Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi sekolah dalam menentukan metode yang dipilih guru dan mengetahui manfaatnya bagi siswa.
c. Bagi Siswa Dapat
memberikan pembelajaran
bahasa Perancis,
khususnya kompetensi berbicara yang mudah, menarik, dan tidak membosankan.
Selain itu, siswa dapat lebih menggali dirinya dan belajar lebih giat untuk mempraktekkan keterampilan berbicara bahasa Perancis.
d. Bagi Mahasiswa Menjadi acuan bagi penulisan penelitian sejenis di masa mendatang.
3. Manfaat teoritis Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam hal pengajaran bahasa,
khususnya pengajaran berbicara bahasa Perancis.
G. Batasan Istilah
Berikut diuraikan beberapa gambaran mengenai batasan istilah dalam penelitian ini.
1. Berbicara yaitu melakukan dialog dalam bahasa Perancis dengan tema Se présenter dan Les heures.
2. Keterampilan berbicara merupakan kemampuan untuk menuangkan gagasan dalam bahasa Perancis baik secara kelompok maupun individu.
3. Metode Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan berulang-ulang terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga
memperoleh suatu kompetensi tertentu.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis 1. Pembelajaran Bahasa Asing
a. Pengertian Pembelajaran
Belajar adalah proses seseorang untuk mencapai kompetensi yang lebih tinggi dari sebelumnya, seperti yang diungkapkan oleh Baharuddin dan
Wahyuni 2008:11 bahwa belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Dengan
demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi pembelajar, baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan melalui latihan-latihan
yang dilakukannya. Kemudian, pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan
lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik Mulyasa, 2008: 255. Selain itu, Jihad dan Haris 2008: 11 juga
mendeskripsikan pembelajaran sebagai suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu “belajar” tertuju kepada apa yang harus dilakukan
oleh siswa dan “mengajar” berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek tersebut akan berkolaborasi
secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa disaat pembelajaran sedang
berlangsung.