a LnART a LnI a LnPQ a A LnQ 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 1 ε + + + + + = 165 persamaan di atas ditransformasikan ke dalam persamaan dalam bentuk permintaan air maya sebagai berikut: Seperti halnya permintaan air langsung, permintaan air tak langsung untuk menghasilkan barang-barang kebutuhan rumahtangga diduga dipengaruhi secara negatif oleh harga barang tersebut, dan dipengaruhi secara positif oleh pendapatan rumahtangga, jumlah anggota rumahtangga dan pendidikan. Hasil estimasi fungsi permintaan air tak langsung untuk setiap komoditas disajikan pada Tabel 37. Tabel 37. Hasil Estimasi Fungsi Permintaan Air Tak Langsung dari Barang-Barang Konsumsi Rumahtangga Masyarakat Pulau Lombok Variabel Koefisien Standard Error T Stat P Value Permintaan Beras Ln Intercept 18.59997 1.97670 9.40962 1.29512E-15 Ln PQ -2.04971 0.28059 -7.30497 5.61736E-11 Ln ART 0.89835 0.08845 10.15682 2.72385E-17 Ln Edu -0.13843 0.10244 -1.35134 0.17949 Ln Income 0.13106 0.06044 2.16853 0.03237 R P 2 P = 0.820989 Permintaan Jagung Intercept 14.93643 6.712241 2.22525 0.03430 Ln PQ -1.23375 0.645321 -1.91184 0.06618 Ln ART 0.20777 0.372415 0.55789 0.58136 Ln Edu -0.49448 0.593398 -0.83331 0.41172 Ln Income -0.17698 0.261253 -0.67744 0.50368 R P 2 P = 0.452262 Permintaan Kedelai Intercept 18.63244 2.886747 6.45448 1.42000E-08 Ln PQ -2.28712 0.347058 -6.59004 8.15000E-09 Ln ART 0.63919 0.201043 3.17936 0.00224 Ln Edu 0.14314 0.246867 0.57984 0.56397 Ln Income 0.10018 0.132128 0.75817 0.45101 R P 2 P = 0.554306 Permintaan Kacang Tanah Intercept 8.83229 3.59258 2.45848 0.01827 Ln PQ -1.28760 0.41125 -3.13091 0.00321 Ln ART 0.38844 0.23850 1.62865 0.11105 Ln Edu 0.20728 0.34682 0.59764 0.55336 Ln Income 0.19209 0.13940 1.37793 0.17570 R P 2 P = 0.35828 166 Tabel 37. Lanjutan Variabel Koefisien Standard Error T Stat P Value Permintaan Daging Sapi Intercept 21.02004 11.91664 1.76392 0.08411 Ln PQ -2.51797 1.19002 -2.11590 0.03957 Ln ART 0.22690 0.28055 0.80879 0.42263 Ln Edu -0.31707 0.36378 -0.87161 0.38776 Ln Income 0.54258 0.19005 2.85501 0.00634 R P 2 P = 0.325343 Permintaan Daging Ayam Intercept 8.72484 7.98610 1.09250 0.28115 Ln PQ -1.44092 0.74823 -1.92579 0.06126 Ln ART 0.34343 0.22493 1.52682 0.13468 Ln Edu 0.17785 0.32469 0.54776 0.58690 Ln Income 0.43051 0.12597 3.41760 0.00146 R P 2 P = 0.513628 Permintaan Telur Intercept 60.42071 23.24516 2.59928 0.01088 Ln PQ -6.59716 2.39581 -2.75363 0.00710 Ln ART 0.51898 0.15565 3.33424 0.00123 Ln Edu -0.19072 0.19519 -0.97713 0.33110 Ln Income 0.25900 0.09253 2.79897 0.00625 R P 2 P = 0.307369 Permintaan Tahu Intercept -0.04538 3.98731 -0.01138 0.99095 Ln PQ -0.26765 0.42938 -0.62335 0.53514 Ln ART 0.54935 0.22035 2.49308 0.01510 Ln Edu -0.63691 0.27445 -2.32066 0.02331 Ln Income 0.306951 0.12574 2.44108 0.01725 R2= 0.309088 Permintaan Tempe Intercept -2.10563 4.38378 -0.48032 0.63280 Ln PQ -0.40142 0.44698 -0.89807 0.37286 Ln ART 0.12175 0.24968 0.48763 0.62765 Ln Edu -0.59189 0.34231 -1.72912 0.08911 Ln Income 1.188864 0.37651 3.15766 0.00208 R2 = 0.374342 Permintaan Ikan Air Tawar Intercept 19.42183 9.65437 2.01172 0.05138 Ln PQ -2.82157 0.99845 -2.82594 0.00748 Ln ART 0.784989 0.57170 1.37307 0.17778 Ln Edu -0.35936 0.63562 -0.56537 0.57514 Ln Income 0.647293 0.25852 2.50382 0.01670 R2 = 0.3654 Hasil estimasi terhadap fungsi permintaan air tak langsung untuk barang- barang yang dihasilkan di Pulau Lombok menunjukkan bahwa harga barang 167 berpengaruh signifikan dengan arah hubungan negatif terhadap permintaan barang bersangkutan, kecuali pada permintaan air tak langsung untuk tahu dan tempe pengaruhnya tidak signifikan, namun memiliki arah hubungan yang juga negatif. Besarnya respon konsumen terhadap perubahan harga ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien variabel harga yang sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas harga dari masing-masing barang yang dikonsumsi. Permintaan air tak langsung untuk barang-barang tersebut sangat elastis, ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien variabel harga 1, kecuali untuk permintaan air untuk tahu dan tempe bersifat inelastis karena memiliki nilai parameter 1. Jika harga barang-barang