Perumusan Masalah Tujuan Penelitian
menjelaskan suatu situasi dengan kata-kata sendiri dan cenderung lupa dikarenakan tidak tertanam dalam pikirannya.
Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto diartikan sebagai kemampuan dalam menangkap maksud dari materi yang dipelajari.
2
Adapun menurut Carin dan Sund dalam Susanto, pemahaman adalah suatu proses yang terdiri dari tujuh tahapan kemampuan, yaitu:
3
1 Translate major ideas into own words.
2 Interpret the relationship among major ideas.
3 Extrapolate or go beyond data to implication of major ideas.
4 Apply their knowledge and understanding to the solution of new problems
in new situation. 5
Analize or break an idea into its part and show that they understand their relationship.
6 Synthesize or put elements together to form a new pattern and produce a
unique communication, plan, or set of abstract relation. 7
Evaluate or make judgements based upon evidence. Dari definisi yang diberikan oleh Carin dan Sund di atas, Susanto
menjelaskan bahwa pemahaman dapat dikategorikan kepada beberapa aspek, dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
4
1 Pemahaman merupakan
kemampuan untuk
menerangkan dan
menginterpretasikan sesuatu. Seseorang yang telah memahami sesuatu akan mampu menjelaskan kembali apa yang telah ia pahami dan mampu
memberikan interpretasi. 2 Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui. Seseorang yang benar-benar
paham akan mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, yang lebih luas dan baru sesuai dengan kondisi saat ini.
3 Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing-masing tahap mempunyai
kemampuan tersendiri,
seperti menerjemahkan,
menginterpretasikan, ekstrapolasi, aplikasi, analisis, sintetis, dan evaluasi.
2
Ibid., h. 6.
3
Ibid., h. 6-7.
4
Ibid., h. 7-8.
Dalam buku Munir dijelaskan bahwa menurut Bloom, pemahaman understanding merupakan salah satu dari enam tahap domain kognitif selain
pengetahuan knowledge, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan menciptakan create. Dimana pemahaman setingkat lebih
tinggi daripada pengetahuan yaitu mampu memahami materi pembelajaran, dan akan mampu menjelaskan atau membedakan sesuatu.
5
Sedangkan Rosyada mengemukakan bahwa pemahaman adalah Comprehension yaitu kemampuan dalam memahami apa yang sedang
dikomunikasikan dan mampu untuk mengimplementasikan ide tanpa harus mengaitkannya dengan ide lain dan tanpa harus melihat ide itu secara
mendalam.
6
Kemampuan tersebut diperoleh ketika seseorang telah mengenal atau mengetahui tentang sesuatu, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh
Sagala bahwa pemahaman comprehension yaitu kemampuan untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat dan
memaknai maksud dari materi yang dipelajari, dan pada umumnya menyangkut kemampuan menangkap makna suatu konsep dengan kata-kata
sendiri.
7
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa pemahaman adalah kemampuan untuk memahami, menjelaskan, dan menerapkan sesuatu
yang telah dipelajari dan tertanam dalam pikiran. Dimana sesuatu tersebut dapat diartikan sebagai objek pada kajian matematika yang disebut konsep.
Sebagaimana yang terdapat dalam buku Sangadji, konsep merupakan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi pengamatan terhadap
fenomena antara lain berupa: obyek, kejadian, atribut, atau proses.
8
Sementara itu, Gagne dalam Suyono mengemukakan bahwa “konsep
merupakan simbol hasil pemikiran, yang diperoleh dari hasil membuat
5
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 55-56.
6
Dede Rosyada, PARADIGMA PENDIDIKAN DEMOKRATIS: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2013, Edisi II, cet. 4, h. 67.
7
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta, 2014, Cet. XII, h. 157.
8
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, METODOLOGI PENELITIAN: Pendekatan Praktis dalam Penelitian, Yogyakarta: Andi, 2010, h. 132.