Pilihan Model Kerangka Teoritis .1 Model Matematik dalam Alokasi Sumberdaya Air

54 2.       ∂ • ∂ + ∂ • ∂ − = − + t t t t G f G V G G 1 3. T T G F = λ 4. , 1 t t t t S G f G G = − +

3.1.2 Pilihan Model

Metode Program Matematik Mathematical Programming, khususmya metode matematika non linear memiliki aplikasi penting dalam teori ekonomi, terutama dalam menjelaskan kondisi keseimbangan pada titik optimum. Program non linear dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah alokasi sumberdaya air baik dengan model optimasi dinamik maupun model antar waktu intertemporal, khususnya yang menggunakan waktu diskrit. Kelebihan utama dari program matematik non linear adalah bahwa model ini dapat mengakomodir lebih banyak choice variable dan state variable dibandingkan optimal control dan dynamic programming. Hal ini merupakan faktor penting karena problem alokasi sumberdaya air melibatkan banyak choice variable dan state variable. Semakin komplek permasalahan, semakin banyak variabel yang terkait. Selain itu, berbagai teknik perhitungan juga telah banyak dibangun untuk menyelesaikan program non linear ini. Optimal Control Theory juga telah banyak digunakan ekonom untuk menyelesaikan problem optimasi multi periode. Program ini digunakan untuk menyelesaikan problem alokasi spasial dan intertemporal secara simultan dari suatu system sumberdaya air, konsisten dengan Teori Ekonomi dan Hidrologi dan didasarkan atas nilai air pada penggunakan saat ini dan masa mendatang. Optimal control Theory memberikan informasi kepada pengelola sumberdaya air tentang 55 teknik spesifikasi sistem hidrologi dan informasi ekonomi, termasuk kalkulasi langsung marginal user cost atau nilai stok air permukaan dan air tanah. Kelemahan Optimal Control Theory terletak pada terbatasnya sate dan control variable yang dapat dispesifikasi, terutama untuk problem dengan persamaan differensial yang komplek. Selain itu Optimal Control Theory tidak dapat digunakan untuk problem yang menggunakan pertidaksamaan dalam fungsi kendalanya. Pada situasi ini, fungsi Hamiltonian harus diperluas dengan membentuk fungsi Lagrangian dan menggunakan metode Kuhn-Tucker untuk menurunkan kondisi optimum. Tidak seperti kedua pendekatan sebelumnya, dynamic programming adalah teknik yang tidak didasarkan pada kalkulus. Fungsi tujuan tidak harus diturunkan terhadap variabel keputusan. Berbeda dengan First Order Condition yang menyeimbangkan antara marginal benefit atau revenue dengan marginal cost, orientasi dari pendekatan program dinamik adalah menyeimbangkan antara benefit saat ini dengan seluruh benefit pada masa mendatang dengan jalan mentransformasikan n-variabel yang komplek dari problem optimasi menjadi n problem optimisasi sederhana dengan 1 variabel. Perhatian utama program dinamik lebih difokuskan pada nilai optimal fungsi tujuan. Teknik program dinamik memecahkan problem dengan mentransformasikan proses pengambilan keputusan secara kronologis yang terdiri dari beberapa variabel bebas independent variables menjadi beberapa seri dari problem sederhana, dimana setiap problem terdiri dari beberapa variabel saja. Dari proses ini fungsi tujuan dihitung secara bertahap Chiang, 2005. Kesulitan pada program dinamik terletak pada formulasi fungsi persamaan recursive. Kedua, problem ini tidak dapat diselesaikan hingga kondisi optimal dari 56 suatu kebijakan didapat, dan masalahnya adalah sering kali terdapat banyak kondisi optimal. Ketiga, program dinamik memiliki keterbatasan dalam jumlah state dan control variables yang dapat dispesifikasi. Model alokasi sumberdaya air optimal di Pulau Lombok melibatkan 4 sumber wilayah air permukaan dan air tanah conjunctive, 5 sektor ekonomi sebagai pengguna antara dan rumahtangga konsumen sebagai pengguna akhir, melibatkan 84 variabel keputusan dan 7 state variabel. Kompleksitas model yang dibangun menghendaki model matematik yang dapat mengakomodir kebutuhan tersebut agar problem dapat diselesaikan. Model yang disusun dalam penelitian ini merupakan model Dynamic Non- Linear Programming DNLP. Fungsi tujuan terdiri dari set fungsi benefit sosial bersih yang merupakan area selisih fungsi permintaan dan penawaran air yang diestimasi dengan bentuk fungsi nonliner double log. Fungsi kendala terdiri dari satu set fungsi liner. 3.2 Kerangka Konseptual Penelitian 3.2.1 Kerangka Konsep Pemanfaatan Sumberdaya Air