Perbandingan Pemahaman Konsep Integral Luas Daerah di Bawah

volume benda putar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol, maka dilakukan uji statistik. Secara deskripsi mengindikasikan bahwa ada perbedaan pemahaman konsep antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya perbedaan tersebut, maka dilakukan analisis statistik inferensial dengan uji perbedaan dua rata-rata dimana kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari kelompok kontrol.

5. Respon Siswa Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Autograph

Selain tes pemahaman konsep, peneliti juga menggunakan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran Autograph dalam pembelajaran matematika pada materi integral luas daerah di bawah kurva dan volume benda putar. Respon siswa tersebut diukur dengan 12 pernyataan yang terdiri dari 6 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif. Analisis respon siswa dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata skor siswa dengan skor netralnya. Respon siswa dinyatakan positif jika rata-rata skor respon lebih dari skor netralnya, dan respon siswa dinyatakan negatif jika rata-rata skor respon kurang dari skor netralnya. Dikarenakan angket ini tidak menggunakan skor netral maka skor netral yaitu seperempat dari jumlah skor opsinya   1 2 4 5 4 1    , maka skor netralnya adalah 3. Adapun hasil perhitungan angket respon siswa, disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Angket Respon Siswa Berdasarkan tabel tersebut terlihat siswa memberikan respon positif yang sangat kuat terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran Autograph pada materi integral luas daerah di bawah kurva dan Respon Jumlah Siswa Persentase Kesimpulan Positif 28 84,85 Sangat Kuat Negatif Sangat Lemah Netral 5 15,15 Sangat Lemah volume benda putar. Respon positif meliputi perasaan senang dan ketertarikan ketika pembelajaran, menjadi lebih termotivasi, menjadi lebih aktif, serta dapat memudahkan dalam memahami materi integral luas daerah di bawah kurva dan volume benda putar. Secara visual respon siswa tersebut disajikan dalam diagram berikut: Diagram 4.9 Persentase Respon Siswa

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui jenis statistik uji yang akan digunakan, uji prasyarat tersebut meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil tes pada kedua sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas menggunakan SPSS versi 23, dengan kriteria pengujian yaitu jika p-value angka sig. 0,05 maka H diterima dan jika p-value angka sig. ≤ 0,05 maka H ditolak, yang diukur pada taraf signifikansi α = 5. 3 Adapun perumusan hipotesisnya yaitu: H : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. H 1 : data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. 3 Ibid., h. 157. 20 40 60 80 100 Positif Netral Negatif Respon Siswa Berdasarkan perhitungan uji normalitas menggunakan SPSS versi 23, diperoleh hasil perhitungan uji normalitas yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Kolmogorov-Smirnov a Kesimpulan Statistic df Sig. Eksperimen 0,129 33 0,178 Data Berdistribusi Normal Kontrol 0,135 34 0,118 Data Berdistribusi Normal a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan tabel 4.10 di atas, kedua kelompok menunjukkan kriteria pengujian p-value angka sig. 0,05 maka H diter ima pada taraf signifikansi α = 5. Hal ini menunjukkan bahwa data hasil tes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Karena data hasil tes kedua kelompok tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal, maka uji prasyarat analisis dilanjutkan ke uji homogenitas varians.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil tes pada kedua sampel yang diteliti berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama homogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji Homogenitas yang digunakan adalah uji Levene menggunakan SPSS versi 23, dengan kriteria pengujian yaitu jika p-value angka sig. 0,05 maka H diterima dan jika p-value angka sig. ≤ 0,05 maka H ditolak, yang diukur pada taraf signifikansi α = 5. 4 Adapun perumusan hipotesisnya yaitu: H : 2 2 2 1    H 1 : 2 2 2 1    Keterangan: 2 1  = Varians data hasil tes kelompok eksperimen 2 2  = Varians data hasil tes kelompok kontrol 4 Ibid., h. 170. Berdasarkan perhitungan uji Homogenitas menggunakan SPSS versi 23, diperoleh hasil perhitungan uji Homogenitas yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Asumsi Homogenitas Levenes Test for Equality of Variances Kesimpulan F Sig. Nilai PKM Equal variances assumed 3.368 .071 Varians Data Kedua Kelompok Sampel Homogen Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa p-value angka sig. = 0,071 0,05 maka H diterima atau tidak signifikan pada taraf signifikansi α = 5. Hal ini menunjukkan bahwa data hasil tes pada kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis, diperoleh bahwa kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan varians data hasil tes kedua kelompok sampel homogen. Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, data diuji dengan teknik statistik parametrik menggunakan perbedaan dua rata- rata yaitu uji-T. Dalam penelitian ini uji Hipotesis yang digunakan adalah uji-T menggunakan SPSS versi 23, dengan kriteria pengujian yaitu jika p-value angka sig. 0,05 maka H diterima dan jika p-value angka sig. ≤ 0,05 maka H ditolak, yang diukur pada taraf signifikansi α = 5. 5 Adapun perumusan hipotesisnya yaitu: H : 2 1    H 1 : 2 1    Keterangan: 5 Ibid., h. 302.