Analisis Matriks EFE External Factor Evaluation

79 relatif kecil untuk faktor kelemahan. Melihat nilai bobot skor kekuatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai bobot skor kelemahan, dapat juga dikatakan bahwa dalam melakukan usaha pengembangannya KSU Lestari mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan dan mampu mengatasi kelemahan yang ada. Sedangkan total skor yang dihasilkan adalah sebesar 3,055. Total rata-rata tertimbang KSU Lestari berada di atas 2,5 mengindikasikan bahwa kondisi internal KSU Lestari berada di atas rata-rata. Hal tersebut menggambarkan bahwa KSU Lestari merupakan organisasi yang kuat secara internal. Faktor yang sangat berpengaruh pada internal KSU Lestari adalah konsumen mereka yang loyal. Hal ini terlihat dengan skor sebesar 0,589. Faktor tersebut menjadi kekuatan utama untuk dapat bersaing dengan usaha lainnya yang sejenis. Kekuatan lainnya dengan skor terendah yaitu sebesar 0,302 adalah pencatatan keuangan memakai sistem komputerisasi. Faktor strategis yang menjadi kelemahan KSU Lestari, dengan skor terendah sebesar 0,178 adalah tidak adanya fasilitas pendingin ruangan. Tidak ada fasilitas pendingin ruangan membuat produk yang akan dijual ke konsumen harus dilakukan lagi penyortiran untuk membuang bagian yang tidak layak lagi untuk di jual. Kelemahan lainnya dengan skor 0,199 adalah kurangnya kegiatan promosi. Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan olek pihak KSU Lestari belum dilakukan secara berkelanjutan dan pelaksanaannya belum optimal.

6.2.2. Analisis Matriks EFE External Factor Evaluation

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Pemberian bobot dan rating untuk faktor eksternal dapat dilihat pada lampiran 5. Hasil analisis EFE ditunjukan pada Tabel 19. 80 Tabel 19. Matrik EFE pada KSU Lestari Berdasarkan hasil pengolahan matriks EFE seperti yang tertera pada Tabel 18, Hasil akhir analisis matriks EFE untuk elemen peluang dan ancaman diperoleh dari nilai indeks akumulatif peluang skor sebesar 2,207, sedangkan nilai akhir bobot skor untuk ancaman sebesar 0,686. hal ini menunjukkan bahwa responden memberikan pandangan yang cukup tinggi pada faktor peluang dan respon yang relatif kecil untuk faktor ancaman. Sedangkan total skor yang dihasilkan adalah sebesar 2,893. Total rata-rata tertimbang KSU Lestari berada di atas 2,5 mengindikasikan bahwa kondisi eksternal KSU Lestari berada di atas rata-rata. Hal tersebut menggambarkan bahwa dalam melakukan usaha pengembangannya KSU Lestari mampu memanfaatkan peluang sebaik mungkin dan mampu menghindari ancaman yang ada. Faktor eksternal KSU Lestari yang menjadi peluang utama adalah meningkatnya jumlah masyarakat yang beralih ke makanan sehat berbasis organik. Hal ini terlihat dengan skor sebesar 0,608. Meningkatnya jumlah masyarakat yang beralih ke makanan sehat berbasis organik diharapkan mampu membuat usaha sayuran yang dilakukan KSU Lestari semakin berkembang. Faktor strategis yang menjadi ancaman KSU Lestari, dengan skor terbesar sebesar 0,335 adalah menguatnya fungsi pengawas koperasi. Dalam koperasi Faktor Strategis Rata-Rata Rata-Rata Skor Total Peluang Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah 0,129 3,250 0,419 Meningkatnya jumlah masyarakat yang beraliih ke sajian makanan sehat berbasis organik 0,152 4,000 0,608 Berdirinya Dewan Koperasi Indonesia sebagai wadah pemberdayaan koperasi 0,116 2.750 0,319 Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi 0,127 3,500 0,444 Legalitas koperasi semakin dipertegas 0,139 3,000 0,417 2,207 Ancaman Konsumsi sayuran menurun 0,098 2,000 0,196 Penghapusan unit simpan pinjam 0,108 1,250 0,135 Menguatnya fungsi pengawas koperasi 0,129 2,750 0,355 0,686 TOTAL 1,000 2,893 81 terdapat pengawas koperasi yang bertugas untuk memperingatkan pengurus jika sudah mulai keluar dari koridor-koridor koperasi, sedangkan dalam Undang- Undang koperasi terbaru No.17 tahun 2012 ditetapkan bahwasanya pengawas koperasi betugas tidak hanya menjadi pemberi peringatan kepada pengurus, tetapi bisa memberhentikan seorang pengurus apabila melakukan kesalahan, sedangkan pengurus dan pengawas dipilih oleh anggota, jadi seharusnya yang bisa memberhentikan pengurus koperasi adalah anggotanya sendiri berdasarkan rapat bersama seluruh anggota koperasi.

6.3. Matriks Internal – Eksternal IE