Keunggulan Kompetitif Kerangka Pemikiran Teoritis .1 Ekonomi Internasional

20 penghematan kapital, tenaga kerja dan bahan mentah setiap menghasilkan satu unit output.

3.1.3 Keunggulan Kompetitif

Suatu perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif adalah memiliki sesuatu yang berbeda, melakukan hal yang lebih baik daripada pesaing dan melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh pesaing. Menurut Kuncoro, M terdapat tiga model dalam keunggulan kompetitif yaitu model organisasi industri, berbasis sumberdaya dan gerilya, dan setiap model memiliki perbedaan dapat dilihat pada Tabel 5 8 . Tabel 5. Pendekatan Model Organisasi Industri, Berbasis Sumberdaya dan Gerilya Keterangan Organisasi Industri Berbasis sumberdaya Gerilya Keunggulan kompetitif Posisi dalam industri Memiliki aset dan kapabilitas yang khas Sementara Penentu profitabilitas Karakteristik industri, posisi perusahaan dalam industri Jenis, jumlah dan sumberdaya alam yang dimiliki perusahaan Kemampuan untuk berubah dengan tindakan strategik Fokus Eksternal Internal Eksternal dan internal Perhatian utama Persaingan Sumberdaya kompetensi Situasi yang terus berubah secara radikal Sumber : Coulter 2002 dalam Kuncoro, M. 6 Kuncoro, M. Strategi bagaimana meraih keunggulan kompetitif. Erlangga. http:docs.google.comviewer?a=vq=cache:RWBkRVrPNAYJ:fe manajemen.unila.ac.id 21 Model berbasis sumberdaya dapat diimplementasikan apabila suatu perusahaan memiliki sesuatu yang khas sehingga berbeda dari perusahaan lain dan bisa dijadikan suatu keunggulan dibandingkan dengan pesaing. Dengan adanya sumberdaya yang khas, maka perusahaan dapat meminimalisasi biaya sehingga menciptakan harga yang bersaing. Harga yang digunakan untuk mengukur keunggulan kompetitif adalah harga yang aktual diterima oleh konsumen maupun produsen. Dikarenakan asumsi perekonomian yang tidak mengalami distorsi sulit ditemukan, maka keunggulan komparatif tidak bisa dijadikan sebagai indikator daya saing, tetapi harus diimbangi dengan kelayakan finansial untuk mengukur keunggulan kompetitif. Gittinger 1986, perhitungan dalam analisis finansial berbeda dengan analisis ekonomi berdasarkan lima hal yaitu : a.Dalam analisis finansial, harga yang digunakan adalah harga pasar baik untuk sumber-sumber yang digunakan dalam proses produksi maupun untuk hasil-hasil produksi. Sedangkan dalam analisis ekonomi digunakan harga bayangan yaitu harga yang telah disesuaikan untuk menggambarkan nilai ekonomi yang sebenarnya dari barang dan jasa tersebut. b.Dalam analisis finansial pajak dihitung sebagai biaya yang dikeluarkan kepada instansi pemerintah sehingga harus dikurangkan dari benefit. Sebaliknya dalam analisis ekonomi pajak merupakan pembayaran transfer karena merupakan bagian dari benefit produsen yang diserahkan kepada pemerintah. c.Dalam analisis finansial, subsidi yaitu pengurangan biaya produksi yang diterima produsen, sedangkan dalam analisis ekonomi dianggap sebagai beban masyarakat sehingga tidak mengurangi biaya produksi. d.Dalam analisis finansial, biaya investasi meliputi biaya pada tahap permulaan yang dibiayai dengan modal sendiri. Di lain pihak, yang menjadi beban produsen adalah arus pelunasan pinjaman beserta bunganya pada tahap produksi. Sedangkan dalam analisis ekonomi, seluruh biaya investasi baik berasal dari dalam maupun pinjaman. Pelunasan pinjaman diabaikan dalam perhitungan biaya ekonomi. e.Dalam analisis finansial, bunga atas pinjaman dianggap sebagai biaya. Bunga atas modal sendiri bukan merupakan biaya. Sedangkan dalam analisis ekonomi, 22 bunga atas pinjaman dalam negeri tidak dimasukkan sebagai biaya dan untuk pinjaman luar negeri diperhitungkan sebagai biaya.

3.1.4 Kebijakan Pemerintah