Manunggal Sejati memang hanya di Departemen Produksi Minuman Ringan, sehingga pada perkembangannya, GKM di departemen ini memiliki
kelompok GKM lebih banyak dan lebih aktif dalam mengikuti konvensi GKM.
Penerapan Gugus Kendali Mutu di PT. Triteguh Manunggal Sejati diharapkan dapat mendorong karyawan untuk menggunakan kemampuan
kreatif dalam menyelesaikan masalah pekerjaannya. Dengan adanya kesempatan untuk ikut dalam proses pengambilan keputusan tersebut, maka
dapat mendorong karyawan untuk menaruh perhatian dan memiliki rasa bangga terhadap pekerjaannya. Oleh karena itu, pelaksanaan GKM yang
optimal diharapkan mampu mewujudkan harapan perusahaan untuk mampu memecahkan masalah mutu dan melakukan tindakan perbaikan sehingga
target mutu dapat dicapai. Pada era tahun 90-an, pemerintah Departemen Perindustrian
mendorong dunia usaha untuk meningkatkan mutu dan produktivitasnya dengan pembentukan GKM di perusahaan masing-masing. Khusus kepada
BUMN diwajibkan untuk membentuk GKM, menyelenggarakan konvensi di tingkat perusahaan, wilayah maupun nasional. Pembentukan GKM di
perusahaan dengan demikian tidak didasarkan pada kesadaran dan komitmen untuk peningkatan mutu dan produktivitas. Partisipasi anggota hanya karena
tekanan manajemen, meniru-niru, konvensi oriented ber GKM hanya untuk berlomba atau alasan lain. Untuk itu, perlu dikaji efektivitas implementasi
GKM berdasarkan indikator-indikator penentu keberhasilan GKM dan efektivitas hasil dari kegiatan GKM di PT. Triteguh Manunggal Sejati.
1.2. Rumusan Masalah
Salah satu aspek untuk mencapai keunggulan mutu yangberkelanjutan adalah dengan menerapkan konsep Gugus Kendali Mutu GKM. Gugus
Kendali Mutu GKM adalah salah satu alat untuk mencapai keunggulan mutu yang berkelanjutan, karena mendorong karyawan untuk mencari dan
memecahkan persoalan yang mereka hadapi. Hal ini menjadi cara yang sangat efektif meningkatkan partisipasi karyawan dalam peningkatan
kualitas produk.
Implementasi GKM dalam perusahaan tidak selalu berjalan dengan baik, karena adanya kendala baik secara internal maupun eksternal sehingga
pelaksanaannya tidak optimal. PT. Triteguh Manunggal Sejati sudah menerapkan GKM di perusahaan selama tiga tahun. Sampai pertengahan
tahun 2010 perusahaan belum melakukan evaluasi terhadap efektivitas GKM di PT. Triteguh Manunggal Sejati. Berdasarkan permasalahan tersebut,
makayang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas implementasi GKM dengan menggunakan indikator-indikator
penentu keberhasilan gugus dan efektivitas hasil kinerja GKM yang terkait dengan efisiensi, produktivitas tenaga kerja dan kualitas produk di PT.
Triteguh Manunggal Sejati?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mempelajari implementasi Gugus Kendali Mutu GKM yang ada di PT. Triteguh Manunggal Sejati.
2. Menganalisis efektivitas proses GKM menggunakan indikator penentu keberhasilan gugus, dan efektivitashasil GKM menggunakan indikator
efisiensi, produktivitas tenaga kerja dan kualitas produk di PT. Triteguh Manunggal Sejati.
3. Memberikan rekomendasi perbaikan dalam usaha peningkatan efektivitas GKM di PT. Triteguh Manunggal Sejati.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1 Bagi perusahaan, sebagai masukan dan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan dan kebijakan pengembangan Gugus Kendali Mutu yang ada. Dengan mengetahui efektivitas GKM dalam peningkatan kinerja
perusahaan dapat menjadikannya sebagai bahan evaluasi terhadap konsep GKM.
2 Bagi masyarakat umum, sebagai media informasi ilmiah serta bahan penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup