Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

untuk mengetahui kesejajaran tersebut dapat menggunakan korelasi product moment sebagai berikut: 8            2 2 2 2            Y Y N X X N Y X XY N r xy , dimana db = n – 1 Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan N = jumlah responden X = skor item Y = skor total Adapun untuk uji validitas menggunakan SPSS dapat dilakukan dengan cara memasukkan semua item tanpa sekor total pada kolom Items, dengan kriteria pengujian validitas sebagai berikut: 9  Item valid, jika Corrected Item-Total Correlation r hitung r tabe l .  Item tidak valid, jika Corrected Item-Total Correlation r hitung ≤ r tabe l .  Jika terdapat item yang tidak valid, maka item tersebut dieliminasi dan dilakukan analisis ulang. Berdasarkan hasil perhitungan validitasempiris menggunakan SPSS versi 23 dari 13 butir soal diperoleh 11 butir soal yang valid lampiran 12. c. Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat kepercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. 10 Adapun rumus yang 8 Ibid., h. 87. 9 Sofyan Yamin, dan Heri Kurniawan, SPSS COMPLETE: Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS, Jakarta: Salemba Infotek, 2014, Edisi II, h. 283-286. 10 Arikunto, op. cit., h. 100. digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang berbentuk uraian adalah menggunakan rumus alpha, yaitu: 11                   2 i 2 i 11 S S 1 1 n n r , dimana                 N X X S 2 2 2 N Keterangan: r 11 = koefisien reliabilitas n = banyaknya butir soal yang valid N = banyaknya subjek pengikut tes S i = varians total S i 2 = jumlah varians skor tiap-tiap item soal Adapun untuk uji reliabilitas menggunakan SPSS dapat dilakukan dengan cara memasukkan semua item yang valid pada kolom Items. 12 Indeks reliabilitas diklasifikasikan sebagai berikut: 13 Tabel 3.5 Indeks Reliabilitas r 11 Keterangan 20 Tidak ada korelasi 0,20 – 0,40 Korelasi rendah 0,40 – 0,70 Korelasi sedang 0,70 – 0,90 Korelasi tinggi 0,90 – 1,00 Korelasi sangat tinggi 1,00 Korelasi sempurna Hasil perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS versi 23 diperoleh nilai r 11 = 0,868 berada diantara kisaran 0,70 r 11 0,90, maka dari 11 butir soal yang valid memiliki derajat reliabilitas yang tergolong tinggi lampiran 12. 11 Ibid., h. 122-123. 12 Yamin, loc. cit. 13 Subana, op. cit., h. 132. d. Indeks Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Untuk mengetahui indeks kesukaran butir soal, maka digunakan rumus sebagai berikut: 14 JS B P  Keterangan: P = tingkat kesukaran B = jumlah skor peserta JS = skor maksimum peserta Kriteria indeks tingkat kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: 15 Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran Nilai P Sukar Sedang Mudah 0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00 Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal, diperoleh 3 butir soal termasuk dalam kategori mudah, 5 butir soal termasuk dalam kategori sedang, dan 3 butir soal termasuk dalam kategori sukar lampiran 12. e. Daya Pembeda Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang menjawab dengan benar berkemampuan tinggi dengan siswa yang menjawab salah berkemampuan rendah. 16 Untuk mengetahui daya pembeda butir soal bentuk uraian adalah sebagai berikut: 17 14 Arikunto, op. cit., h. 223. 15 Ibid., h. 225. 16 Ibid., h. 226. 17 Ibid., h. 228.    B B A A J B J B D P A - P B Keterangan: D = indeks daya pembeda butir soal J A = skor maksimum peserta kelompok atas J B = skor maksimum peserta kelompok bawah B A = jumlah skor peserta kelompok atas B B = jumlah skor peserta kelompok bawah P A = proporsi peserta kelompok atas P B = proporsi peserta kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda: 18 Tabel 3.7 Daya Pembeda Nilai D Karakteristik 0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00 Semuanya Tidak Baik Jelek Cukup Baik Baik sekali Berdasarkan perhitungan uji daya pembeda butir soal yang valid diperoleh 2 butir soal dengan kriteria jelek, 6 butir soal dengan kriteria cukup, 1 butir soal dengan kriteria baik, dan 2 butir soal dengan kriteria baik sekali lampiran 12. 2. Instrumen Non Tes Instrument ini berupa angket yang digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran Autograph dalam pembelajaran matematika pada materi integral luas daerah di bawah kurva dan volume benda putar. Angket adalah seperangkat pernyataan yang harus dijawab atau dilengkapi oleh responden. 19 Angket yang digunakan dalam 18 Ibid., h. 232. 19 Subana, op. cit., h. 135. penelitian ini terdiri dari 6 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif yang diberikan pada kelompok eksperimen pada akhir pertemuan dan diukur dengan menggunakan Skala Likert. Adapun kisi-kisi angket dapat dilihat pada lampiran 20.

