Pendekatan Penelitian Sistem Usaha Pertanian dan Agribisnis
17 Timur, Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Menurut Surono 1999, tingginya vektor disebabkan faktor permintaan dan produktivitasnya tinggi serta indikator-indikator keunggulan komparatif relatif
baik. Dengan adanya potensi tersebut, penelitian terhadap analisis daya saing
ubi jalar Cilembu sebagai komoditi unggulan daerah Sumedang, Jawa Barat sangat penting dilakukan. Pada tahun 2007, Juarsa melakukan penelitian tentang
daya saing ubi jalar di Kabupaten Kuningan. Terdapat persamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu menggunakan metoda PAM dan sensitivitas,
sedangkan perbedaannya pada produk yang diekspor, tujuan ekspor dan lembaga pemasaran yang terkait dalam mendukung ekspor ubi jalar.
Analisis daya saing terhadap ubi jalar di Kabupaten Kuningan menguntungkan secara finansial dan ekonomi serta memiliki keunggulan
kompetitif dan komparatif daya saing. Dampak kebijakan pemerintah terhadap output masih bersifat menghambat dengan diberlakukannya pajak ekspor.
Sedangkan untuk input tradable, petani membayar lebih murah dikarenakan adanya subsidi, sedangkan untuk non tradable, petani membayar lebih mahal.
Untuk kebijakan secara keseluruhan, masih bersifat menghambat dan mengurangi penerimaan petani. Analisis sensitivitas yang dilakukan adalah terjadi perubahan
harga ubi jalar, input pupuk, nilai tukar, dan jumlah produksi. Berdasarkan analisis yang dilakukan, pengusahaan ubi jalar di Kabupaten Kuningan masih
memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Produk yang diekspor pada penelitian yang dilakukan Juarsa, adalah ubi
jalar berbentuk pasta, tujuan ekspor Jepang dan Korea, dan melalui PT. Galih Estetika. Sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan, produk yang diekspor
adalah ubi mentah, tujuan Malaysia, dan ekspor secara langsung oleh pedagang besar yang berada di Desa Cilembu.
18
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Ekonomi Internasional
Keunggulan komparatif maupun kompetitif berawal dari adanya hubungan ekonomi antar satu negara dengan negara yang lain. Terdapat tiga bentuk
hubungan ekonomi yaitu pertukaran hasil atau output barang dan jasa, sarana produksi modal, tenaga kerja, dan teknologi, dan segi kredit atau utang-piutang
Boediono, 1997. Permasalahan utama yang akan ada dalam ekonomi internasional adalah :
a. Pola perdagangan yaitu faktor yang mempengaruhi suatu negara mengekspor
atau mengimpor produk tertentu sehingga membentuk pola ekspor atau pola impor tertentu.
b. Harga ekspor dan impor menunjukkan faktor yang menentukan harga.
c. Manfaat perdagangan adalah pengaruhnya terhadap kesejahteraan nasional
akibat adanya perdagangan. d.
Pengaruh makro yaitu pengaruh hubungan perdagangan terhadap tingkat harga, GDP, jumlah uang beredar dan lainnya,
e. Mekanisme Neraca Pembayaran yaitu proses penyesuaian neraca pembayaran
bila terjadi perubahan situasi ekonomi seperti kenaikan harga ekspor dan kebijakan devaluasi.
f. Politik Perdagangan Luar Negeri meliputi kebijakan tarif bea masuk,
pelarangan impor, kuota, subsidi dan pajak ekspor. g.
Persekutuan Perdagangan berkaitan dengan keuntungan maupun kerugian persekutuan perdagangan misalnya ASEAN.
h. Modal Luar Negeri meliputi dampak dari adanya investasi luar negeri dan
bantuan serta sikap pemerintah menghindari akibat negatif bantuan luar negeri.
i. Pengalihan Teknologi yaitu bagaimana proses pengalihan teknologi menjadi
efektif dan kebijakan pemerintah untuk memperlancar proses adopsi teknologi tersebut.
19