33 3. Marginal cost bervariasi tergantung pada apakah permintaan meningkat
secara permanen atau temporer. Komposisi antara fixed cost dan variable cost jangka pendek dan jangka panjang sangat mempengaruhi marginal cost.
Kelemahan lain adalah bahwa mekanisme marginal cost pricing dalam alokasi sumberdaya cenderung mengabaikan asas pemerataan. Pada kondisi
meningkatnya kelangkaan sumberdaya, harga akan meningkat, sehingga akan berdampak negatif bagi masyarakat golongan pendapatan rendah. Asas
pemerataan harus menjadi perhatian utama ketika biaya marginal mendorong harga meningkat di atas kemampuan masyarakat goolongan pendapatan rendah.
Dalam prakteknya, mekanisme penetapan harga atas dasar biaya marginal sulit diimplementasikan karena memerlukan monitoring dalam skop yang luas,
sehingga relatif sulit dan mahal untuk dilaksanakan. Selain itu konsep ini juga relatif sulit dipahami oleh pengambil kebijakan United Nation, 1980.
2. Pasar air
Alokasi sumberdaya air atas dasar mekanisme pasar merupakan pertukaran hak untuk menggunakan sumberdaya air, bukan pertukaran temporal
dari suatu bundel air tertentu antar pemakai yang saling berdekatan spot water market. Dari susut pandang ekonomi, agar pasar kompetitif dapat berjalan,
diperlukan beberapa kondisi sebagai berikut: 1 Pasar harus terdiri dari beberapa penjual dan pembeli yang identik, masing-masing memiliki informasi
yang sempurna akan aturan main atau kelembagaan pasar dan menghadapi biaya transaksi yang sama; 2 Keputusan yang dibuat oleh masing-masing penjual
dan pembeli bersifat independent; 3 Keputusan yang dibuat oleh seorang penjual atau pembeli tidak akan berpengaruh terhadap market outcome; 4
Setiap individu bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan. Pada kondisi
34 tertentu, supply dan demand menentukan jumlah dan harga air yang
diperdagangkan. Pada alokasi melalui mekanisme pasar, sumberdaya akan bergerak dari
penggunaan yang memberi nilai rendah ke penggunaan dengan nilai tertinggi. Oleh karenanya alokasi atas dasar mekanisme pasar akan efisien secara ekonomi
dan sosial. Pasar air dapat disalahartikan sebagai institusi yang memfasilitasi
perdagangan atau pemindahtanganan hak atas sumberdaya air. Perdagangan dapat terjadi pada dua tingkat, yaitu hak atas penggunaan air jangka pendek yang
diperdagangkan pada spot market, dan perdagangan yang terjadi atas seluruh kepemilikan, dimana hak penggunaan air eksis selamanya tidak terbatas waktu.
Secara teoritis, pasar sumberdaya air akan menghasilkan alokasi sumberdaya secara efisien karena sumberdaya dapat dialokasikan pada penggunaan dengan
nilai tertinggi, dan oleh karenanya dapat mencapai tingkat efisiensi tertinggi. Akan tetapi pasar air terkadang memerlukan intervensi atau kontrol pemerintah
pada tingkat tertentu untuk menciptakan kondisi pasar yang memuaskan. Intervensi dapat berupa perumusan alokasi sumberdaya, menciptakan jaringan
perdangan baik secara legal maupun institusional dan mungkin berupa investasi infrastruktur untuk memfasilitasi pengiriman dan distribusi.
Keuntungan alokasi sumberdaya melalui mekanisme pasar air adalah bahwa penjual dapat meningkatkan keuntungannya dan mendorong peningkatan
ketersediaan air pada pengguna yang memberi nilai tertinggi. Pengguna lingkungan dapat berkompetisi di pasar dalam menggunakan sumberdaya air,
dan pasar memiliki kemampuan untuk menginternalisasikan setiap biaya yang mungkin timbul.
35 Kelemahan mekanisme pasar adalah sulitnya dalam pengukuran dan
mendefinisikanmenetapkan property right dengan variabel yang selalu berubah dan dalam menegakkan aturan terhadap pemilik. Salah satu masalah terbesar
berhubungan dengan membangun pasar yang terjadi selama masa transisi dari mekanisme alokasi sumberdaya air yang ada kepada pasar lingkungan. Sebagian
besar, nilai sumberdaya air telah dikapitalisasi dalam sistem produksi dan sunk cost yang terjadi sulit untuk membebaskan sumberdaya air dari penggunanya,
dimana pada perspektif jangka panjang hal ini tidal efisien. Mekanisme alokasi sumberdaya air dimana air dipandang sebagai barang
publik dapat dilakukan atas dasar layanan publik, dan kepentingan penggunaannya, dapat dijelaskan sebagi berikut:
1. Alokasi Sumberdaya Berdasar Layanan Publik