Ende HKBP dan juga penentuan nyanyian jemaat yang disesuaikan dengan kalender gereja HKBP.
Pe ahasa dala hal pe ggu aa Lagu Las ‘oha gku Lao Ma uji dala i adah
ge eja HKBP e tujua u tuk e e uka apakah Lagu Las ‘oha gku Lao Ma uji digu aka dalam seluruh ibadah-ibadah di gereja HKBP atau tidak? Atau ada pengecualian dalam konteks
acara gereja tertentu saja. Dari pemaparan di atas, ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan dalam benak
penulis, yaitu: bagaimana perkembangan nyanyian jemaat di gereja HKBP; bagaimana latar belakang
lagu Las ‘oha gku Lao Ma uji , agai a a hasil p oses adaptasi da i lagu Las ‘oha gku Lao Ma uji agai a a a alisis Lagu Las ‘oha gku Lao Ma uji da agai a a
pe ggu aa Lagu Las ‘oha gku Lao Ma uji dala i adah ge eja HKBP Hel etia. Penulis melihat pertanyaan-pertanyaan di atas dapat dijadikan sebagai salah satu
bahan penelitian ilmiah. Hal inilah yang melatar belakangi penulis memilih judul : ADAPTASI DAN ANALISIS NYANYIAN JEMAAT GEREJA HKBP HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN: STUDI
KASUS PADA L AGU LA“ ROHANGKU LAO MAMUJI
1.2 Pokok Permasalahan
Dalam penulisan tesis ini perlu dilakukan pembatasan masalah. Masalah dalam penelitian ini dibuat dengan jelas untuk mempermudah penulisan dalam menyelesaikan
masalah.
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang menjadi pokok masalah yang diteliti adalah:
1. Bagaimana perkembangan nyanyian gereja sebelum masa gereja HKBP ?
2. Bagaimana perkembangan nyanyian jemaat di gereja HKBP?
3. Bagaimana hasil proses adaptasi Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”?
4. Bagaimana sejarah lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”?
5. Bagaimana analisis struktur musik lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”?
6. Bagaimana lagu “Las Rohangku Lao Mamuji” digunakan dalam ibadah gereja
HKBP? 1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah 1.
Untuk menganalisis perkembangan nyanyian gereja sebelum era gereja HKBP. 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis perkembangan nyanyian gereja HKBP. 3.
Untuk menganalisis sejarah lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”.
4. Untuk menganalisis
hasil dari proses adaptasi melodi lagu “Las Rohangku Lao Mamuji.
” 5.
Untuk menganalisis struktur musik dari komposisi lagu “Las Rohangku Lao
Mamuji ”.
6. Untuk menganalisis penggunaan
lagu “Las Rohangku Lao Mamuji” dalam ibadah di gereja HKBP.
1.4 Manfaat Penulisan
Universitas Sumatera Utara
Dalam penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menjadi kontribusi bagi para pembaca dan khususnya warga gereja HKBP secara umum
terutama di dalam menyanyikan dan mengapresiasi lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”.
Adapun manfaat penulisan ini adalah : 1.
Memberikan pemahaman bagi jemaat HKBP bahwa lagu-lagu nyanyian dalam Buku Ende HKBP merupakan hasil dari proses adaptasi dari berbagai komposisi
musik. 2.
Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ende “Las Rohangku Lao Mamuji”.
3. Memberikan masukan bagi peneliti berikutnya yang ingin menganalisis lagu
nyanyian dari Buku Ende HKBP.
1.5 Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian ini, penulis terlebih dahulu melakukan studi kepustakaan, yaitu mencari literatur-literatur yang berhubungan dengan objek penelitian ini.
Tujuan dari studi kepustakaan ini dibagi dalam dua bagian, yaitu; 1 untuk mendapatkan dasar-dasar teori dan menelaah literatur-literatur tersebut dengan penelitian dalam lingkup
pengkajian dan penciptaan seni secara umum dan pembahas a lagu Las ‘oha gku Lao
Ma uji se a a khusus; da untuk menghindari penelitian yang tumpang tindih. Sepanjang pengetahuan penulis, dari hasil penelitian pustaka yang dilakukan
menunjukan bahwa hingga saat ini belum ada kajian mengenai Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP Huria Kristen Batak
P otesta : “tudi Kasus Pada Lagu Las ‘oha gku Lao Ma uji .
