Tahap Persiapan Tahap Penilaian

Mulyadi 2001 menyatakan bahwa manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian SDM secara maksimum. b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan SDM, seperti: promosi, transfer dan pemberhentian. c. Mengidentifikasi kebutuhan penelitian dan pengembangan SDM dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan SDM. d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan menilai mereka. e. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.

2.1.2 Proses Pengukuran Kinerja

Menurut Mulyadi 2001 pengukuran kinerja dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yang secara umum dibagi menjadi dua tahap utama yaitu tahap persiapan dan tahap penilaian.

1. Tahap Persiapan

Tahap ini terdiri dari : a. Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab. Penilaian kinerja harus diawali dengan penetapan garis batas tanggungjawab yang jelas bagi manajer yang akan dinilai kinerjanya. Batas tanggungjawab yang jelas ini dipakai sebagai dasar untuk menetapkan sasaran atau standar yang harus dicapai oleh manajer yang akan dinilai kinerjanya. b. Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja.Dalam menetapkan kriteria kinerja manajer perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain : 1. Dapat atau tidaknya kriteria diukur 2. Rentang waktu sumber daya dan biaya 3. Bobot yang diperhitungkan atas kriteria 4. Tipe kriteria yang digunakan dan aspek yang ditimbulkan

2. Tahap Penilaian

Tahap ini terdiri dari : a. Membandingkan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya dan pelaporan dengan segala hasilnya. b. Informasi penyimpangan kinerja sesungguhnya dari sasaran yang telah ditetapkan diumpanbalikkan dalam laporan kinerja kepada manajer yang bertanggungjawab untuk menunjukkan efisiensi dan efektivitas kinerjanya. c. Penentuan penyebab operasional dan perilaku penyimpangan yang merugikan. d. Penegakan perilaku dan tindakan yang diinginkan untuk mencegah terulangnya perilaku yang tidak diinginkan. Menurut Ishak 2007, syarat-syarat suatu sistem pengukuran kinerja yang efektif adalah sebagai berikut : a. Didasarkan pada masing-masing aktivitas dan karakteristik organisasi itu sendiri sesuai perspektif pelanggan. b. Evaluasi atas berbagai aktivitas menggunakan ukuran-ukuran kinerja yang customer validated. c. Sesuai dengan seluruh aspek kinerja aktivitas yang mempengaruhi pelanggan sehingga menghasilkan penilaian yang komprehensif. d. Memberikan umpan balik untuk membantu seluruh anggota organisasi mengenali masalah-masalah yang mempunyai kemungkinan untuk diperbaiki.

2.2. Balanced Scorecard