Hasil Post-test Kelompok Kontrol
                                                                                Setelah diberi perlakuan dengan metode drill, perbedaan yang diamati ialah  siswa  kelompok  eksperimen  lebih  mudah  dalam  berbicara  bahasa
Prancis. Mereka tidak lagi kebingungan dalam membedakan pelafalan dengan penulisan  dalam  bahasa  Prancis.  Hal  itu  dikarenakan  siswa  kelompok
eksperimen  sudah  diberikan  metode  drill  lebih  dahulu  dalam  pembelajaran sebelumnya.  Adanya  metode  drill  tersebut  memudahkan  siswa  untuk
meningkatkan  kemampuan  berbicara  dalam  bahasa  Prancis  setelah  siswa mengulang-ulang  cara  pengucapan  dalam  bahasa  Prancis  tersebut  sehingga
pada  saat  kegiatan  post-test  siswa  lebih  mudah  dalam  menjawab  pertanyaan. Hal  ini  berbeda  dengan  kelas  kontrol  yang  tidak  memperoleh  pembelajaran
berbicara  bahasa  Prancis  menggunakan  metode  drill.  Pada  kelompok  kontrol siswa  cenderung  pasif  dan  kebingungan  dalam  berbicara  bahasa  Prancis.
Siswa hanya diam dan terlihat malas untuk berbicara dalam bahasa Prancis. Perbedaan  antara  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen  antara
lain  juga  terletak  pada  keaktifan  siswa  menjawab  pertanyaan  di  kelas.  Pada kelompok  kontrol,  siswa  sebagian  besar  masih  pasif  sedangkan  pada
kelompok  eksperimen,  siswa  cukup  aktif  bertanya  seputaran  cara  berbicara bahasa Prancis dengan baik.
Hal ini membuktikan adanya perbedaan  kemampuan berbicara bahasa Prancis  pada  siswa  yang  diajar  dengan  menggunakan  metode  drill  dengan
siswa yang diajar tanpa menggunakan metode drill. Dengan demikian, adanya perbedaan  tersebut  menunjukkan  bahwa  metode  drill  berpengaruh  terhadap
pembelajaran  berbicara  bahasa  Prancis  pada  siswa  kelas  X  SMA  Negeri  2
Magelang dibandingkan dengan metode konvensional yang biasa dipakai oleh guru.
3.  Tingkat Keefektifan Penggunaan Metode Drill Dalam Pembelajaran Berbicara bahasa Prancis Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Magelang
Keaktifan  kelompok  eksperimen  di  dalam  kelas  terlihat  begitu  hidup dan  antusias  dalam  belajar  berbicara  bahasa  Prancis  dibandingkan  dengan
kelompok kontrol. Siswa dapat menerima dengan baik materi  yang diberikan oleh  guru,  Siswa  kelompok  eksperimen  juga  aktif  mengajukan  pertanyaan
tentang  materi  yang  diajarkan  yang  belum  mereka  pahami.  Keaktifan  siswa tidak  hanya  terfokus  pada  pertanyaan  mengenai  materi-materi  yang  belum
mereka  pahami.  Akan  tetapi,  keaktifan  siswa  juga  terlihat  pada  saat  mereka berlatih  berbicara  bahasa  Prancis.  Penggunaan  media  yang  menarik  juga
mempermudah  siswa  untuk  menangkap  informasi-informasi  yang  didapat siswa.
Guna  membuktikan  keefektifan  penggunaan  metode  drill  dalam pembelajaran berbicara bahasa Prancis, maka dilakukan analisis menggunakan
uji-t.  Analisis  uji-t  tersebut  dilakukan  pada  data  skor  pre-test  dan  post-test baik  pada  kelompok  kontrol  maupun  pada  kelompok  eksperimen.  Adapun
perbandingan  hasil  analisis  dengan  menggunakan  uji-t  tersebut  dapat  dilihat pada berikut.