34
Rangkuti 2003 menyatakan kelebihan QSPM antara lain : 1 strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan, 2 tidak ada batas untuk jumlah
strategi yang dapat dievaluasi atau diperiksa sekaligus, 3 alat ini mengharuskan ahli strategi untuk memadukan faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait ke
dalam proses keputusan dan 4 mengembangkan QSPM membuat faktor-faktor kunci lebih kecil kemungkinannya terabaikan atau diberi bobot secara tidak
sesuai. Sedangkan kekurangan QSPM antara lain adalah : 1 proses ini selalu memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan, 2 memberi
peringkat dan nilai daya tarik mengharuskan keputusan subyektif, walaupun demikian prosesnya harus menggunakan informasi obyektif, dan 3 konsep ini
hanya dapat sebaik informasi yang diperlukan dan analisis penjodohan menjadi landasannya.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Koperasi Serba Usaha KSU Lestari didirikan pada tanggal 20 Mei 2009 di Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Dalam menjalankan
aktifitasnya, KSU Lestari memiliki beberapa permasalahan yang mengganggu usaha mereka. Permasalahan tersebut antara lain adanya kecenderungan
penurunan jumlah anggota yang masuk dan semakin meningkatnya jumlah anggota yang keluar dari KSU Lestari. KSU Lestari yang tak luput dari
persaingan, hal ini ditunjukkan dengan pangsa pasar mereka yang relatif kecil hasil wawancara sedangkan untuk pangsa pasar pesaing sudah memasuki pasar
internasional. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ketua Pengurus KSU lestari, terdapat sekitar 12 produsen organik yang berada di Bogor yang dianngap
sebagai pesaing mereka yaitu YBSB Yayasan Bina Sarana Bakti, ALDEPOS, Mega Tani, Mega Integrated Farming MIF, Sumulur Nugraha Sejati, Kelompok
Tani Putera Alam Desa Sukagalih, Kelompok Tani Sugih Tani Desa Karehkel, PT Fujimelasari, PT Agro Lestari, Koperasi Taman Palem Yasmin Sektor V, Vila
Botani Cijeruk, Putro Ciapus. Permasalahan lain yang masih terdapat dalam koperasi ini adalah masih adanya kredit macet dari anggota dan fasilitas yang
kurang memadai.
35
Untuk mengatasi permasalahan diatas diperlukan suatu metode analisis yang mampu memberikan beberapa alternatif strategi terbaik yang bisa dilakukan
dalam pengembangan KSU Lestari. Landasan teori yang digunakan peneliti menggunakan kerangka perumusan strategi yang dikemukakan oleh David 2010
yaitu terdapat tiga tahapan analisis yang bisa dilakukan dalam mengembangkan strategi. Tahapan tersebut meliputi tahap input, tahap pencocokan, dan tahap
keputusan. Tahap input merupakan tahapan dengan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap suatu organisasi dalam menjalankan usahanya. Faktor-
faktor tersebut meliputi faktor internal dan faktor eksternal organisasi. Analisis faktor internal perusahaan meliputi faktor-faktor yang
mempengaruhi organisasi dari dalam organisasi tersebut. Faktor internal yang dapat dianalisis yakni manajemen, pemasaran, keuangan akuntansi, produksi dan
operasi, riset dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen. Selanjutnya hasil analisa faktor internal tersebut kemudian dianalisis faktor-faktor mana saja
yang merupakan kekuatan dan kelemahan organisasi. Setelah mengetahui faktor kekuatan
dan kelemahan
tersebut langkah
selanjutnya adalah
memformulasikannya ke dalam matriks IFE. Faktor eksternal merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi kegiatan organisasi dari luar organisasi tersebut. Hal
yang dapat dianalisa dari faktor eksternal yakni lingkungan umum dan lingkungan industri. Lingkungan umum meliputi sosioekonomi ekonomi, sosial, demografi,
dan iklim, teknologi, dan pemerintah. Sedangkan lingkungan industri meliputi persaingan antar perusahaan, masuknya pesaing baru, produk substitusi, kekuatan
tawar menawar penjual pemasok, dan kekuatan tawar menawar pembeli konsumen. Analisa terhadap faktor eksternal tersebut kemudian diidentifikasi
mana yang termasuk ancaman dan peluang bagi organisasi, untuk diformulasikan ke dalam matriks EFE.
Hasil dari matriks IFE dan EFE kemudian digambarkan dalam matrik I-E untuk diperoleh posisi perusahaan saat ini, sehingga dapat diketahui strategi
alternatif mana saja yang digunakan dengan kondisi organisasi saat ini. Sedangkan analisis SWOT berfungsi untuk merumuskan alternatif strategi sebagai
hasil analisis dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menghasilkan
36
alternatif strategi SO kekuatan-peluang, ST kekuatan-ancaman, WO kelemahan-peluang, WT kelemahan-ancaman.
Langkah terakhir adalah pengambilan keputusan untuk menentukan strategi yang paling tepat dari semua alternatif strategi yang ada. Pengambilan
keputusan ini menggunakan alat analisis yaitu berupa matriks perencanaan strategi kuantitatif Quantitave Strategic Planning Matrix-QSPM.
Pemahaman akan kerangka operasional penelitian ini lebih mudah
dipahami dengan sebuah gambar yang dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
37
Gambar 2 . Kerangka Pemikiran Operasional
KSU LESTARI
Permasalahan
1. Penurunan Jumlah Anggota 2. Pesaing semakin bertambah
3. Fasilitas yang kurang memadai
Analisis Lingkungan Bisnis
Strategi yang direkomendasikan Analisis Lingkungan Internal
Manajemen Keuangan
Produksi dan Operasi Pemasaran
Riset dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Analisis Lingkungan Eksternal Lingkungan Umum :
sosioekonomi, Teknologi, Pemerintahan.
Lingkungan Industri : persaingan dalam industri,
masuknya pesaing baru, produk substitusi, kekuatan tawar
menawar pemasokkonsumen.
Matriks IFE Matriks EFE
Matriks I-E Analisis SWOT
Matriks QSP
38
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian