5.3.10 Pertanian Lahan Kering
Semua aktivitas pertanian di lahan kering yang tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak untuk bercocok tanam tanaman setahun seperti tegalan,
sayuran dan ladang. Penutupan lahan pertanian lahan kering memiliki kenampakan warna mosaik ungu, biru, dan merah muda pink dengan tone gelap
sampai agak terang. Letak pertanian lahan kering biasanya berada di daerah dengan topografi datar hingga bergelombang atau sisi bukit yang memiliki akses
jalan dan berada dekat areal pemukiman. Perbandingan pada saat delineasi antara hasil penafsiran citra ALOS
PALSAR resolusi 12,5 meter slope corrected dan penafsiran citra ALOS PALSAR resolusi 50 meter yang terlihat adalah kenampakan tone yang lebih
terang pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 meter Gambar 31.
a b
Gambar 31 Pertanian lahan kering pada citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 m slope
corrected a, Pertanian lahan kering pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m b
5.3.11 Sawah
Sawah adalah areal yang ditanami padi. Tanaman ini hanya dibudidayakan pada saat musim hujan karena jenis kegiatannya memerlukan air yang banyak
tetap tergenang. Oleh karena itu, curah hujan dan aliran permukaan yang berasal dari mata air sangat diperlukan untuk pengairan. Jenis penggunaan areal sawah
terdapat di sekitar aliran lembah atau dataran alluvial. Areal sawah pada saat musim kering banyak diusahakan untuk budidaya tanaman sayuran.
Sawah pada citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 meter slope corrected dan citra ALOS PALSAR resolusi 50 meter sama seperti kenampakan sawah pada
umumnya, namun pada daerah yang sama, terdapat penutupan lahan lain yang serupa dengan kenampakan penutupan lahan sawah pertanian lahan kering dan
lahan terbuka untuk studi kasus di daerah JawaBarat. Apabila tidak dilakukan
survei lapangan maka kemungkinan besar dapat terjadi kesalahan penafsiran Gambar 32.
a b
Gambar 32 Sawah pada citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 m slope corrected a, citra ALOS PALSAR resolusi 50 m b.
Menurut Salman 2011, Penafsiran visual pada tutupan lahan yang memiliki kemiripan elemen penafsiran seperti tambak, sawah, hutan lahan kering,
hutan tanaman, dan kebun campuran dapat dengan mudah tertukar atau terjadi salah penafsiran. Hal ini dapat dikurangi dengan tambahan pengetahuan lokal.
Berdasarkan pengalaman untuk mengenali sebuah penutupan lahan tidak selalu harus menggunakan seluruh elemen penafsiran. Seringkali cukup
menggunakan elemen tertentu saja, dengan urutan pengenalan elemen yang juga tertentu. Misalnya untuk mengenali Badan air cukup menggunakan elemen warna,
lalu tekstur dan terakhir tonenya. Berdasarkan penggunaan elemen terpenting dari setiap penutupan lahan dapat disusun Logika identifikasi penutupan lahan pada
citra ALOS PALSAR seperti Gambar 33 berikut.
Biru Biru kehitaman
Biru
Biru keunguan dan atau
campur pink
Ungu Ungu campur
pink
Mosaik ungu, biru, pink
Dekat dengan sawah, dekat dengan hutan
Dekat dengan pemukiman
Bentuk kotak-kotak teratur
Dekat areal perkebunan
Parsel lahan segi empat, pola teratur
mengelompok 1. Badan air
2. Bandar udara
11. Sawah
5. Lahan terbuka
10. Pertanian lahan kering
8. Pertkebunan sawit Warna
umum Warna
spesifik Pembeda
elemen lain Penutupan
lahan
Hijau kebiruan Tekstur halus
Tekstur kasar
9. Perkebunan teh 3. Hutan
4. Kebun campuran
Aksebilitas tinggi 6. Pemukiman
Hijau Hijau
kekuningan Hijau tua
campur kuning
Hijau kebiruan
Bentuk teratur 7. Perkebunan karet
Kuning Kuning
kehijauan Mosaik
kuning, pink, putih, hijau
Tekstur kasar
Gambar 33 Logika Identifikasi penutupan lahan pada citra ALOS. PALSAR.
5.4 Analisis Akurasi Hasil Interpretasi Visual