masing- masing meningkat 1, maka permintaan air tak langsung untuk menghasilkan beras akan turun sebesar 2,05, jagung sebesar 1.23, kedelai sebesar 2.29, kacang tanah sebesar 1.29, daging sebesar 2.52, ayam sebesar 1.44, telur sebesar 6.6, tahu sebesar 0.27, tempe sebesar 0.4 dan ikan air tawar sebesar 2.82. Estimasi terhadap parameter jumlah anggota rumahtangga ART menunjukkan pengaruh signifikan dengan arah hubungan positif terhadap permintaan air untuk beras, kedelai, telur, tahu dan ikan, sedang pada permintaan air untuk jagung, kacang tanah, daging sapi, daging ayam dan tempe tidak berpengaruh nyata meskipun juga memiliki arah hubungan positif. Respon rumahtangga terhadap perubahan jumlah anggota rumahtangga bersifat tidak elastis inelastic pada seluruh jenis permintaan air untuk barang yang dikonsumsi. Pengaruh pendidikan tidak signifikan terhadap permintaan air untuk hampir seluruh barang konsumsi kecuali permintaan air untuk tahu dan tempe. Respon rumahtangga terhadap perubahan pendidikan juga bersifat inelastis pada seluruh permintaan barang yang ditunjukkan oleh kecilnya nilai mutlak parameter dari variabel pendidikan. 168 Pendapatan rumahtangga berpengaruh nyata terhadap permintaan air untuk barang-barang yang dikonsumsi kecuali permintaan air untuk jagung, kedelai dan kacang tanah, dengan arah hubungan positif, kecuali permintaan air untuk jagung memiliki hubungan negatif. Tanda positif dari parameter menunjukkan bahwa barang-barang tersebut adalah barang normal, yaitu barang yang jika pendapatan meningkat permintaan barang tersebut juga meningkat, sedang jagung merupakan barang inferior yang jika pendapatan rumahtangga meningkat permintaannya justru menurun. Hal ini dikarenakan jagung merupakan makanan pengganti jika beras langka atau jika pendapatan terbatas dan kurang disukai dibandingkan beras. Elastisitas pendapatan income elasticity dari seluruh permintaan komoditas yang dikonsumsi bersifat inelastic, kecuali permintaan tempe. Konsumsi rata-rata barang- barang, dan kebutuhan air tak langsung untuk menghasilkan barang-barang tersebut disajikan pada Tabel 38. Tabel 38. Konsumsi Barang dan Kebutuhan Air Tak Langsung Rata-Rata Per Kapita Rumahtangga Pulau Lombok, Tahun 2010. Jenis Barang Konsumsi Rata-Rata Kgkapitabln Kebutuhan Air Maya LiterKg Total Permintaan Air Tak langsung literkapitabulan Beras 11.19 3 029 33 894.51 Jagung 0.33 1 285 424.05 Kedelai 0.39 2 030 791.70 Kacang tanah 0.20 2 030 406.00 Daging 0.39 14 818 5 779.02 Telur 0.74 5 400 3 996.00 Ayam 0.40 5 543 2 217.20 Tahu 0.67 576 385.92 Tempe 0.63 1 200 756.00 Jumlah 48 650.40 Perhitungan terhadap kebutuhan air maya menunjukkan bahwa konsumsi air maya mencapai 48.65 m P 3 P per kapita per bulan, dimana kebutuhan terbanyak berupa kebutuhan untuk memenuhi konsumsi beras yaitu sebesar 69.65. Meskipun 169 kebutuhan air maya untuk menghasilkan 1 kg daging paling tinggi dibandingkan dengan barang lainnya, namun karena jumlah konsumsinya relatif kecil, maka konsumsi air mayanya juga relatif kecil. Dari kedua jenis kebutuhan air, yakni air langsung dan air tak langsung, maka kebutuhan air total per kapita sebesar 56.33 m P 3 P per kapita per bulan yang terdiri dari 48.65 m P 3 P 86 air untuk menghasilkan barang-barang yang dikonsumsi, 7.68 m P 3 P berupa konsumsi air langsung untuk kebutuhan mandi, cuci, minum, masak, dan menyiram tanaman, dan 10.17 liter berupa konsumsi air minum kemasan. Total kebutuhan air langsung dan air tak langsung rumahtangga sebesar 2 622 juta m P 3 P per tahun. Total kebutuhan air langsung dan air maya setiap SSWS disajikan pada Tabel 39. Tabel 39. Kebutuhan Air Langsung dan Air Maya dan Distribusinya Menurut SSWS, Tahun 2010 SSWS Jml Penduduk Air Langsung M P 3 P tahun Air Tak Langsung M P 3 P tahun Total Kebutuhan Air M P 3 P tahun Dodokan 2 573 328 237 157 908.48 1 502 308 886.4 1 739 466 794.88 Jelateng 146 674 13 517 475.84 85 628 281.2 99 145 757.04 Menanga 777 596 71 663 247.36 453 960 544.8 525 623 792.16 Putih 381 466 35 155 906.56 222 699 850.8 257 855 757.36 Pulau Lombok 3 879 064 357 494 538.24 2 264 597 563.2 2 622 092 101.44 6.2 Estimasi Fungsi Biaya 6.2.1 Fungsi Biaya Ekstraksi Air Permukaan