Tahap Keputusan Decision Stage

49 dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan aset perusahaan Strategi Divestasi Divestiture Strategy merupakan strategi yang dapat dilaksanakan dengan cara menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan. Matriks I-E didasari pada dua dimensi kunci yaitu total rata-rata tertimbang IFE pada sumbe x dan total rata-rata tertimbang EFE pada sumbu y. Pada sumbu x matriks I-E, total rata-rata tertimbang dari 1,0 hingga 1,99 dianggap rendah ; nilai dari 2,0 hingga 2,99 adalah menengah ; dan nilai dari 3,0-4,0 adalah tinggi. David, 2010 Kegunaan dari setiap alat pada Matching stage adalah untuk membangkitkan strategi alternative yang fisibel untuk dilaksanakan, bukan untuk memilih atau menentukan strategi mana yang terbaik.

4.6.3 Tahap Keputusan Decision Stage

Teknik QSPM yaitu teknik yang dipakai pada tahap tiga dari kerangka kerja analisis formulasi strategi. Teknik ini menunjukkan strategi alternatif mana yang paling baik untuk dipilih. QSPM menggunakan input dari analisis pada stage satu dan matching results pada stage dua yang memberikan informasi untuk analisis selanjutnya melalui QSPM di stage tiga. QSPM merupakan alat yang direkomendasikan untuk para ahli strategi melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tujuan QSPM adalah menetapkan kemenarikan relatif dari strategi yang bervariasi untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki David, 2010. Matriks QSP dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini. 50 Tabel 12. Format Matriks QSP QSPM Faktor Kunci Bobot Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan - - Kelemahan - - Peluang - - Ancaman - - Total Sumber : David 2010 Terdapat enam langkah yang dibutuhkan untuk mengembangkan QSPM diantaranya : 1 Membuat daftar peluangancaman eksternal dan kekuatankelemahan internal kunci perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini harus diambil secara langsung dari matriks EFE dan IFE. Minimum sepuluh faktor strategis eksternal dan sepuluh faktor strategis internal harus dimasukkan dalam QSPM. 2 Memberikan bobot untuk masing-masing faktor strategis internal dan eksternal. Bobot tersebut sama dengan yang ada pada IFE dan EFE. 3 Mengevaluasi matriks SWOT dan mengidentifikasi alternatif-alternatif strategi yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan. 4 Menentukan Nilai Daya Tarik Attractiveness - AS. Nilai Daya Tarik ditentukan dengan mengevaluasi masing-masing faktor strategis internal atau eksternal. Nilai Daya Tarik adalah, 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik. 5 Menghitung Total Nilai Daya Tarik Total Attractiveness Score - TAS. Total Nilai Daya Tarik didefinisikan sebagai produk dari pengalian bobot langkah dua dengan Nilai Daya Tarik langkah empat dalam masing-masing baris. Total Nilai Daya Tarik mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing 51 alternatif strategi dengan hanya mempertimbangkan pengaruh faktor keberhasilan kunci internal atau eksternal yang terdekat. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik, semakin menarik alternatif strategi tersebut. 6 Menghitung penjumlahan Total Nilai Daya Tarik dengan menambahkan Total Nilai Daya Tarik dalam masing-masing kolom strategi dari QSPM. Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik STAS menunjukkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set alternatif. Nilai STAS yang paling tinggi berarti strategi tersebut yang paling layak diaplikasikan dalam perusahaan. 52 V GAMBARAN UMUM USAHA

5.1. Sejarah dan Perkembangan Usaha