3.3.1 Pengumpulan Data
Pada penelitian ini pengumplan data yang dilakukan meliputi pengumpulan bahan-bahan yang digunakan yang diperoleh dan interpretasi citra
serta data observasi lapangan.
3.3.2 Pra-pengolahan Citra
3.3.2.1 Mosaik Citra
Mosaik merupakan suatu proses penggabungan dari beberapa citra secara bersamaan membentuk satu kesatuan satu lembar peta atau citra yang kohesif.
Citra kohesif yang dimaksud adalah citra yang dimana kekontrasanya konsisten, terorganisir, solid dan koordinatnya terinterkoneksi Jaya 2007.
Pada penelitian ini, citra yang dimosaik adalah citra ALOS PALSAR resolusi12,5 meter Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari 4 sceneGambar 8 dan
citra DEM Provinsi Jawa Barat terdiri dari 4 sceneGambar9. Kedua citra tersebut dimosaik masing-masing menjadi satu lembar scene guna memudahkan
proses pengolahan dan analisis citra. Mosaik dilakukan dengan menggunakan software Erdas Imagine.
Gambar 8 Empat scene citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 meter.
Gambar 9 Empat scene citra DEM.
Citra ALOS PALSAR resolusi 50 meter Provinsi Jawa Barat tidak perlu dimosaik karena data yang diterima telah dimosaik dan sudah ortofoto. Ortofoto
adalah foto konvensional bertampalan, dengan proses rektifikasi differensial. Hasil proses ini dapat menghilangkan pergeseran letak gambar oleh kelerengan
dan membuat skala peta selama tempat sama.
3.3.2.2 Pembuatan Synthetic Band dan Citra Komposit
Data Citra satelit ALOS PALSAR resolusi 12,5 m dan 50 m yang digunakan dalam penelitian ini hanya memiliki dua polarisasi yaitu HH dan HV.
Gelombang HH ditembakkan secara horizontal oleh satelit, dan dipantulkan kembali menuju satelit secara horizontal. Gelombang HV ditembakkan secara
horizontal dan dipantulkan kembali menuju satelit secara vertikal. Kedua polarisasi tersebut dapat diperlakukan sebagai band. Namun, citra tidak dapat
diinterpretasi dengan baik secara visual apabila hanya memiliki dua band saja. Sehingga diperlukan band tambahan agar citra ALOS PALSAR dapat
diinterpretasi secara visual dengan mudah. Dua band sebelumnya ada yaitu bandred dan green, dan band yang dibutuhkan adalah band blue. Dalam penelitian
ini, dengan menggunakan Erdas Model Builder band ketiga yang dibuat adalah layer ratio antara HH dan HV.
Pembuatan Synthetic Band dan Citra Komposit ini diawali dengan layer stack.
Layer stack merupakan proses menumpuk, menggabung dan dapat memisahkan masing-masing layer yang ada pada citra ALOS PALSAR ini. Citra
ALOS PALSAR resolusi 12,5 meter yang ada dalam bentuk dua ayer yakni HH- HV. Untuk itu, kita memisahkan tiap layer terlebih dahulu untuk mendapatkan
layer HH dan layer HV. Setelah didapat kedua layer tersebut dalam keadaan terpisah, lalu dibuatlah layer rasio HHHV yakni dengan menggunakan Erdas
Model Builder. Setelah didapat ratio HHHV yang diperlukan, barulah kemudian
dilakukan layer stacking dengan menggabungkan HH pada layer 1, HV pada layer 2 dan ratio HH-HV pada layer 3 Gambar 10.
Citra ALOS PALSAR resolusi 50 meter dapat diunduh secara gratis di situs ALOS Research and Application milik JAXA. Sama halnya dengan Citra
DEM Provinsi Jawa Barat juga dapat diunduh secara gratis, sedangkan Citra
ALOS PALSAR resolusi 12,5 meter belum bisa diunduh secara gratis di jejaring internet manapun.
a b
c
d Gambar 10 Citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 m Polarisasi HH a, Polarisasi
HV b, Rasio HHHV c, dan Polarisasi HH,HV, Rasio HHHV d.
3.3.2.3 Pemotongan Citra Komposit