II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pengukuran Kinerja
2.1.1 Pengertian Pengukuran Kinerja, Tujuan dan Manfaatnya
Menurut Siegel dan Marconi dalam Mulyadi 2001, penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi,
bagian organisasi, dan karyawannya berdasar sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja dibedakan menjadi dua yaitu
secara tradisional dan kontemporer Hansen dan Mowen, 1995. Pengukuran kinerja tradisional dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan
kinerja yang dianggarkan atau biaya standar sesuai dengan karakteristik pertanggungjawabannya,
Sedangkan pengukuran
kinerja kontemporer
menggunakan aktivitas sebagai fondasinya. Ukuran kinerja dirancang untuk menilai seberapa baik aktivitas dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah
telah dilakukan perbaikan yang berkesinambungan. Prinsip-prinsip dalam pengukuran kinerja menurut Hansen dan Mowen 1995 adalah :
a. Konsistensi dengan tujuan perusahaan.
b. Memiliki adaptabilitas pada kebutuhan.
c. Dapat mengukur aktivitas yang signifikan.
d. Mudah dipublikasikan.
e. Akseptabilitas dari atas ke bawah.
f. Biaya yang digunakan efektif.
g. Tersaji tepat waktu.
Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja dilakukan pula untuk menekan perilaku yang tidak
semestinya disfunctional behaviour dan mendorong perilaku yang diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta imbalan balik yang
bersifat intrinsik maupun ekstrinsik Mulyadi, 2001.
Mulyadi 2001 menyatakan bahwa manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai berikut :
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian SDM secara maksimum. b.
Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan SDM, seperti: promosi, transfer dan pemberhentian.
c. Mengidentifikasi kebutuhan penelitian dan pengembangan SDM dan
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan SDM. d.
Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan menilai mereka.
e. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.
2.1.2 Proses Pengukuran Kinerja