Perkebunan Kelapa Sawit Perkebunan Teh

peranan penting bagi interpreter dalam menafsirkan sebuah citra. Contoh berikut adalah contoh perkebunan karet milik masyarakat skala kecil. a b Gambar 28 Perkebunan karet pada citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 m slope corrected a, Perkebunan karet pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m b.

5.3.8 Perkebunan Kelapa Sawit

Penutupan lahan ini berisi areal kebun kelapa sawit. Sama halnya seperti perkebunan karet, perkebunan kelapa sawit memiliki pola teratur untuk kebun dengan skala besar milik perusahaan dan bentuk tidak teratur dengan skala kecil milik masyarakatpribadi. Penampakan perkebunan sawit pada daerah Halimun cenderung dipengaruhi oleh topografi alamnya yang berbukit. Melihat perbandingan delineasi antara hasil penafsiran citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 meter slope corrected dan penafsiran citra ALOS PALSAR resolusi 50 meter Gambar 29, kedua citra memiliki tekstur yang kasar pun tampak karena kondisi perkebunan yang cenderung heterogen. Pola dan bentuk poligon yang tidak teratur dapat mempersulit interpreter dalam mengidentifikasi penutupan lahan. Namun dengan adanya asosiasi terhadap jalan dan kondisi daerah di wilayah perkebunan, akan dapat mengatasi permasalahan tersebut. a b Gambar 29 Perkebunan kelapa sawit pada citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 m slope corrected a, Perkebunan kelapa sawit pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m b.

5.3.9 Perkebunan Teh

Perkebunan teh adalah bentang lahan yang ditumbuhi vegetasi teh secara homogen, tidak terdapat tanaman sela juga tidak terdapat vegetasi pepohonan. Kebun teh di dalam citra ALOS PALSAR hanya dapat terlihat kenaampakanya pada citra ALOS PALSAR Resolusi 12,5 meter slope corrected dengan tampilan berwarna hijau tua dan memiliki bercak biru. Kebun teh bertekstur agak halus. Untuk mengidentifikasi perkebunan teh, interpreter juga memerlukan pengetahuan lokal tentang daerah setempat. Pada citra ALOS PALSAR Resolusi 50 meter, pada daerah yang sama, terlihat kenampakan pada citra yaitu kelas penutupan lahan kebun campuran Gambar 30. a b Gambar 30 Perkebunan teh pada citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 m slope corrected a, Kebun campuran pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m b

5.3.10 Pertanian Lahan Kering

Dokumen yang terkait

Pendugaan biomassa atas permukaan pada tegakan pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) menggunakan citra alos palsar resolusi spasial 50 M dan 12,5 M (studi kasus di KPH Banyumas Barat)

0 3 69

Evaluasi Akurasi Klasifikasi Penutupan Lahan Menggunakan Citra Alos Palsar Resolusi Rendah Studi Kasus Di Pulau Kalimantan

0 22 94

Aplikasi dan evaluasi citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan 12,5 m untuk identifikasi tutupan lahan: studi kasus di Kabupaten Brebes, Cilacap, Banyumas dan Ciamis

2 15 87

Perbandingan penafsiran visual antara Citra Alos Palsar Resolusi 50 m dengan Citra Landsat Resolusi 30 m dalam mengidentifikasi penutupan lahan (Studi Kasus di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur)

0 5 180

Evaluasi manual penafsiran visual citra alos palsar dalam mengidentifikasi penutupan lahan menggunakan citra alos palsar resolusi 50 M

3 12 72

Aplikasi dan Evaluasi Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 m, Resolusi 12,5 m, dan Resolusi 6 m untuk Identifikasi Tutupan Lahan (studi kasus di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Samosir)

0 3 145

Identifikasi Hutan Lahan Basah Menggunakan Citra ALOS PALSAR di Kalimantan Selatan

1 5 55

Aplikasi Citra ALOS PALSAR Multiwaktu Resolusi 50 m dalam Identifikasi Tutupan Lahan di Provinsi Lampung

0 2 136

Klasifikasi dan Detektsi Perubahan Tutupan Hutan dan Lahan Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 Meter di Wilayah Barat Provinsi Jambi.

0 9 70

Model Penduga Biomassa Hutan Alam Lahan Kering Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 M di Areal Kerja PT. Trisetia Intiga

0 5 165