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendukung pengetahuan dan pemahaman penulis dalam membahas permasalahan yang ada, maka penulis mempergunakan beberapa buku acuan, antara lain :
1. Poewadarminta, 1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia. BPK Gunung Mulia. Mengatakan
ah a Pe sepsi adalah pe ga ata a g a a asal kata a a at a g a ti a elihat, memandang dengan teliti, mengamati, menjaga, memerikasa dengan sungguh-sungguh
sama dengan tanggapan, yaitu apa yang diterima oleh panca indera. 2.
DR. Pdt. J.R. Hutauruk, 1993. Kemandirian Gereja. BPK. Gunung Mulia. Jakarta mengatakan bahwa Buku Ende BE merupakan terjemahan nyanyian-nyanyian rohani dari Eropa,
antara lain: dari Belanda dan Jerman. Dalam partitur nyanyian-nyanyian tersebut memuat beberapa aturan musik yang harus dipedomani dalam hal penyajianany supaya
memberikan hasil yang baik. 3.
R. Soedarmo, 1997. Makna Ungkapan-ungkapan Asing dalam Alkitab. BPK Gunung Mulia mengatakan bahwa bahwa kitab Mazmur atau Psalm berasal dari
kata I a i aitu tehili yang berarti puji-pujian kepada Tuhan. Mazmur adalah salah satu bentuk respon manusia
terhadap kasih Tuhan. 4.
Martin Harun, 1997. Berdoa dan Bernyanyi, Berguru pada Kitab Mazmur mengatakan bhawa mazmur-mazmur pujian biasanya diiringi musik instrumental, boleh dikatakan
bahwa mazmur adalah sumber musik yang penting. Mazmur pujian dapat dinyanyikan kapan dan dimana saja umat berkumpul dan ingin memuliakan Tuhan.
5. Smith Jane Stuart, 2003. Karunia Musik. Momentum: Surabaya, mengatakan mazmur
adalah salah satu sumber teks lagu-lagu rohani dan bahkan dianggap sebagai buku paling indah dari semua buku himne sepanjang jaman kitab mazmur menjadi sumber untuk teks
bagi para komponis di dunia Barat.
Universitas Sumatera Utara
6. Eskew, Harry Hugh T. Mc Elrath, 1995. Sing With Understanding. Church Street Press:
Nashville, mengatakan: kriteria menjadi nyanyian yang berdasarkan tahun gerejawi adalah disusun berdasarkan syair nyanyian tersebut. Nyanyian berdasarkan Kristen lebih
ditekankan pada refleksi sehari-hari. 7.
Michel dalam Abineno 1989:9 mengatakan bahwa jemaat adalah anggota-anggota dari satu tubuh I Kor. 12:12. Anggota-anggota yang takluk kepada Tuhan. Menurut Ronal W.
Leigh 1996:185 mengatakan bahwa jemaat adalah gereja yang terdiri dari orang-orang percaya yang diselamatkan, orang-orang yang disebarkan untuk menginjili yang tersesat,
orang-orang yang dikumpulkan untuk membangun, dan orang-orang yang dikelompokkan kembali dalam berbagai lembaga untuk melaksanakan pelayanan-pelayanan khusus.
