Himne Awal Protestan di Batak Toba

Penerjemahan lagu gereja ke bahasa Batak Toba juga dilakukan oleh missionaris Johannsen, Puse, Metzler, Meerwaldt, Pdt. Otto Marcks, Paul Gerhard dan Pdt. Batak yang pertama. Hasil dari terjemahan lagu-lagu yang kemudian menjadi lagu-lagu dalam Buku Ende HKBP Immanuel, 1907:75-84. Sebagian besar sumber melodi nyanyian jemaat HKBP berasal dari nyanyian rohani Jerman dan Belanda yang diterjemahkan ke dalam bahasa Batak Toba Kruger, 1966:223; Hutauruk, 1993:60.

2.2.2.1 Himne Awal Protestan di Batak Toba

Tanggal masuknya himne gereja Protestan di daerah Batak Toba secara pasti masih belum jelas, akan tetapi kita dapat memahami tentang himne tersebut melalui beberapa tulisan, diantaranya; artikel yang ditulis oleh Ernst Quentmeier 1875-1962 merupakan misionaris RMG yang bekerja di Sumatera sekitar 1904-1938; dan dalam berita buletin Berichte der Rheinische Mission 1941 yang menggambarkan bagaimana perkembangan himne di Batak Toba. Dua tulisan di atas menyatakan bahwa misionaris Nommensen dan Johannsen adalah yang pertama memperkenalkan himne Kristen kepada orang Batak Kristen. Pada awalnya, ada sembilan nyanyian dalam bahasa Jerman yang diterjemahkan ke dalam bahasa daerah untuk dinyanyikan oleh orang Kristen Batak Quentmeier 1941:52. Kondisi ini terjadi selama akhir 1860-an atau awal 1870-an. Referensi himne dapat dilihat dari surat pribadi dengan Wolfgang Apelt; arsip-arsip di Wuppertal dan Museum Yayasan RMG sekarang dikenal sebagai Vereiniges Evangelische Mission, terletak di Wuppertal, Jerman. Catatan arsip menyebutkan Universitas Sumatera Utara bahwa himne yang berisi 90 lagu pujian tanpa lagu dicetak dengan judul Ende-ende ni halak Kristen na di Tanobatak, angka na marhatatoba. Himne ini diterbitkan di Bielefeld, Jerman tanpa memberikan tanggal publikasi. Artikel Quentmeier berikutnya menyebutkan buku himne gereja dicetak di Jerman, dalam rangka merayakan ulang tahun ke 20 pekerjaan misionaris di Sumatera Utara, himne ini berisi 98 pujian. Buku himne diterbitkan pada awal 1880-an, dalam referensi arsip Wuppertal menyebutkan bahwa buku himne ini diterbitkan dan dicetak di Gütersloh, Jerman pada tahun1881. Menurut arsip Wuppertal menyatakan bahwa tahun 1881 himne yang dikumpulkan berisi 121 himne tanpa lagu bukan 98 seperti yang disebutkan oleh Quentmeier. Kumpulan lagu himne ini diberi judul Ende-ende ni halak Kristen na di Tano ni halak Batak di Pulau Sumatera Toba . Quentmeier 1941:52. Nyanyian ini dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan tema lagu, yaitu: 1. Nomor Ende 1-6 : Puji-pujian 2. Nomor Ende 1-18 : Nyanyian doa 3. Nomor Ende 19-34 : Nyanyian khotbah 4. Nomor Ende 35-38 : Nyanyian Advent 5. Nomor Ende 39-46 : Nyanyian tentang kelahiran Tuhan Yesus 6. Nomor Ende 47-49 : Nyanyian tentang kematian Tuhan Yesus 7. Nomor Ende 50-58 : Nyanyian tentang kebangkitan Tuhan Yesus 8. Nomor Ende 59-61 : Nyanyian tentang kenaikan Tuhan Yesus 9. Nomor Ende 62-64 : Nyanyian tentang turunnya Roh Kudus 10. Nomor Ende 65 : Nyanyian Baptisan Kudus 11. Nomor Ende 66-70 : Nyanyian Perjamuan Kudus 12. Nomor Ende 71-83 : Nyanyian untuk Tuhan Yesus Universitas Sumatera Utara 13. Nomor Ende 84-87 : Nyanyian tentang penderitaan 14. Nomor Ende 88-92 : nyanyian tentang dosa dan penghapusan dosa 15. Nomor Ende 93-102 : Nyanyian tentang kematian dan pengharapan 16. Nomor Ende 103-108: Nyanyian pagi hari 17. Nomor Ende 109-114: nyanyian sore hari 18. Nomor Ende 115-121: nyanyian tambahan Referensi berikutnya adalah bahwa pada tahun 1901 himne ini diedit oleh misionaris Meerwaldt, yang berisi teks lagu 278 dan lagu. Hasil dari editan ini juga diterbitkan dan dicetak di Jerman Bielefeld dan lagi-lagi berjudul Ende-ende ni halak Kristen na di Tano Batak, angka na morhata Toba. Himne yang diedit Meerwaldt kemudian diterbitkan kembali dalam 1923 dengan 53 himne tambahan. Himne ini dicetak ulang di Lagu Boti Sumatera Utara, di mana pada waktu itu RMG telah mendirikan rumah pencetakan. Akhirnya, pada tahun 1935 sebuah versi dari himne diproduksi di Lagu Boti memuat total 375 himne. Kumpulan lagu himne ini diberi judul Boekoe Ende ni halak Kristen na di Tano Batak. Buku ende ini tampaknya menjadi versi standar untuk semua cetakan himne dari HKBP, buku ende ini diproduksi 6.000 dan terjual habis pada penerbitan tahun pertama. Quentmeier yang bekerja di Sumatera sekitar tahun 1904-1938 sebagai editor himne menyatakan dalam artikelnya, bahwa 2 tahun kemudian sebanyak 10.000 eksemplar Buku Ende ini dicetak untuk memenuhi permintaan. Himne terjemahan Pdt. F.H. Meerwaldt dalam bahasa Batak Toba berjudul Hoho au uae g da Na u gkap do su go I a uel, : . Tahu , Paul Gerhard menterjemahkan sebelas nyanyian jemaat Immanuel, 1907:86-87, yaitu: 1. Behama panjalongku di Ho, o Tuhanki 2. Hamu ale donganku 3. O ulu na sap mudar Universitas Sumatera Utara 4. Adong do Biru-biru i 5. Sai tiur ma langka muna 6. Bongoti ma rohangku 7. Sai hehe ma rohangku 8. Mata ni ari binsar saonnari 9. Lao modom do luhutna 10. Pasahat ma sudena 11. Tung beasa ma holsoan Edisi ke 20 adalah dicetak pada tahun 1992 di Pematang Siantar, kota kedua terbesar di Sumatera Utara. Sumber nyanyian rohani dijabarkan seperti dari Jerman, Belanda dan Inggris dan banyak mencerminkan teologi yang ditandai RMG dalam pekerjaannya di Sumatera selama abad 19-an dan awal 20. Dalam Buku Ende edisi ke- 20 memuat 3 nyanyian yang dikaitkan dengan Martin Luther 1483-1546, Ein feste Burg, Vom Himmel hoch, dan Aus tiefer not, 17 adalah komposisi dari Paul Gerhardt 1607-1676; 7 adalah karya Gerhardt Tersteegen 1697 - 1769; 3 adalah himne dari Joachim Neander 1650-1680, dan 7 himne Hitung Ludwig von Zinzendorf Nicholaus 1700-1760 pendiri gereja Moravia. Himne ini berisi sekitar 250 nyanyian, 10 mazmur pengaturan, dan 60 lagu-lagu rakyat rohani Ger.: geistliche Volkslieder Quentmeier, 1941:54. Pada titik tertentu dalam sejarahnya jumlah himne dikurangi menjadi 373, untuk itu total himne menjadi 373 yang kemudian ada penambahan 232 himne selama pertengahan abad 20. Lagu-lagu tambahan ini disusun oleh Jerman Elfriede Suster misionaris lebih sulit 1896-1971, yang bekerja dengan RMG di Sumatera 1925-1940 dan mendirikan Sikola Universitas Sumatera Utara Bibelvrow Sekolah Bibelvrow di Narumonda, sebuah kota kecil di dataran tinggi Batak. Melalui arsip RMG, menunjukkan bahwa pada tahun 1937 sebuah himne diterbitkan di Narumonda, kemungkinan untuk digunakan di sekolah Bibelvrow dalam menunjang pekerjaan mereka. Nyanyian rohani dalam bahasa Batak Toba mencakup baik teks dan lagu. Himne ini berjudul: Ende taringot toe Haloeaon na gok ni pinatoepa Toehan Yesus Kristus dikumpulkan dari berbagai sumber, baik Eropa dan Amerika. Sumber nyanyian ini berasal dari: Evangelischer Mazmur, Evangeliumssänger, Fellowship Nyanyian Rohani, Jungend bundlieder, Missionsharfe, Reichslieder, Sankey Lieder, dan lainnya. Kedua tematis dengan mengacu pada teologi dinyatakan dalam teks-teks himne dan Gaya dengan mengacu pada yang formal struktur lagu-lagu himne himne dalam koleksi Keras Elfriede adalah lebih evangelis dan Injil yang berorientasi daripada himne sebelumnya yang ditemukan di Buku Ende. Pergeseran musik dan tematik mungkin mencerminkan sebagian perubahan teologi RMG dari awal pekerjaan mereka di antara orang Batak Toba. menuju masa Elfrieda yang lebih sulit bekerja dengan mapan sebab gereja Batak yang berkembang sekitar 60 tahun kemudian. Nyanyian rohani dalam koleksi Elfrieda lebih sulit, menunjukkan gaya himne yang digunakan populer di Eropa dan Amerika untuk jenis penginjilan dan pedagogis. Untuk bertahun-tahun kedua kumpulan himne ini tetap terpisah - yang Buku Ende, Buku yang digunakan dalam liturgi ibadah HKBP dan Haluaon na Gok digunakan untuk kegiatan Bibelvrow. Robert Hodges, 2009:298 Tahu , a ia Halua a Gok elu digu aka dala i adah ge eja HKBP karena adanya pandangan yang berbeda dari para pendeta tentang nyanyian tersebut. Me eka e gataka ah a a ia dala Buku E de Halua a Gok sepe ti a ia Universitas Sumatera Utara orang yang kerasukan ende ni na tondi-tondion. 55 Kondisi ini juga disebabkan oleh sekelompok warga jemaat HKBP Janji Matogu dengan berpakaian serba putih naik ke menara ge eja sa il e a ika e e apa a ia da i Buku e de Halua a Gok se a a mengangkat tangan ke atas dan kadang-kadang bertepuk tangan, mereka berkata bahwa akhir jaman sudah dekat dan marilah kita naik ke surga. Perkataan ende na tondi-tondiaon adalah sebuah ejekan terhadap apa yang dilakukan oleh Elfriede Harder yang mendidik para wanita Batak Toba menjadi Bibelvrouw pelayan wanita Akhirnya, pada tahun 1930 kedua buku nyanyian ini dibawa bersama dalam konteks ibadah liturgi dengan Haluaon na Gok bertindak sebagai suplemen untuk Buku Ende. Pada tahu , Buku E de Halua a Gok sudah dite i a HKBP se agai a ia je aat da dapat digunakan pada kebaktian minggu Immanuel, 1959:7. Tahun 1940 terbitlah Buku Ende HKBP yang sampai saat ini digunakan dalam ibadah- ibadah yang dilakukan oleh gereja HKBP. Jumlah nyanyian dalam Buku Ende HKBP berisikan 373 nyanyian. Adapun sumber nyanyian ini adalah 56 : 1. EKG = Evangelisches Kirchen Gesangbuch, stammausgabe 1950 1951. Kitab nyanyian gereja – gereja evangelist di jerman. Sammausgabe adalah bagian pokok yang di pakai oleh semua gereja regional di Jerman. 2. EKG B = Evangelisches Kirchen Gesanbuch, Sonderausgabe. Sama dengan EKG tapi ditambah dengan bagian khusus “sonderausgabe” yang dipakai oleh gereja evangelis di daerah Berlin Braindenburg. 55 Riris Johanna Siagian, 2001. Satu Visi menuju HKBP yang Baru. Kantor Pusat HKBP. 56 Kantor Pusat HKBP. Buku Ende HKBP. Pematang Siantar: Percetakan HKBP, 1990. Universitas Sumatera Utara 3. EKGR = Sama dengan EKG. Kitab nyanyian ini dipakai oleh gereja evangelis di daerah Rhendland, Wesfalen dan Lippe. 4. EvPs = Evangelicher Psalter 1912. Kitab nyanyian Jerman yang berwarna pietis. 5. EvPs A = Sama dengan EvPs di tambah suplemen “ anhang” 6. HAM = Hymns Ancient And Modern, London 1924. 7. M.H = Methodist Hymn Book, London 1934 8. HCL = Hymns of The Christian Life, Christian publication Inc, Harrisburg 1936 9. L.U = Liber Usualis, kitab nyanyian Gregorian dari gereja Katolik. 10. Gtsl = Gotteslob, Katholisches Gebet – und Gesangbuch, Keuskupan Regensburg, 1975. 11. Gms = Gemainshaft lieder, Basel 1950 12. Mzm =Mazmur jenewa, 1562. 13. EvGz = Evangelische Gezangen , Buku nyanyian Belanda1805 1807 14. Julian = John Julian, Dictionary of hymonologi, New York 1957 15. Buku nyanyian gereja Protestant di Swiss 1952. Tahun 1995 HKBP menerbitkan buku BibelAIkitab yang digabung dengan buku Ende HKBP yang ber-notasi angka. Disana penomoran Buku Ende bagian Haluaon Na Gok tidak lagi dimulai dan nomor 1 sampai 232 tetapi dimulai dengan nomor 374 sampai 556 pada saat penggabungan ini ada 49 nyanyian yang dibuang dari Haluaon Na Gok karena nyanyian tersebut telah ada pada Buku Ende HKBP bagian pertama. 57 Buku Ende Haluaon na gok dicetak 57 Wawancara dengan Pdt B. Lumbantobing, MTh, di Pematang Siantar, 10 januari 2011. Universitas Sumatera Utara dengan penomoran yang dimulai dan nomor 1 sampai 232. Baru pada tahun 1995 penomorannya dirubah dengan menggabungkannya ke Buku Ende yang sebelumnya, dimulai dengan nomor 374 sampai 556. Sejak Szuster Elifiede Harder mengumpulkan nyanyian ini, beliau telah menuliskan sumber nyanyian dalam buku nyanyian Haluaon Na Gok. Berikut sumber lagu Haluaon Na Gok: Buku Logu, Cantate, Carstem, Chrishhonalieder, Ende Angkola, Evangelischer Psalter, Evangeliumssanger, Fellowship Hymns, Frohe Botshaft, Guitarreileder jilid 1 dan 2, Judgenbundlieder, Missionsharfe, Musikant, Rettungsjubel, Reichslieder, Sankey Lieder, Sangergruss, Siegeslieder, Singet dem Herrn, Unser Lied , Vereinslieder, Wehr – und Waffenlieder, Zangbundel J. De Herr, Zangbundel Leger d es Heils, oekli ht da “elesele semuanya berjumlah 26 sumber lagu 58 . Tahun 1999 diterbitkan Buku Ende HKBP berbahasa Indonesia yang disebut dengan Kidu g Je aat HKBP a g dike jaka oleh Pdt. Walde a “ilito ga a g pada saat itu memengang jabatan sebagai kepala Biro Musik HKBP. Pada Tahun 2003, melalui Rapat Pendeta HKBP yang diselenggarakan tanggal 8-10 Okto e e epakati pe ggu aa Buku E de “uple e HKBP a g e judul “a gap di Jaho a dala i adah ge eja HKBP. Ju lah a ia Buku E de “uple e adalah sebanyak 306 nyanyian yang disesuaikan dengan tema gereja. Buku Ende HKBP dan Buku Ende Suplemen kemudian disatukan dalam cetakan berikutnya sehingga jumlah nyanyian jemaat HKBP sampai saat ini berjumlah 862 buah. Sumber lagu-lagu dala “a gap di Jaho a a ak e asal da i lagu-lagu koor dan lagu Sekolah Minggu, himne lagu gereja-gereja Barat dan lagu-lagu tradisi Batak. Lagu-lagu ini kemudian diterjemahkan serta sebagian lagu diarransemen kembali dari buku Lutheran 58 Kantor Pusat HKBP. Buku Ende HKBP. Pematang Siantar: Percetakan HKBP, 1990. Universitas Sumatera Utara Worship; Zangbundel; with one Voice; Evangelisches Gesangbuch; Libens lieder; Gesange aus Tize; Hyms for The Living Church; Thuma Mina; The Book Of Hyms; Singing Youth ; Global Praise; Kidung Pujian Kristen; Mazmur dan Nyanyian Rohani. Be e apa lagu “uple e “a gap di Jaho a dia ta anya: Las Rohangku Lao Mamuji BE 656 Ale Amanami BE 840; Husomba Ho Tuhan BE 857; Dison Adong Huboan Tuhan BE 848; Sangap Ma di Debata BE 582; Nunga hehe Kristus BES 632; Beta hita ale dongan BES 661; Begema Tuhan i BES 660; Hupillit asa marparbue BES 727; O Tuhan togu-togu ma BES 743.

2.2.2.2 Penggunaan Himne Dalam Liturgi HKBP

Dokumen yang terkait

Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

11 172 203

Fenomena Perpindahan Jemaat Sebagai Simbol Perlawanan Terhadap Gereja Konvensional (Studi Pada : Gereja Kristen Baitany Hotel Pardede di Kota Medan)

5 153 105

Pola Interaksi Antar Jemaat (Studi Deskriptif pada Gereja HKBP Pabrik Tenun Medan)

3 77 87

Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)

1 81 69

Makna Sinamot dalam Penghargaan Keluarga Isteri pada Sistem Perkawinan Suku Batak Toba (studi kasus pada masyarakat Batak Toba Kristen Gereja HKBP dengan Gereja Kharismatik Di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi)

14 165 80

Analisis Pengaruh Nyanyian Jemaat Terhadap Kualitas Ibadah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Bukit Zaitun Makassar

0 1 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Konflik Islam – Kristen dalam Pembangunan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Loa Duri di Gunung Batu Kutai Kartanegara

1 1 37

Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

2 6 38

1.8 Sistimatika Penulisan - Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

0 2 35

BAB I PENDAHULUAN - Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

0 2 28