Hasil Uji Hipotesis Kedua Deskripsi Awal Kemampuan Berbicara Bahasa Prancis Kelompok Kontrol

kegiatan pre-test kelompok kontrol diadakan dalam bentuk praktik berbicara bahasa Prancis. Praktik kegiatan berbicara bahasa Prancis pada kelas kontrol dilakukan secara individu. Pada tes berbicara bahasa Prancis, kesulitan yang dialami oleh siswa pada kelompok kontrol adalah siswa masih belum memperhatikan penggunaan ejaan dengan benar.

b. Kondisi Awal Kemampuan Berbicara Bahasa Prancis Kelompok Eksperimen

Kegiatan pre-test pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari Selasa, 26 April 2016. Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas X MIA 1 yang melaksanakan pre-test pada jam pelajaran ke 7-8. Pada kegiatan pre-test kelompok eksperimen diadakan dalam bentuk praktik tes berbicara bahasa Prancis. Praktik kegiatan tes berbicara bahasa Prancis pada kelas eksperimen dilakukan secara individu. Kesulitan yang dialami oleh kelompok eksperimen yang paling menonjol terletak pada penguasaan kosakata dan ejaan yang belum sempurna. Setelah diadakan kegiatan pre-test, diperoleh hasil skor para siswa. Skor rerata tes berbicara bahasa Prancis pada siswa kelompok eksperimen sebesar 26,22 dan skor rerata tes berbicara bahasa Prancis pada siswa kelompok kontrol sebesar 26,00. Setelah itu diadakan uji-t untuk membandingkan nilai pre-test kelas eksperimen dan nilai pre-test kelas kontrol dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan awal tes berbicara bahasa Prancis siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun rangkuman data pre-test hasil perhitungan uji-t disajikan dalam tabel berikut. Tabel 20: Rangkuman Hasil Uji-t Data Pre-test Kemampuan Berbicara Bahasa Prancis Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Data t.hitung

t.tabel Df

Keterangan Pre-test kelompok Kontrol dan Eksperimen 1,942 2.000 50 t hitung t tabel 1,942 2.000 : tidak signifikan Berdasarkan hasil uji-t diperoleh nilai t hitung lebih kecil daripada nilai t tabel t h t tb . Nilai t h sebesar 1,942 dan nilai t tb dengan df 50 pada taraf signifikasi 5 sebesar 2.000. Adapun data dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara kemampuan berbicara bahasa Prancis awal pre- test masing-masing siswa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berbicara bahasa Prancis kedua kelompok tersebut sama. 2. Perbedaan Antara Kemampuan Berbicara Bahasa Prancis Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Magelang dengan Menggunakan Metode Drill dan Tanpa Menggunakan Metode Drill Hasil perhitungan uji-t skor pre-test pembelajaran berbicara bahasa Prancis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan berbicara bahasa Prancis pada pembelajaran berbicara bahasa Prancis antara siswa kelompok kontrol dan siswa kelompok eksperimen. Hal tersebut berarti kedua kelompok baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen berangkat dari titik tolak yang sama. Setelah kedua kelompok tersebut dianggap sama, maka kedua kelompok tersebut diberi perlakuan.

a. Perlakuan Kelompok Kontrol Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Prancis

Pembelajaran berbicara bahasa Prancis pada kelompok kontrol siswa mendapatkan pembelajaran berbicara bahasa Prancis tanpa menggunakan metode drill. Proses pembelajaran berbicara bahasa Prancis kelompok ini hanya menggunakan metode konvensional.

b. Perlakuan Kelompok Eksperimen Dalam Pembelajaran Berbicara bahasa Prancis

Pada kelompok eksperimen siswa mendapat perlakuan berupa pembelajaran berbicara bahasa Prancis dengan menggunakan metode drill. Dengan metode tersebut, siswa dituntut untuk mendengar secara berulang- ulang kemudian menirukan apa yang sudah diperdengarkan hingga benar- benar mendekati cara berbicara si penutur. Sehingga siswa menjadi lebih mudah untuk mengingat ejaan-ejaan yang sedang di pelajari sebagai dasar dalam ketrampilan berbicara.

c. Hasil Post-test Kelompok Kontrol

Hasil pembelajaran berbicara bahasa Prancis tahap post-test kelompok kontrol kurang begitu menggembirakan. Hal ini dikarenakan hasil penilaian berbicara siswa hanya sedikit mengalami peningkatan. Sebagaian besar siswa masih kesulitan dalam berbicara bahasa Prancis yang benar karena jika dilihat hasil wawancara, siswa masih mengucapkan seperti dalam penulisannya. Namun ada juga yang sudah paham dan mampu membedakan antara penulisan dan pelafalan.