Kondisi Awal Kemampuan Berbicara Bahasa Prancis Kelompok Eksperimen

a. Perlakuan Kelompok Kontrol Dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Prancis

Pembelajaran berbicara bahasa Prancis pada kelompok kontrol siswa mendapatkan pembelajaran berbicara bahasa Prancis tanpa menggunakan metode drill. Proses pembelajaran berbicara bahasa Prancis kelompok ini hanya menggunakan metode konvensional.

b. Perlakuan Kelompok Eksperimen Dalam Pembelajaran Berbicara bahasa Prancis

Pada kelompok eksperimen siswa mendapat perlakuan berupa pembelajaran berbicara bahasa Prancis dengan menggunakan metode drill. Dengan metode tersebut, siswa dituntut untuk mendengar secara berulang- ulang kemudian menirukan apa yang sudah diperdengarkan hingga benar- benar mendekati cara berbicara si penutur. Sehingga siswa menjadi lebih mudah untuk mengingat ejaan-ejaan yang sedang di pelajari sebagai dasar dalam ketrampilan berbicara.

c. Hasil Post-test Kelompok Kontrol

Hasil pembelajaran berbicara bahasa Prancis tahap post-test kelompok kontrol kurang begitu menggembirakan. Hal ini dikarenakan hasil penilaian berbicara siswa hanya sedikit mengalami peningkatan. Sebagaian besar siswa masih kesulitan dalam berbicara bahasa Prancis yang benar karena jika dilihat hasil wawancara, siswa masih mengucapkan seperti dalam penulisannya. Namun ada juga yang sudah paham dan mampu membedakan antara penulisan dan pelafalan.

d. Hasil Post-test Kelompok Eksperimen

Setelah siswa kelompok eksperimen mendapat pembelajaran berbicara bahasa Prancis dengan menggunakan metode drill, skor tes akhir siswa pada pembelajaran berbicara bahasa Prancis mengalami banyak peningkatan. Siswa mampu melafalkan jawaban-jawaban dari tes wawancara dengan benar, siswa memahami cara berbicara dalam bahasa Prancis . Perbedaan pembelajaran berbicara bahasa Prancis antara kelompok eksperimen dengan menggunakan metode drill dan kelompok kontrol tanpa menggunakan metode drill diketahui dengan rumus uji-t. Analisis Uji-t untuk mengetahui perbedaan kemampuan berbicara bahasa Prancis antara kelompok eksperimen dengan menggunakan metode drill dan kelompok kontrol tanpa menggunakan metode drill dilakukan tiga kali. Setelah siswa kelompok eksperimen mendapat pembelajaran berbicara bahasa Prancis dengan menggunakan metode drill , skor tes akhir siswa pada pembelajaran berbicara bahasa Prancis mengalami peningkatan, sedangkan kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode drill mengalami peningkatan yang kecil. Rerata tes awal pre-test kelompok eksperimen sebesar 14,63 dan rerata tes akhir post-test sebesar 15,51. Sementara itu, pada kelompok kontrol diketahui bahwa skor rerata tes awal pre-test sebesar 14,29 dan skor rerata tes akhir post-test sebesar 14,63. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa hasil tes yang mengalami peningkatan yaitu kelompok eksperimen yaitu kelas yang diajar dengan menggunakan metode drill.