Satelit ALOS Citra RADAR
dari saat pemancaran hingga kembali ke sensor, di samping mengukur dan mencatat intensitas tenaga baliknya Sutanto 1987.
Sensor radar dapat dipasang dipermukaan tanah, di pesawat terbang, maupun satelit. Keluarannya ada dua jenis, yaitu data non-citra dan citra radar.
Data non-citra terdiri dari sistem radar Doppler untuk mengukur kecepatan kendaraan kapal, pesawat terbang, satelit dan radar Plan Position Indicator.
Sistem radar Dopler menggunakan efek Doppler, yaitu perubahan frekuensi radiasi gelombang elektromagnetik yang disebabkan oleh gerak relative antara
sumber radiasi dan penerimanya. Perubahan frekuensinya tergantung pada kecepatan relatif antara pemancar dan penerimanya. Perubahan frekuensi ini dapat
terjadi dalam bentuk perubahan nada bunyi klakson atau sirine ambulans yang sedang melaju. Efek Doppler semacam ini disebut efek Doppler akustik, Nada
bunyinya berubah pada saat mobil mendekati atau menjauhi kita. Disamping itu ada juga efek Doppler optic yang perubahannyabergantung atas kecepatan relative
sumber cahaya dan pengamatnya, dan efek Doppler termal yang menyebabkan pelebaran garis-garis spektralnya. Efek Doppler pada gelombang radar terjadi
dalam bentuk perubahan frekuensi sinyal yang dipancarkan oleh sensor dan yang dipantulkan kembali oleh objek Paine 1981; Sabins 1978 dalam Sutanto 1987.
Sistem radar yang membuahkan citra radar dikembangkan oleh kalangan militer pada dasawarsa 1950-an untuk merekam daerah lawan dari samping.
Karena perekamanya ke arah samping maka sistem radar ini disebut Side Looking Radar
SLR. Untuk memperjelas wahana yang digunakan maka sistem radar ini juga disebut Side Looking Airbone Radar. Dua istilah ini digunakan dengan
makna yang sama, akan tetapi istilah SLAR lebih banyak digunakan Avery dan Berlin 1985; Paine 1981 dalam Sutanto 1987.