Pengambilan Responden METODE PENELITIAN

90 Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2010, yang diawali dengan penyusunan proposal, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan penyusunan disertasi.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan responden yang meliputi rumah tangga, dan sektor-sektor produksi yang memanfaatkan sumberdaya air. Data primer meliputi data konsumsipermintaan rumahtangga terhadap air dan komoditas pangan, non pangan, dan jasa, data sosial ekonomi rumahtangga, data proses produksi dan input yang digunakan pada setiap sektor, data harga input dan output, data investasi, dan lainnya. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti PDAM, Perusahaan Air Minum Kemasan, Balai Hidrologi, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, Badan Ketahanan Pangan Propinsi Nusa Tenggara Barat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Jenis dan sumber data secara rinci disajikan pada Tabel 6.

4.3 Pengambilan Responden

Responden dalam penelitian ini dikelompokkan dalam 2 kategori, yaitu konsumen barang dan jasa rumahtangga, dan pelaku sektor produksi. Pengambilan sampel rumahtangga dilakukan dengan cara stratified quota sampling. Kategori pengelompokan responden rumahtangga dilakukan atas dasar pemilahan Sub Satuan Wilayah Sungai 4 SSWS, kota dan desa atau wilayah yang jauh dari pusat perekonomian, dan 3 tingkat pendapatan yaitu pendapatan rendah, sedang dan tinggi, sehingga secara keseluruhan ada 24 kategori. Jumlah responden setiap 91 kategori ditetapkan sebesar 5 responden, sehingga secara total terdapat 120 responden rumahtangga. Tabel 6. Jumlah Responden dan Jenis Da ta Jenis Responden Responden Jenis Data Data Primer Rumahtangga Total responden: 120 Desa Kota 2, Strata pendapatan 3 SSWS 4, Jml Responden per kategori5 Konsumsi Air PDAM, Air Minum Kemasan, Air sumur dan barang serta jasa yang dihasilkan di P. Lombok. Harga barang konsumsi Data sosial ekonomi Data ekstraksi air sumur dangkal Urban Services 7 perusahaan: 4 perusahaan AMK 3 PDAM Sumber air, data produksi, distribusi, harga, dan biaya produksi bulanan selama 5 tahun terakhir Sektor Pertanian Total responden: 96 responden petani Data Produksi, input, biaya, dan harga input dan komoditi Sektor Industri 16 perusahaan: 8 industri pangan 8 industri non pangan Data produksi, input, biaya dan harga komoditi Sektor Pariwisata 12 hotel 14 restoran Tingkat hunian, tarif bermalam, ekstraksi air sumur dalam, penggunaan air PDAM dan harga. Data Sekunder Balai Hidrologi - DAS, mata air dan debitnya, potensi air permukaan. Badan Pengelola Irigasi Air Tanah - Jumlah, kapasitas, dan lokasi sumur bor untuk irigasi, luas lahan yang diairi Dinas Pertambangan dan Energi - Kubikasi pengambilan air tanah oleh lembaga komersial, potensi air tanah recharge dan stock, Perda pengelolaan air tanah. Dinas Pertanian - Luas tanam dan panen, produksi dan sarana produksi agregat Dinas Perindustrian dan Perdagangan - Data agregat produksi, nilai produksi dan biaya seluruh jenis industry Dinas Pariwisata - Jumlah hotel dan rumah makan, lokasi, jumlah wisatawan menginap, jumlah hari menginap. 92 Penentuan responden untuk setiap sektor produksi dilakukan secara terpisah tergantung dari keragaan dan jumlah sektor produksi yang ada. Penetapan jumlah responden setiap sektor produksi ditetapkan sebagai berikut:

1. Sektor Urban Services. Pengambilan data untuk sektor urban services dilakukan

secara sensus, terdiri dari 3 Perusahaan Daerah Air Minum PDAM yaitu PDAM Menang yang melayani wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, PDAM Praya yang melayani Kabupaten Lobok Tengah, dan PDAM Selong yang melayani Kabupaten Lombok Timur, dan 6 perusahaan air minum kemasan, yaitu PT Netral Harum Manis, PT. Narmada Awet Muda, PT. Tirta Monsegar, PT. NeTeBe, PT. AMDK, dan PT Adita. Sampel untuk air sumur mengikuti sampel untuk rumahtangga

2. Sektor Pertanian. Selain dikelompokkan atas dasar SSWS, sektor pertanian

diklasifikasikan dalam 4 kelompok pengusahaan yaitu usahatani padi, jagung, kedelai dan kacang tanah, dan 3 kelompok tingkat pemilikan lahan, yaitu lahan luas, sedang dan sempit. Dengan demikian terdapat 48 kategori 4 x 4 x 3 . Setiap kategori diambil 2 petani sampel, maka jumlah total sampel untuk pertanian 96 petani.

3. Sektor Industri. Sektor industri dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu

industri pengolahan makanan pangan dan industri non pangan. Karena beragamnya jenis industri maka industri pangan diwakili oleh perusahaan tahu dan tempe dengan pertimbangan jumlah industri pembuatan tahu dan tempe cukup banyak, dan dalam proses produksinya memerlukan air cukup banyak. Industri non pangan diwakili oleh industri pembuatan batu bata, genteng dan gerabah, dengan alasan sama dengan pada industri pangan. Meskipun usaha pencucian mobil memerlukan air dalam jumlah banyak, namun karena jumlah 93 usaha ini relatif sedikit, maka tidak dijadikan sampel. Dari masing-masing kategori industri diambil 5 sampel, sehingga responden industri berjumlah 25 perusahaan.

4. Sektor Pariwisata. Sektor pariwisata yang banyak menggunakan air

dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu tempat permandian, hotel dan rumah makan. Karena tempat permandian merupakan permaandian alam, air yang digunakan merupakan aliran untuk lingkungan, maka dalam penelitian ini dianggap tidak memerlukan alokasi air secara khusus. Hotel dan rumah makan yang ada di Pulau Lombok tidak menyebar merata di keempat SSWS, oleh karenanya responden hotel ditetapkan 6 hotel pada SSWS Dodokan, dan masing-masing 2 hotel pada setiap SSWS lainnya. Responden rumah makan ditetapkan sebesar 5 rumah makan pada SSWS Dodokan, dan 3 rumah makan pada setiap SSWS lainnya.

5. Kebutuhan Lingkungan. Kebutuhan air untuk lingkungan environmental

flows menggambarkan jumlah, waktu dan kualitas air yang harus dialirkan ke suangai dan perairan lainnya untuk menjaga keberlangsungan ekosistem air dan perariran, serta manusia dan lingkungan yang bergantung terhadap ekosistem tersebut. Besarnya kebutuhan air untuk lingkungan ditetapkan sebesar 20 dari potensi air permukaan yang ada.

4.4 Analisa Data