Iklim Penduduk Penggunaan Lahan di Kabupaten Sumedang
45 Tabel 14. Penerimaan, Biaya dan Keuntungan Sosial Usahatani Ubi Cilembu di
Kabupaten Sumedang per musim Tahun 2011 RpHa InputOutput
Jenis Input Jumlah
Harga Nilai
Input Tradable
Furadan 11
17.731 195.041
Urea 146
3.408 497.568
KCL 135
3.514 474.390
TSP 131
3.982 521.642
Phonska 265
6.650 1.762.250
Curacron 7
26.683 186.781
Input non
tradable Bibit
1.804 835
1.506.340 Pupuk Kandang
5.644 196
1.106.224 Pengolahan lahan
176 24.798
4.364.448 Penanaman
20 22.011
440.220 Pemupukan
15 22.011
330.165 Penyiangan
38 22.011
836.418 Pemanenan
39 24.741
964.899 Cangkul
4 74.750
20.289 Sabit
4 40.833
11.083 Sprayer
5 305.000
54.900 Parang
4 40.750
11.061 Sewa Lahan Ha
1 5.931.375
5.931.375 Output
Total Penerimaan 11.225
9.325 104.673.125
Total Biaya
tidak termasuk lahan
13.283.719 Keuntungan
tidak termasuk lahan
91.389.406 Keuntungan
bersih termasuk lahan
85.458.031
46 Berdasarkan tabel tersebut biaya pada harga sosial menjadi lebih besar
dikarenakan pada input tradable menggunakan harga dunia sehingga menjadi lebih tinggi, tetapi penerimaan yang didapatkan lebih besar menjadi Rp 9.325,00
sehingga mengakibatkan keuntungan menjadi lebih besar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa harga dunia untuk ubi jalar lebih tinggi dibandingkan
dengan harga domestik.