Matriks SWOT Strategi Pengembangan Koperasi Serba Usaha “Lestari” Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor Jawa Barat

83

6.4. Matriks SWOT

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang, maka dapat diformulasikan alternatif strategi menggunakan matriks SWOT. Melalui matriks SWOT diperoleh empat tipe strategi yaitu strategi SO strengths-opportunities, strategi WO weaknesses- opportunities, strategi ST strengths-threats, dan strategi WT weaknesses-threats. Matriks SWOT KSU Lestari ditunjukan pada Gambar 7. Gambar 7. Matriks SWOT KSU Lestari IFE EFE KEKUATAN STRENGTHS 1. Pencatatan keuangan memakai sistem komputerisasi 2. Harga produk terjangkau 3. Banyak saluran distribusi 4. Konsumen yang loyal 5. Menjual produk pangan yang sehat KELEMAHAN WEAKNESS 1. Promosi kurang optimal 2. Fasilitas ruangan penyimpanan yang kurang memadai 3. Kemasan produk yang sederhana PELUANG OPPORTUNITIES 1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah 2. Meningkatnya jumlah masyarakat yang beralih ke sajian makanan sehat berbasis organik 3. Berdirinya dewan Koperasi Indonesia sebagai wadah pemberdayaan koperasi 4. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi 5. Legalitas koperasi semakin dipertegas STRATEGI S-O 1. Peningkatan volume produksi S3,S4, S5 – O1,O2, O4,O5

2. Bergabung

dengan asosiasi S3, S5-O1, O2, O3, O4, O5 STRATEGI W-O 1. Meningkatkan kualitas sarana produksi W2. W3 – O1, O2, O4

2. Menambahkan

inovasi dikemasan produk W3 – O4 ANCAMAN THREATS 1. Konsumsi sayuran menurun 2. Penghapusan unit simpan pinjam 3. Menguatnya fungsi pengawas koperasi STRATEGI S-T 1. Membuka unit usaha baru S2,S3, S4 – T2 STRATEGI W-T

