Ibadah Martumpol HKBP Pe ggu aa Lagu Las Roha gku Lao Ma uji Dala Ibadah Gereja

5.4.2 Ibadah Martumpol HKBP

Martumpol e asal da i aka kata tumpol , a g e a ti e hadap-hadapan, tatap muka, dan dialog, maksudnya kedua calon mempelai datang ke gereja bersama orangtua keluarga masing-masing untuk menyampaikan kesepakatan mereka untuk melangsungkan pernikahan dan membentuk rumah tangga. Pada jaman dahulu di Tanah Batak partumpolon dilakukan di konsistori atau kantor gereja dan dihadiri terbatas oleh calon mempelai dan keluarga dekatnya, dan bukan sebuah perhelatan besar. Majelis gereja akan memeriksa kesiapan dan kesungguhan calon mempelai untuk menikah. Selain kelengkapan administrasi akta baptis dan sidi, surat keterangan dari gereja asal bagi calon yang berasal dari luar jemaat bersangkutan Majelis akan menanyakan langsung apakah mempelai masih atau tidak lagi memiliki ikatan dengan perempuanlaki-laki lain. Sesuai dengan tradisi adat lama, orangtua wali pengantin juga akan ditanya apakah mereka pernah membuat ikatan dengan pihak lain untuk berbesan. Jika semua sudah beres maka Majelis Gereja akan meminta mempelai dan orangtua wali serta para saksi menandatangani surat perjanjian atau kesepakatan untuk menikah. Berdasarkan surat perjanjian inilah gereja akan mewartakan rencana pemberkatan nikah kedua calon mempelai selama dua minggu berturut-turut. Tujuannya adalah agar seluruh pihak mengetahui bahwa si A dan si B merencanakan hendak menikah, sebab itu jika ada keberatan yang sah dari seseorang maka dapat diajukan sebelum pemberkatan dilakukan. Dalam kebaktian ibadah martumpol yang dilakukan, pihak keluarga atau majelis sering memilih lagu Kami Puji Dengan Riang atau Las Rohangku LaoMamuji sebagai Universitas Sumatera Utara nyanyian pembuka. Hal ini menunjukkan bahwa martumpol merupakan suatu sukacita yang diberikan Tuhan bagi calon pengantin untuk mempersiapkan dirinya dituntun dan dibentuk oleh Tuhan agar menjadi sebuah keluarga yang baru. Universitas Sumatera Utara Gambar no. 14 Ibadah Martumpol di Gereja HKBP Helvetia Medan

5.4.3 Ibadah Pernikahan

Dokumen yang terkait

Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

11 172 203

Fenomena Perpindahan Jemaat Sebagai Simbol Perlawanan Terhadap Gereja Konvensional (Studi Pada : Gereja Kristen Baitany Hotel Pardede di Kota Medan)

5 153 105

Pola Interaksi Antar Jemaat (Studi Deskriptif pada Gereja HKBP Pabrik Tenun Medan)

3 77 87

Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)

1 81 69

Makna Sinamot dalam Penghargaan Keluarga Isteri pada Sistem Perkawinan Suku Batak Toba (studi kasus pada masyarakat Batak Toba Kristen Gereja HKBP dengan Gereja Kharismatik Di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi)

14 165 80

Analisis Pengaruh Nyanyian Jemaat Terhadap Kualitas Ibadah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Bukit Zaitun Makassar

0 1 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Konflik Islam – Kristen dalam Pembangunan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Loa Duri di Gunung Batu Kutai Kartanegara

1 1 37

Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

2 6 38

1.8 Sistimatika Penulisan - Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

0 2 35

BAB I PENDAHULUAN - Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

0 2 28