8. Joseph Kerman dalam artikelnya yang berjudul The symphonic ideal
5
. Pada tahun 1802, Beethoven keluar dari kemuramannya, ia melanjutkan untuk membuat komposisi. Pada
tahun 1803 dia mementaskan Piano Concerto in Eb Major, Op. 37 dan tampil sebagai solois. Pada tahun yang sama Beethoven juga memainkan Violin Sonata Op. 47 miliknya
dengan violinis
virtuoso George
Polgreen Bridgetower
1799-1860 dan
mempersembahkan karya tersebut kepada Rudolph Kreutzer. Dorongan yang berasal dari luar untuk menciptakan simfoni tidak terlepas dari Assosiasi Burgtheater dan Theater an
der Wien, namun keputusa u tuk e ulai se uah si fo i Bo apa te se e a
a lahi dari dalam batin Beethoven sendiri. Simfoni no. 3 Beethoven simfoni Eroica adalah
sebuah karya komposisi penting karena simfoni ini adalah sebagai tanda titik balik dalam sejarah musik modern. Dengan simfoni Eroica, Beethoven memperlihatkan sikap yang mau
5
Joseph Kerman, et al. Beethoven, Ludwig van. In Grove Music Online. Oxford Music Online,http:www.oxfordmusiconline.com.ezproxy.bu.edusubscriberarticlegrovemusic40026pg14
accessed March 5, 2011.
Universitas Sumatera Utara
berjuang dari masa depresinya dan tak mau kalah oleh penyakit. Menurut Carl Czerny, muridnya, Beethoven mencoba gaya komposisi baru sewaktu mengerjakan tiga sonata
piano, Op. 31. Hasilnya terlihat pada tiga sonata miliknya, yaitu; Piano Sonata in C Major Waldstei , Op. 53, Piano Sonata in F Major, Op. 54, dan Piano Sonata in F Minor
Appasio ata , Op. 57. Beethoven pernah mengatakan pada Czerny bahwa dia agak kesal ka e a pu lik ha a e ukai Moonlight Sonata ilik a, padahal dia isa e iptaka
lagu-lagu yang lebih bagus dari lagu itu. Simfoni kelima Beethoven dianggap sebagai simfoni yang memulai gaya baru. Pada simfoni ini, terdapat tempo nada seperti mars yang
belum pernah terjadi era sebelumnya. 9.
Scott Burnham mengatakan bahwa Reinhold Brinkmann telah melakukan penyelidikikan terhadap perubahan yang terjadi setelah pasca revolusi dimana simfoni Eroica ditulis oleh
Beethoven. Ia menawarkan bahwa musik telah memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan era baru Burnham, 2000.
10. Selanjutnya Jessica M. Abba
6
mengatakan bahwa Beethoven menulis banyak karya dari periode awal ke tengah yang dimaksud sebagai kepahlawanan
. Beethoven memperlakukan ide musik dengan beberapa pengaturan, meminjam potongan
sebelumnya dan mengubahnya agar sesuai dengan media dan kebutuhan masing-masing karya baru.
Simfoni
Eroica menandai puncak dari tahap percobaan Beethoven. 11.
Robert Winters adalah salah satu dari beberapa musikolog yang mengatakan bahwa gerakan finale simfoni kesembilan adalah bentuk sonata dengan ritornello, dimana bagian
pembukaan dimulai
dari birama
1-207, eksposisi
birirama 208-431,
6
Jessi a M. A azio, A Melod Fa o ed Beetho e i Ballet, Co t eda se, Va iatio s, a d A “ pho i Fi ale Thesis M.A :U i e sit of Ma la d
Universitas Sumatera Utara
developmentperkembangan birama 432-542, rekapitulasi birama 543-654 dan koda birama 655-940.
7
12. Selanjutnya
Louise Cuyler menggambarkan gerakan finale sebagai kantata untuk
instrumen dan suara dengan desain rondo besar .
8
David Benjamin Levy menyajikan gagasan bahwa finale dapat dilihat sebagai sebuah simfoni empat-gerakan dalam karya.
Oleh karena itu, gerakan pertama finale adalah bir.1-330, gerakan kedua adalah bir. 331- 594, gerakan ketiga adalah bir. 595-654, dan gerakan keempat adalah bir. 655-940.
9
13. Dalam The Classical Style, Charles Rosen mengatakan bagian finale yang ditandai dengan
sepuluh bagian perubahan tempo, semua terkait dengan tema utama dan oleh karena itu finale dapat dilihat sebagai satu set variasi dalam bentuk simfoni
10
. 14.
Badudu Zain 1996:46
11
mengatakan bahwa analisis adalah penelitian terhadap suatu peristiwa untuk diketahui sebab musababnya, duduk perkara atau prosesnya.
1.6 Konsep dan Teori