Perkembangan yang terjadi saat ini di beberapa gereja HKBP dalam hal penulisan Liturgi gereja adalah membuatnya dalam bentuk fotocopy menggantikan papan tulis yang
digantung di didngding ke dua sisi gereja. Beberapa gereja HKBP dalam kertas fotocopi-an tersebut sudah menyertakan teks himne yang dinyanyikan dalam setiap ibadah minggu. Hal ini
dilakukan oleh gereja dikarenakan sudah banyak jemaat yang tidak membawa Buku Ende saat kebaktian minggu.
Dalam perkembangan berikutnya, sumber nyanyian ibadah minggu gereja HKBP tidak lagi diambil dari Buku Ende, tetapi disesuaikan dengan perkembangan lagu rohani karismatik
a g ada. Meskipu elu dite i a se a a luas, aka tetapi e tuk i adah muda-mudi ibadah Alternatif
e upaka e i a agai a a hi e gereja HKBP sudah mulai
ditinggalkan oleh udai HKBP itu se di i. Adapu alasa ke a aka dilaksa aka
a ibadah alternatif
adalah u tuk e egah a ga je aat HKBP e pi dah ge eja ke ge eja Karismatik.
2.2.2.3 Notasi Himne
Sistem notasi
dari Buku
Ende mencerminkan
aspek penting
lainnya sejarah perkembangannya. Saat ini ada dua sistem notasi yang digunakan di gereja HKBP,
yaitu: notasi angka dan notasi Balok. Dalam hal notasi penggunaan notasi, tidak ada refrensi pasti menyebutkan mana dari dari kedua sistem notasi ini yang muncul di Batak Toba.
Sistem notasi
yang paling
umum digunakan
untuk himne
dan nyanyian paduan suara adalah notasi angka. Catatan sejarah menunjukkan dengan jelas bahwa
misionaris Jerman telah memperkenalkan brass, paduan suara dan organ pompa Poti
Universitas Sumatera Utara
marende ke Batak Toba sekitar tahun 1880-an. Dalam semua kemungkinan kedua sistem notasi ini diperkenalkan dalam waktu yang sama, tetapi dikembangkan secara mandiri dalam
situasi dan konteks tertentu.
2.2.2.4 Struktur Himne
Buku Ende Bukudalam bentuk yang sekarang berisi tiga indeks, yang pertama adalah tematik, musiman, dan indeks umum. Daftar kelompok himne dapat dilhat di bawah ini; himne
1-17 adalah Ende Pujian Nyanyian Rohani Pujian, himne 18-37 adalah Ende di ari Minggu Nyanyian Rohani untuk Minggu, himne 38-45 adalah Ende Adventus Nyanyian Rohani untuk
Advent, himne 46-62 adalah Ende di Hatutubu ni Tuhan Yesus Nyanyian Rohani untuk kelahiran Yesus Natal dan sebagainya.
Indeks kedua adalah daftar abjad dari judul himne judul yang disesuaikan dengan nomor Buku Logu. Buku Logu disusun untuk iringan keyboard dengan gaya nyanyian paduan
suara SATB. Indeks ketiga adalah daftar sumber-sumber asli dari mana himne ditemukan. Sebagai contoh, himne nomor 449 di Buku Ende adalah Sai solhot tu silangmi. Buku Logu No
300: “ai solhot tu sila g i, dan di bagian kanan atas FH Nomor 72 . Indeks ketiga di
belakang Buku Ende menunjukkan bahwa FH adalah singkatan untuk Fellowship Hymns. Judul a al a hi
e adalah Jesus Keep Me Nea the C oss a g di iptaka tahu oleh
Fanny Crosby dan William Doane. Robert Hodges, 2009:303
2.2.2.5 Penggunaan Himne dalam Kehidupan Kristen Batak Toba