Dimensi Kualitas TINJAUAN PUSTAKA

Kualitas merupakan indikator efisiensi dari sistem ekonomi yang produktif, dimana pada sistem yang efisien memungkinkan diproduksi barang dan jasa yang dapat diterima dengan harga yang ekonomis. Output yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu, sementara biaya diperoleh melalui optimisasi alokasi sumber daya. Disisi lain, kualitasjuga menghasilkan efisiensi proses dan mampu mengindikasi performa yang baik.

2.2. Dimensi Kualitas

Sifat khas kualitas suatu produk yang handal bersifat multidimensi, karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi konsumen melalui berbagai cara. Oleh karena itu, setiap produk harus mempunyai ukuran yang mudah dihitung sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harus ada ukuran yang bersifat kualitatif, sehingga terdapat spesifikasi barang untuk setiap produk walaupun satu sama lain bervariasi tingkat spesifikasinya. Garvin dalam Gaspersz 2003, mengemukakan bahwa dimensi kualitas untuk industri manufaktur terdiri dari : a. Performance, yaitu aspek fungsional dari produk dan merupakan karakterisktik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk. b. Feature, yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang baik bagi perusahaan. c. Reliability, yaitu kemungkinan suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu. d. Conformance, yaitu kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. e. Durability, berkaitan dengan ukuran masa pakai suatu produk. Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk tersebut. f. Servicebility, yaitu kemudahan produk jika akan diperbaiki atau kemudahan memperoleh komponen tersebut. g. Aesthetics, merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual. h. Perceived quality, bersifat subjektif yang berkaitan dengan perasaan dalam mengkonsumsi produk. Dimensi kualitas pada industri jasa Garvin dalam Ariani,2002 terdiri dari : a. Communication, yaitu komunikasi antara penerima jasa dengan pemberi jasa. b. Credibility, yaitu kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa. c. Security, yaitu keamanan terhadap jasa yang ditawarkan. d. Knowing the customer, yaitu pengertian dari pemberi jasa terhadap keluhan dan harapan pemakai jasa. e. Tangibles, yaitu memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan standar yang dapat diukur. f. Reliability, yaitu konsistensi pemberi jasa dan kemampuan pemberi jasa dalam memenuhi janji para penerima jasa. g. Responsiveness, yaitu tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa. h. Competence, yaitu kemampuan pemberi jasa yang dibutuhkan setiap orang dalam perusahaan untuk memberikan jasanya kepada penerima jasa. i. Access, yaitu kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh pihak pelanggan atau penerima jasa. j. Courtesy, yaitu kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam hubungan personil. Dimensi kualitas dapat dijadikan dasar bagi pelaku bisnis untuk mengetahui sejauh mana kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan yang mereka terima. Jika kesenjangan antara harapan dan kenyataan cukup besar, maka ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggannya Yamit, 2004.

2.3. Total Quality Management