1. Meningkatkan

kegiatan promosi W1 – T1 84 Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, maka alternatif strategi yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Strategi S-O Strength-Opportunities Strategi S-O merupakan strategi yang dibuat menggunakan kekuatan internal unit usaha untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi S-O yang dapat diterapkan oleh KSU Lestari adalah: a Peningkatan Volume Produksi S3,S4,S5 - O1,O2,O4 Berdasarkan informasi langsung yang diperoleh dari ketua pengurus KSU Lestari dan koordinator UPP KSU Lestari, permintaan terhadap produk sayuran organik dari agen semakin meningkat, kesempatan ini harus dimanfaatkan KSU Lestari agar pendapatan koperasi meningkat. Selain itu meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan berbasis organik dapat dimanfaatkan KSU Lestari sebagai peluang pasar yang menjanjikan, koperasi bisa bermitra dengan pihak kedua yang melaksanakan bisnis makanan berbasis organik sebagai distributor bahan baku restoran tersebut, salah satu restoran yang saat ini terkenal dengan sajiannya yang organik adalah restoran Warung Daun. Sistem kemitraaan ini diharapkan akan dapat mudah dilakukan karena KSU Lestari juga memiliki kekuatan lain yaitu produk sayuran organik dari KSU Lestari memiliki harga yang terjangkau. Sehingga rekomendasi salah satu strategi yang tepat untuk hal tersebut adalah dengan meningkatkan volume produksi sayuran organik. Strategi meningkatkan volume produksi yang dirancang harus disesuaikan dengan prioritas permintaan yang akan dipenuhi, karena KSU Lestari belum dapat memenuhi semua permintaan. Peningkatan volume produksi yang dirancang akan dilakukan secara bertahap. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah produk sayuran dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan adanya peningkatan volume produksi yang dilakukan, diharapkan unit usaha ini akan mampu memenuhi sedikit demi sedikit permintaan yang sebelumnya belum dapat dipenuhi. Peningkatan volume produksi mendukung upaya pengembangan KSU Lestari. b Bergabung Dengan Asosiasi Bergabung menjadi anggota salah satu bagian dari sebuah asosiasi merupakan hal yang dinilai positif untuk pengembangan KSU Lestari. Selain 85 untuk memperluas jaringan pasar, sebuah asosiasi dapat membantu anggotanya untuk memperoleh update informasi terkini mengenai usaha yang dari anggota asosiasi tersebut dalam hal ini sayuran organik. Kemudian berkaitan dengan Legalitas koperasi semakin dipertegas dalam Undang-Undang terbaru koperasi No.25 tahun 2012 membuat KSU Lestari sebagai organisasi lebih mendapatkan pengakuan sebagai badan usaha yang memiliki ketentuan hukum dalam menjalankan usahanya. Hal ini akan berguna untuk meningkatkan tingkat kepercayaan organisasi lain untuk bekerjasama dengan KSU Lestari . 2. Strategi W-O Weakness -Opportunities Stategi W-O memiliki tujuan untuk memperbaiki kelemahan internal unit usaha dengan memanfaatkan peluang dari lingkungan eksternal. Strategi W-O yang dapat dilakukan oleh KSU Lestari adalah : a Meningkatkan Kualitas Sarana Produksi Meningkatkan sarana dan prasarana produksi KSU Lestari bisa dilakukan pembuatan ruangan pendingin. Untuk terus mengembangkan usaha sayuran organik yang dijalankan, dengan adanya ruangan pendingin kemampuan KSU Lestari untuk tetap mempertahankan kesegaran produk sayur organiknya akan menjadi lebih baik, saat ini produk sayuran organik hanya disimpan di tempat lembab sehingga saat dijual ke konsumen, KSU Lestari harus melakukan penyortiran untuk bagian sayur yang tidak layak jual, hal ini akan mempengaruhi berat dari sayuran tersebut dan akan berimbas pada berkurangnya jumlah keuntungan yang didapat KSU Lestari. Kemajuan teknologi yang semakin canggih membuat produk – produk pendingin ruangan yang ada di pasar saat ini menjadi semakin bervariasi sehingga harga yang ditawarkan oleh produsen industri tersebut lebih bersaing. Peluang ini bisa dimanfaatkan KSU Lestari untuk membuat ruangan pendingin dengan kualitas yang baik tetapi tidak terlalu mengeluarkan biaya investasi yang mahal. b Menambahkan Inovasi di Kemasan Produk Kemasan produk sayuran dari KSU Lestari saat ini hanya memakai kantung plastik yang dilubangi untuk semua jenis sayuran yang didapat dari anggota petani, kemasan produk akan lebih baik jika disesuaikan dengan jenis produknya, selain akan membuat produk itu tahan lebih lama hal ini juga 86 membuat produk menjadi lebih menarik sehingga harga jualnya akan meningkat. Untuk komoditi sayuran yang memiliki laju respirasi tinggi seperti bayam, kangkung, sawi, kemasan plastik berlubang cocok untuk dijadikan pengemasnya. Sedangkan untuk sayuran yang sudah dikupas atau dipotong seperti wortel, babycorn , buncis dan jagung, kemasan yang paling cocok untuk produk ini adalah gabungan antara baki styrofoam dan cling wrap selain terlihat lebih menarik kemasan ini juga berguna untuk menghindari kontak produk secara langsung dengan lingkungan luar. Selotip juga bisa digunakan untuk produk yang memiliki bentuk lebih panjang seperti kacang panjang, seledri, daun bawang dll. Hal ini sangat berguna untuk menghindari terpisahnya produk. Kemasan produk yang baik juga perlu didukung oleh label dari tempat memproduksi produk tersebut, hal ini sangat membantu produk yang diusahakan untuk bisa berkembang karena selain sebagai penguat identitas produk, label juga bermanfaat sebagai media promosi produk ke pasar yang lebih luas lagi. Memberikan label produksi dan keterangan lainnya pada produk membuat kemasan menjadi lebih menarik sehingga bisa meningkatkan harga jualnya. 3. Strategi S-T strenght-Threats Strategi S-T menggunakan kekuatan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh ancaman. Strategi S-T yang dapat dilakukan oleh KSU Lestari adalah membuka unit usaha baru S2,S3, S4 – T2 . KSU Lestari memiliki tiga unit usaha yang dijalankan yaitu UPP Unit Produksi dan Pemasaran dimana unit ini mengusahakan penjualan berbagai macam sayuran organik, USP Unit Simpan Pinjam dimana usaha ini bergerak di bidang permodalan untuk anggotanya dan yang terakhit adalah Unit DIKLAT Pendidikan dan Pelatihan yang merupakan bisnis jasa yang menyediakan narasumber untuk menyampaikan informasi mengenai konsep koperasi dan teknik budidaya sayuran organik. Namun saat ini unit DIKLAT sudah tidak ada lagi tetapi fungsi dari unit DIKLAT ini masih berjalan. Pasal 122 Undang –Undang No 17 Tahun 2012 terbaru tentang Koperasi menjelaskan bahwa seluruh koperasi yang memiliki unit usaha Simpan Pinjam harus dihapuskan atau membentuk koperasi Simpan Pinjam, dengan adanya peraturan terbaru dari Undang-Undang koperasi tersebut membuat KSU Lestari diharuskan menghapus Unit usaha Simpan Pinjam yang dijalankan, sehingga hal 87 ini dapat dikhawatirkan akan mengurangi pendapatan dari KSU Lestari dan semakin sulitnya anggota KSU Lestari untuk mencari modal kerja mereka. 4. Strategi W-T Weakness - Threats Stategi W-T diarahkan untuk meninimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi W-T bagi KSU Lestari dilakukan dengan meningkatkan kegiatan promosi W1 – T1 . Kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh unit usaha pasteurisasi dan keterbatasan wilayah pemasaran produk membuat produk sayuran organik KSU Lestari kurang dikenal dikalangan masyarakat, terutama masyarakat di luar kota Bogor. Produk sayuran organik KSU Lestari hanya dikenal pelanggan tetap mereka, promosi yang kurang dilakukan dapat membuat KSU Lestari akan sulit untuk merangkul calon konsumen baru yang potensial untuk membeli produk mereka. Berdasarkan hasil analisis SWOT terdapat enam strategi yang bisa dilakukan KSU Lestari dalam pengembangan usahanya. Strategi-strategi ini selaras dengan strategi yang dihasilkan dari matriks IE yang meliputi strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Tabel 20 berikut menunjukkan keselarasan strategi antara hasil dari matriks IE dan matriks SWOT. Tabel 20 . Keselarasan Strategi Hasil Dari Matriks SWOT dan Matriks IE No Hasil strategi Matriks SWOT Hasil strategi Matriks IE 1 Meningkatkan kegiatan promosi Penetrasi pasar 2 Peningkatan volume produksi Penetrasi pasar 3 Menambahkan inovasi di kemasan produk Pengembangan produk 4 Meningkatkan kualitas sarana produksi Penetrasi pasar 5 Bergabung dengan asosiasi Pengembangan pasar 6 Membuka unit usaha baru Pengembangan produk

6.5. Matriks QSP