F. Teknik Analisis Data

1. Instrumen Tes Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu teknik analisis yang penganalisisannya dilakukan dengan perhitungan, karena berhubungan dengan angka, yaitu hasil tes pemahaman konsep matematika yang diberikan pada siswa. Penganalisisan dilakukan dengan membandingkan hasil tes kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari data yang telah diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan statistik dan melakukan perbandingan terhadap dua kelas tersebut untuk mengetahui kontribusi media pembelajaran Autograph terhadap pemahaman konsep matematika. Sebelum dilakukan perhitungan satatistik, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis.

a. Uji Prasyarat Analisis

1 Uji normalitas Untuk mengetahui subjek yang diteliti berdistribusi normal, maka terlebih dahulu diuji dengan menggunakan uji Lilliefors. Misalkan kita mempunyai sampel acak dengan hasil pengamatan x 1 dan x 2 . Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nihil H bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal. Langkah- langkahnya sebagai berikut: 20 a Perumusan Hipotesis H : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. H 1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. 20 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSSLisrel dalam Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2015, Edisi II, Cet. II, h. 144. b Pengamatan x 1 , x 2 ditransformasi ke skor baku z 1 , z 2 dengan menggunakan rumus: s x x z i   Keterangan: x = rata-rata sampel s = standar deviasi sampel c Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F zi = P z zi. d Selanjutnya dihitung proporsi skor z 1 , z 2 yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh Szi, maka: Sz i = e Hitunglah selisih F zi – S zi kemudian tentukan harga mutlaknya. f Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L . g Tetapkan taraf signifikansi  . h Kriteria pengujian normalitas: Jika L ≤ L tabel , maka H diterima. Jika L L tabel , maka H ditolak. i Kesimpulan: L ≤ L tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. L L tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Adapun untuk uji normalias menggunakan SPSS, maka pada output yang dihasilkan yang dilihat adalah angka sig. atau p-value pada metode Kolmogorov-Smirnov dan metode Shapiro-Wilk dengan kriteria pengujian normalitas sebagai berikut: 21 21 Ibid., h. 156-157. H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 :Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal  jika probabilitas angka sig. atau p-value 0,05 maka H diterima.  jika probabilitas angka sig. atau p-value ≤ 0,05 maka H ditolak. 2 Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang variansnya sama homogen. Pengujian homogenitas menggunakan uji Levene yang terdapat pada software SPSS. Rumus uji Levene adalah sebagai berikut: 22 ∑ ̅ ̅ ∑ ∑ ̅ , dimana | ̅ | Keterangan: N jumlah sampel K banyaknya kelompok ̅ mean kelompok ke-i ̅ mean keseluruhan data Adapun perumusan hipotesisnya yaitu: 23 H : 2 2 2 1    varians nilai pemahaman konsep matematika kedua kelompok sama atau homogen H 1 : 2 2 2 1    varians nilai pemahaman konsep matematika kedua kelompok berbeda atau tidak homogen Setelah muncul output SPSS berupa tabel Test of Homogeneity of Variances , selanjutnya yang dilihat adalah nilai yang terdapat pada kolom Levene’s Test for Equality of Variances dengan kriteria pengujian homogenitas sebagai berikut: 24 22 Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, Cet.I, h. 161-162. 23 Kadir, op. cit., h. 162. 24 Ibid.  jika probabilitas angka sig. atau p-value 0,05 maka H diterima, yaitu varians kedua kelompok sampel sama atau homogen.  jika probabilitas angka sig. atau p-value ≤ 0,05 maka H ditolak, yaitu varians kedua kelompok sampel berbeda atau tidak homogen.

b. Uji hipotesis

Jika sampel yang diteliti memenuhi uji prasyarat analisis maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji-t yang satu sama lain tidak mempunyai hubungan. Rumus yang digunakan, yaitu: 1 Untuk sampel yang homogen, langkah-langkahnya yaitu: 25 a Merumuskan hipotesis Hipotesis statistik: H : 2 1    H 1 : 2 1    b Menghitung harga t observasi , dengan rumus: e S Y Y t 2 1   Dimana 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1        n n n n y y n n S e ; 1 2 1 2 1 2 1 n Y Y y      ; dan 2 2 2 2 2 2 2 n Y Y y      Keterangan: t = harga t hitung 1 Y = nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen 2 Y = nilai rata-rata hitung data kelompokkontrol  1 Y = jumlah nilai kelompok eksperimen  2 Y = jumlah nilai kelompok kontrol n 1 = jumlah data kelompok eksperimen 25 Ibid., h. 296.