5
bahwa kurangnya kemampuan manajemen srategis dari koperasi, membuat koperasi tidak mampu bersaing dengan badan usaha lainnya.
Berdasarkan fungsi
dan peran
dari koperasi
serta prospek
perkembangannya yang masih terus positif, koperasi dapat menjadi suatu perwujudan organisasi yang benar-benar membantu mengatasi permasalahan
yang dihadapi petani sayuran organik. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah harus terus memberikan perhatiannya untuk terus mengembangkan
koperasi, semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya berkoperasi dan kemampuan dari koperasi untuk terus berkembang dengan
menerapkan manajemen pelayanan yang baik, SDM yang berkualitas dan kemampuan merumuskan strategi pengembangan.
Salah satu koperasi yang terdapat di Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor serta memiliki unit usaha pemasaran sayuran organik
adalah Koperasi Serba Usaha KSU Lestari. Sebagian besar anggota koperasi ini adalah petani sayuran organik, latar belakang terbentuknya koperasi ini
didasarkan pada kebutuhan informasi petani mengenai teknik budidaya sayuran organik, sehingga dengan bantuan sebuah organisasi yang bernama ELSPPAT,
dibentuklah KSU lestari sebagai basis informasi teknik budidaya sayuran organik dan sebagai wadah dari pemasaran produk-produk sayuran organik yang
dihasilkan oleh anggotanya.
1.2. Perumusan Masalah
Koperasi Serba Usaha KSU Lestari adalah sebuah koperasi yang ada di Propinsi Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Koperasi
ini berdiri pada tahun 2009 dan memiliki tiga unit usaha yaitu UPP Unit Pemasaran dan Produksi, Unit Simpan Pinjam serta Unit Pendidikan dan
Pelatihan. Unit usaha yang merupakan fungsi utama dari terbentuknya koperasi ini adalah Unit Pemasaran dan Produksi sedangkan dua unit tersisa berguna untuk
membantu kelancaran dari usaha utama. Anggota dari koperasi ini sebagian besar berprofesi sebagai petani tanaman sayuran organik dan masyarakat yang berada di
sekitar lokasi. KSU Lestari memberikan peran yang sangat penting kepada anggotanya, hal ini terlihat dari kemudahan anggota untuk menjual produk yang
mereka hasilkan dengan harga yang pantas sehingga anggota dari KSU tidak perlu
6
menghawatirkan produk yang mereka hasilkan tidak akan laku terjual. Kemudian, koperasi juga membantu anggotanya dalam hal permodalan untuk berproduksi
dan terus membantu meningkatkan pengetahuan anggotanya dengan secara aktif memberikan penyuluhan tentang informasi pertanian yang terbaru. Koperasi ini
juga aktif mengikuti berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan koperasi mereka ke masyarakat. Salah satunya adalah mengikuti Pameran produk
pertanian organik dan makanan olahan yang diadakan di lapangan Kampus Baranangsiang Institut Pertanian Bogor tanggal 9-10 juni 2012 lalu.
KSU Lestari dalam menjalankan fungsinya bukan tanpa hambatan, ada beberapa masalah potensial yang dapat mempengaruhi perkembangan koperasi
ini. Peningkatan jumlah anggota merupakan salah satu acuan yang menunjukkan bahwa sebuah koperasi mengalami perkembangan yang positif. Hal ini tidak
begitu terlihat pada KSU Lestari, anggota yang masuk justru cenderung
mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada Tabel 3 akan diperlihatkan data
jumlah anggota yang masuk dan keluar di KSU Lestari mulai dari tahun 2009- 2011.
Tabel 3.
Jumlah Anggota yang Masuk dan Keluar Di KSU Lestari Tahun 2009-
2011 Orang
Tahun Anggota Masuk
Anggota Keluar 2009
114 4
2010 140
43 2011
94 47
Sumber : KSU Lestari 2012
Data pada tahun 2009 hingga 2011 selain menunjukkan kecenderungan turunnya jumlah anggota yang masuk, indikasi akan terus berkurangnya jumlah
anggota dari KSU Lestari juga terlihat dari kecenderungan meningkatnya jumlah anggota yang keluar setiap tahunnya. Jika kecenderungan yang sama akan terus
terjadi pada tahun-tahun berikutnya, maka KSU Lestari akan terus kehilangan anggotanya yang membuat aktifitas dari koperasi semakin berkurang sehingga
menjadi tidak aktif dan risiko terbesar yang harus dihadapi ketika masalah ini dibiarkan adalah pembubaran KSU Lestari.
7
Usaha yang dijalankan oleh KSU Lestari tak luput dari persaingan, hal ini ditunjukkan dengan pangsa pasar mereka yang relatif kecil hasil wawancara
sedangkan untuk pangsa pasar pesaing sudah memasuki pasar internasional. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ketua Pengurus KSU lestari, terdapat
sekitar 12 produsen organik yang berada di Bogor yaitu YBSB Yayasan Bina Sarana Bakti, ALDEPOS, Mega Tani, Mega Integrated Farming MIF, Sumulur
Nugraha Sejati, Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih, Kelompok Tani Sugih Tani Desa Karehkel, PT Fujimelasari, PT Agro Lestari, Koperasi Taman
Palem Yasmin Sektor V, Vila Botani Cijeruk, Putro Ciapus. Permasalahan lain yang masih ada di KSU Lestari seperti kredit macet dan
partisipasi anggota yang masih rendah membuat KSU Lestari membutuhkan suatu perumusan strategi yang tepat dalam menjalankan aktifitasnya, sehingga koperasi
ini dapat terus meningkatkan kesejahteraan dari anggota dan membantu segala kebutuhan masyarakat disekitarnya.
Prospek usaha yang terus berkembang sejalan dengan berbagai pengaruh dari faktor eksternal dan internal membuat KSU Lestari membutuhkan suatu
perumusan strategi pengembangan agar usaha yang dijalankan dapat bertahan. Untuk merumuskan suatu strategi pengembangan diperlukan terlebih dahulu
pengidentifikasian faktor lingkungan eskternal dan internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar organisasi yang dapat mempengaruhinya.
Faktor eksternal mencakup peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang berada di
dalam organisasi yang mempengaruhi pelaksanaan aktifitasnya David, 2010.. Berdasarkan uraian diatas, maka masalah
yang akan dianalisis adalah
: 1 Apa saja faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dihadapi oleh KSU Lestari ? 2 Berdasarkan situsasi lingkungan internal dan eksternal koperasi, bagaimana
alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh KSU Lestari ? 3 Apa yang menjadi strategi prioritas untuk pengembangan KSU Lestari ?
8
1.3. Tujuan Penelitian