78
6.2. Analisis Matriks IFE dan EFE
Pada tahap awal yakni tahap input penelitian ini dilakukan dengan menggunakan matriks IFE dan matriks EFE. Tahap ini meringkas informasi dasar
yang dibutuhkan untuk merumuskan alternatif strategi. Faktor-faktor yang diperoleh melalui identifikasi terbagi menjadi faktor lingkungan internal dan
faktor lingkungan eksternal. Faktor lingkungan internal akan dianalisis menggunakan matriks IFE. Sedangkan faktor lingkungan eksternal akan dianalisis
menggunakan matriks EFE.
6.2.1. Analisis Matriks IFE Internal Factor Evaluation
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal lingkungan usaha. Lingkungan internal tersebut terdiri dari kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki KSU Lestari. Hasil pembobotan dan rating dapat dilihat pada lampiran 4. Berikut hasil pengolahan matriks IFE dapat dilihat pada Tabel
18. Tabel 18.
Matrik IFE pada KSU Lestari
Berdasarkan hasil pengolahan matriks IFE seperti yang tertera pada Tabel 16, Hasil akhir analisis matriks IFE untuk elemen kekuatan dan kelemahan
diperoleh dari nilai indeks akumulatif skor sebesar 2,468, sedangkan nilai akhir bobot skor untuk kelemahan sebesar 0,587. hal ini menunjukkan bahwa responden
memberikan pandangan yang cukup tinggi pada faktor kekuatan dan respon yang
Faktor Strategis Bobot
Rata-Rata Rating
Rata-Rata Skor Total
Kekuatan
Pencatatan keuangan memakai sistem komputerisasi 0,093
3,250 0,302
Harga Produk terjangkau 0,141
3,750 0,529
Banyak saluran distribusi 0,139
3,500 0,486
Konsumen yang loyal 0,157
3,750 0,589
Menjual produk pangan yang sehat 0,150
3,750 0,562
2,468
Kelemahan
Promosi kurang optimal 0,114
1,750 0,199
Fasilitas ruangan penyimpanan yang kurang memadai 0,102
1,750 0,178
Kemasan Produk Masih Sederhana 0,105
2,000 0,210
0,587 TOTAL
1,000 3,055
79
relatif kecil untuk faktor kelemahan. Melihat nilai bobot skor kekuatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai bobot skor kelemahan, dapat juga dikatakan
bahwa dalam melakukan usaha pengembangannya KSU Lestari mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan dan mampu mengatasi
kelemahan yang ada. Sedangkan total skor yang dihasilkan adalah sebesar 3,055. Total rata-rata tertimbang KSU Lestari berada di atas 2,5 mengindikasikan bahwa
kondisi internal KSU Lestari berada di atas rata-rata. Hal tersebut menggambarkan bahwa KSU Lestari merupakan organisasi yang kuat secara
internal. Faktor yang sangat berpengaruh pada internal KSU Lestari adalah
konsumen mereka yang loyal. Hal ini terlihat dengan skor sebesar 0,589. Faktor tersebut menjadi kekuatan utama untuk dapat bersaing dengan usaha lainnya yang
sejenis. Kekuatan lainnya dengan skor terendah yaitu sebesar 0,302 adalah pencatatan keuangan memakai sistem komputerisasi.
Faktor strategis yang menjadi kelemahan KSU Lestari, dengan skor terendah sebesar 0,178 adalah tidak adanya fasilitas pendingin ruangan. Tidak ada
fasilitas pendingin ruangan membuat produk yang akan dijual ke konsumen harus dilakukan lagi penyortiran untuk membuang bagian yang tidak layak lagi untuk di
jual. Kelemahan lainnya dengan skor 0,199 adalah kurangnya kegiatan promosi. Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan olek pihak KSU Lestari belum
dilakukan secara berkelanjutan dan pelaksanaannya belum optimal.
6.2.2. Analisis Matriks EFE External Factor Evaluation