Penelitian Relevan KAJIAN TEORI

Keberhasilan proses belajar –mengajar bahasa China khususnya pada materi berbicara di SMA N 1 Karanganyar adalah sebagai berikut : a. Ditinjau dari prosesnya, para siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap pelajaran bahasa China tersebut. Hal ini ditandai dengan antusias yang tinggi, keseriusan serta keaktifan para siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa China. b. Ditinjau dari hasil secara lisan dan tulisan, para siswa memperoleh hasil yang cukup baik. Hal ini dibuktikan dari banyaknya siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata kelas dan di atas nilai ketuntasan sekolah. Serta dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahasa China. Hal ini dibuktikan dalam mengerjakan soal tes yang diberikan secara lisan mereka dapat mempraktekkan pelajaran yang telah disampaikan. Contohnya memperkenalkan diri mulai dari nama alamat, tanggal lahir dengan lafal dan nada yang benar.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti merangkumnya kedalam sebuah skema kerangka berpikir sebagai berikut. Tabel 1: Skema Kerangka Berpikir Berdasarkan skema tersebut dapat dijelaskan bahwa mempelajari bahasa asing sama halnya mempelajari bidang ilmu lain, memiliki hambatan dan tantangan tersendiri. Bagi siswa yang tidak terbiasa berbicara di depan kelas, mereka lebih memilih diam pada mata pelajaran keterampilan berbicara. Ketidakbiasaan ini membuat mereka kurang terampil berbicara di depan kelas. Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor internal diantaranya penguasaan tata bahasa, kosakata yang terbatas, dan kurangnya praktik berbahasa Prancis serta perasaan malu dan grogi. Padahal kurangnya kosakata yang dimiliki serta rasa malu sangat menghambat perkembangan dan kemajuan siswa dalam berbicara karena kunci utama untuk berkomunikasi dalam bahasa asing adalah dengan sesering mungkin mempraktekannya. Metode Drill Kendala Keterampilan Berbicara Persiapan Drill Penutup atau Diskusi Pelaksanaan Drill Kesimpulan Selain faktor internal terdapat juga faktor external yang dapat menghambat perkembangan siswa dalam berbicara bahasa Prancis. Antara lain kurang tepatnya guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran dalam menyampaikan materi kepada siswa. Penggunan metode harus sesuai dengan topik pelajaran dan sub pokok bahasan yang disajikan. Jika tidak maka proses belajar mengajar tidak bisa berjalan dengan baik. Untuk itu guru bahasa Prancis harus mengenal, memahami, memiliki dan menguasai metode-metode pembelajaran yang ada serta dapat menggunakannya dengan tepat pula sesuai dengan topik yang disajikan. Dalam suatu pembelajaran, dibutuhkan metode yang mampu membuat suasana kelas menjadi kondusif sehingga semua siswa ikut terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Suasana kelas yang kondusif dapat diciptakan apabila siswa antusisas dan tertarik pada materi yang disampaikan oleh guru, demikian pula halnya dalam berbicara. Rasa tertarik ini dapat dirangsang dengan metode pembelajaran yang memacu semangat siswa. Selain itu dibutuhkan metode yang dapat meningkatkan motivasi serta rasa percaya diri siswa dalam belajar dan metode yang dapat memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan dan praktik berbicara sehingga siswa berani berbicara bahasa Prancis di depan kelas. Metode Drill menjadi salah satu metode yang dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dan dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam