81
terdapat pengawas koperasi yang bertugas untuk memperingatkan pengurus jika sudah mulai keluar dari koridor-koridor koperasi, sedangkan dalam Undang-
Undang koperasi terbaru No.17 tahun 2012 ditetapkan bahwasanya pengawas koperasi betugas tidak hanya menjadi pemberi peringatan kepada pengurus, tetapi
bisa memberhentikan seorang pengurus apabila melakukan kesalahan, sedangkan pengurus dan pengawas dipilih oleh anggota, jadi seharusnya yang bisa
memberhentikan pengurus koperasi adalah anggotanya sendiri berdasarkan rapat bersama seluruh anggota koperasi.
6.3. Matriks Internal – Eksternal IE
Dengan menggabungkan hasil analisis matriks IFE dan EFE, maka akan diperoleh matriks IE yang menunjukan kondisi internal dan eksternal KSU
Lestari. Total skor IFE adalah 3,055 yang menggambarkan bahwa usaha KSU Lestari berada pada kondisi internal tinggi, dan total skor EFE adalah 2,893 yang
menggambarkan bahwa KSU Lestari berada dalam kondisi eksternal rata-rata.
Gambar 6
. Matriks IE KSU Lestari
Pada Matriks IE ditunjukkan bahwa posisi KSU Lestari berada pada sel IV yang artinya tumbuh dan membangun. Strategi yang dapat diterapkan adalah
strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi
horizontal.
82
Untuk menyesuaikan strategi dengan kondisi KSU Lestari sumber daya yang dimiliki KSU Lestari, maka strategi integratif tidak direkomendasikan.
Sebagai usaha yang baru tumbuh dan masih berkembang, KSU Lestari bisa menerapkan strategi intensif yang meliputi penetrasi pasar, pengembangan pasar,
dan pengembangan produk. Jadi strategi Intensif pertama yang bisa diterapkan dalam pengembangan usaha KSU Lestari adalah penetrasi pasar yaitu dengan
mencari pangsa pasar yang lebih besar melalui upaya pemasaran yang lebih baik ditambah dengan melakukan peningkatan volume produksi, mengingat usaha
KSU Lestari adalah usaha dengan pasarnya yang belum jenuh dengan produk- produk yang ada. Selain itu, permintaan pasar yang semakin meningkat akan
produk-produk organik menjadi peluang bagi KSU Lestari untuk melakukan upaya pemasaran yang lebih baik sehingga ke depannya pangsa pasar usaha KSU
Lestari semakin banyak dan luas. Selanjutnya strategi kedua yang bisa diterapkan oleh KSU Lestari adalah
pengembangan pasar. Hal ini perlu dilakukan untuk memperkenalkan produk dari KSU Lestari kepada konsumen di wilayah geografis yang baru sehingga dapat
dikenal dan dinikmati oleh konsumen di wilayah yang lain untuk memperluas pasar. Strategi yang ketiga yang dapat dilakukan adalah pengembangan produk
yaitu KSU Lestari berusaha untuk selalu meningkatkan penjualan dengan perbaikan-perbaikan produknya atau melakukan pengembangan produk.
Matriks IE digunakan untuk menghasilkan gambaran strategi secara umum yang dapat dilakukan tanpa menghubungkannya dengan kekuatan dan kelemahan
perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Agar diperoleh strategi yang lebih spesifik maka digunakan matriks SWOT yang dibuat dengan
melihat faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga grand strategy
yang dihasilkan matriks IE dapat disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan saat ini. SWOT dapat digunakan oleh perusahaan untuk
melengkapi matriks IE melalui alternatif-alternatif strategi yang lebih spesifik. Dengan kata lain strategi yang akan diperoleh melalui matriks SWOT dirumuskan
berdasarkan pada pengembangan dari matriks IE.
83
6.4. Matriks SWOT