Motif A alisis Lagu Las Roha gku Lao Ma uji

Frase I dimulai dari birama 1 sampai birama 8, terdiri dari frase pertanyaan mulai birama 1 sampai birama 4 dan frase jawaban mulai dari birama 5 sampai birama 8. Frase II dimulai birama 9 sampai dengan birama 16, terdiri dari frase pertanyaan yang dimulai dari birama 9 sampai dengan birama 12, kemudian dilanjutkan dengan frase jawaban mulai dari birama 13 sampai dengan birama 16. Frase jawaban dalam frase II adalah merupakan pengulangan dari frase jawaban pada frase I birama 5 sampai dengan birama 8. Frase pertanyaan dalam lagu Las Rohangku lao Mamuji berakhir ditingkat dominan dari G Mayor a g e i ulka kesa lagu elu elu selesai lihat ot di akhi i a a da i a a 12. Frase jawaban dalam lagu Las Rohangku Lao Mamuji berakhir dalam tingkat tonika yang e e ika kesa lagu telah selesai i a a da i a a .

4.1.3 Motif

Universitas Sumatera Utara Dalam tulisan ini, jenis motif yang dijelaskan ada dua, yaitu: 1 motif birama yaitu motif yang mempunyai ukuran satu birama penuh; dan 2 motif figurasi yaitu motif yang mempunyai sebagian birama saja. Dasar untuk sebuah komposisi adalah persatuankeutuhan lagu, hal ini dapat dicapai melalui ulangan motif pada saat dan dengan cara tertentu. Namun ulangan-ulangannya membawa serta b aha a osa , oleh ka e a itu didala usik, pe satua kula ga ha us diimbangi dengan pokok kedua yakni dengan pola variasi. Hadirnya setidak-tidaknya dua motif yang berbeda atau berkontras menjamin kesegaran dalam sebuah lagu. Arti dari ula ga tidak bermaksud bahwa sebuah motif harus diulang-ulang secara harfiah dan ko t as tidak e a ti ah a dua otif selalu ha us e eda se a a total a g satu de ga yang lain. Ada beberapa cara bagaimana motif dapat diolah, diantaranya adalah: 1. Ulangan harfiah adalah ulangan untuk mengintensifkan suatu kesan misalnya keheningan malam atau ulangan bermaksud untuk menegaskan suatu pesan. 2. Ulangan pada tingkat lain Sekuens dapat dibagi dua, yaitu: 1 Sekuens niak adalah sebuah motif dapat diulang pada tingkat nada yang lebih tinggi; dan 2 Sekuens turun adalah sebuah motif yang diulang ditingkat nada yang lebih rendah. 3. Pembesaran Interval Augmentation of the ambitus adalah sebuah motif terdiri dari beberapa nada dan dengan demikian terbentuklah beberapa interval berturut-turut. Salah satu interval dapat diperbesar waktu diulang. Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu peningkatan ketegangan. 4. Pemerkecilan Interval Diminuation of the ambitus merupakan kebalikan dari Pembesaran interval. Interval motif dapat diperkecil sehingga dapat mengurangi ketegangan. Universitas Sumatera Utara 5. Pembalikan Inversion artinya bahwa setiap interval naik dijadikan interval menurun, dan setiap interval yang dalam motif asli menuju ke bawah dalam pembalikannya diarahkan menuju ke atas. 6. Pembesaran nilai nada augmentation of the value artinya irama motif dirubah yang mana masing-masing nilai nada digandakan. 7. Pemerkecilan nilai nada diminuation of the value adalah nada-nada melodi tetap sama namun iramanya berubah, nilai nada-nada dibagi dua sehingga temponya dipercepat tetapi hitunganketukannya tetap sama. 64 Berdasarkan uraian di atas, maka lagu lagu Las Rohangku Lao Mamuji dapat dibagi atas beberapa motif, antara lain: F ase I te dapat dua otif aitu otif a da otif a . Motif a a ti a ah a ateri motif a diulang tetapi dengan sedikit perbedaan. Pada gambar dibawah ini, letak perbedaan motif a de ga otif a dapat dilihat di i a a da i a a . Figu asi otif a di i a a adalah sekuens turun satu laras tone dari figurasi motif a pada birama 4. 64 Karl-Edmund Prier sj. Ilmu Bentuk Musik. Pusat Musik Liturgi, Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1996, halaman 27-34. Universitas Sumatera Utara Dala f ase II te dapat dua otif aitu otif da otif a . Motif di ulai da i i a a sampai dengan birama 12, motif b ini adalah kontras dari motif a. Hal ini sesuai dengan konsep Karl Edmund Prier sj tentang pengolahan motif dalam sebuah komposisi bahwa hadirnya motif b membawa mood yang baru. Motif b sepanjang empat birama di tutup dalam tingkat do i a a g ke udia dite uska oleh pe ua aa otif a . Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Pola Irama

Dokumen yang terkait

Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

11 172 203

Fenomena Perpindahan Jemaat Sebagai Simbol Perlawanan Terhadap Gereja Konvensional (Studi Pada : Gereja Kristen Baitany Hotel Pardede di Kota Medan)

5 153 105

Pola Interaksi Antar Jemaat (Studi Deskriptif pada Gereja HKBP Pabrik Tenun Medan)

3 77 87

Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)

1 81 69

Makna Sinamot dalam Penghargaan Keluarga Isteri pada Sistem Perkawinan Suku Batak Toba (studi kasus pada masyarakat Batak Toba Kristen Gereja HKBP dengan Gereja Kharismatik Di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi)

14 165 80

Analisis Pengaruh Nyanyian Jemaat Terhadap Kualitas Ibadah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Bukit Zaitun Makassar

0 1 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Konflik Islam – Kristen dalam Pembangunan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Loa Duri di Gunung Batu Kutai Kartanegara

1 1 37

Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

2 6 38

1.8 Sistimatika Penulisan - Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

0 2 35

BAB I PENDAHULUAN - Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

0 2 28