94
Sikap professional siswa kelas XI memiliki taraf lebih tinggi dibandingkan dengan kelas X. Hal ini dapat dilihat pada hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa sikap professional siswa kelas XI memiliki prosentase yang lebih besar untuk kategori sangat baik yaitu 17,4 untuk kelas X dan 20 untuk kelas XI .
Kategori baik memiliki prosentase sebesar 68,6 untuk kelas X dan 78,5 untuk kelas XI. Untuk kategori memuaskan siswa kelas X ada 14,28, berbeda dengan
siswa kelas XI yang hanya 1,53. Hal ini dikarenakan masa study siswa kelas XI yang lebih lama dibandingkan kelas X, sehingga siswa kelas XI memiliki
kemampuan, dan pengalaman praktik yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa kelas X yang pada akhirnya mempengaruhi kecenderungan sikap
professional siswa. Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS versi 16 menunjukkan bahwa sikap
professional siswa program keahlian Jasa Boga di SMK N 1 Sewon dalam kategori baik ditunjukkan dengan 75 responden. Ketrampilan siswa dalam
bidangnya apabila disertai dengan sikap yang baik maka siswa tersebut akan mampu bertahan dan mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi. Meski
standar sikap professional siswa masih belum dapat disamakan dengan sikap professional chef yang sesungguhnya, namun nuansa sikap kerja tersebut harus
selalu diberikan dalam pembelajaran.
95
3. Hubungan antara tingkat kedisiplinan kerja dalam praktik terhadap
sikap professional siswa program keahlian Jasa Boga.
Mengacu pada koefisien korelasi r
xy
yang dihasilkan dari output SPSS versi 16 menunjukkan bahwa korelasi
variabel kedisiplinan kerja X dalam praktik terhadap sikap professional siswa Y sebesar 0,586. Hasil ini menunjukkan
bahwa r
hitung
0,586 lebih besar dari r
tabel
0,195 yaitu r
hitung
0,586 r
tabel
0,195. Hal ini berarti H
ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulan terdapat hubungan antara kedisiplinan kerja dalam praktik X terhadap sikap professional siswa Y
program keahlian Jasa Boga di SMK N 1 Sewon. Dengan kata lain bahwa kedisiplinan kerja siswa dalam melaksanakan praktik memberikan sumbangan
efektif terhadap sikap professional siswa untuk program keahlian Jasa Boga di SMK N 1 Sewon. Seperti yang diungkapkan oleh Ringga Parlian Putra 2010,
bahwa salah satu ciri sikap professional adalah mempunyai ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidangnya. Muchtar A.F 2010 juga mengungkapkan cirri etos kerja professional adalah
memiliki disiplin dalam pengendalian mutu, waktu, tenaga dan dana. Sehingga disiplin mutlak diperlukan untuk menunjang seluruh aspek sikap profesional.
Sesuai dengan tabel koefisien kolom B pada constant a adalah 16,829 sedangkan nilai kedisiplinan kerja dalam praktik b adalah 0,287. Sehingga
persamaan regresinya dapat ditulis sebagai berikut:
Y = a + bX Y = 16,829 + 0,287X
96
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu unit.
Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan bila b bertanda negatif. Dari hasil perhitungan diperoleh b = 0,287 bertanda positif, ini
berarti setiap kali variabel X kedisiplinan kerja dalam praktik bertambah satu, maka rata-rata variabel Y sikap professional siswa bertambah 0,287.
Koefisien determinasi kedisiplinan kerja dalam praktik merupakan sebagian faktor yang menentukan tingginya sikap professional siswa. Sumbangan efektif
variabel kedisiplinan kerja dalam praktik dapat dilihat pada tabel Model Summary, dimana R
2
R square = 0,344. Angka tersebut menjelaskan bahwa kedisiplinan kerja dalam praktik memberikan kontribusi terhadap sikap professional siswa
sebesar 34,4. Sedangkan sisanya 66,6 dipengaruhi oleh faktor yang lain yang tidak diungkap di dalam penelitian ini antara lain faktor emosional, faktor
pendidikan keluarga, guru dan lingkungan sekolah. Sesuai dengan pendapat Sri Utami Rahayuningsih 2008:2, bahwa sikap akan mudah terbentuk jika
melibatkan faktor emosional. Pembentukan sikap juga tergantung pada kebudayaan tempat individu tersebut dibesarkan, orang-orang yang dianggap
penting oleh siswa dalam hal ini bisa dikaitkan dengan guru atau pemimpin, dan faktor terakhir yang mempengaruhi sikap adalah lembaga pendidikan dalam hal
ini lingkungan sekolah.
97
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pengujian hipotesis maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran tingkat kedisiplinan kerja siswa dalam pembelajaran praktik kecenderungan berpusat pada kategori sangat tinggi. Hal itu
ditunjukkan dengan siswa yang masuk dalam kategori sangat tinggi ada 49, kategori tinggi 42, dan sisanya berada pada kategori cukup
yaitu 9. Siswa kelas X maupun kelas XI keduanya mimiliki kedisiplinan kerja dalam praktik sangat tinggi dan tidak ada siswa yang
berada pada kategori rendah. Dari 16 butir instrumen, skor tertinggi berada pada butir instrumen nomor 1 yang berkaitan dengan
pengelolaan waktu praktik siswa, sedangkan skor terendah pada butir instrumen nomor 6 tentang ketaatan terhadap aturan resep yang
diberikan guru. 2. Gambaran sikap professional siswa program keahlian Jasa Boga di
SMK N 1 Sewon dalam kategori baik. Hal ini didukung dengan hasil data yang diperoleh, siswa dengan kategori sangat baik ada 18,
kategori baik ada 76, dan kategori cukup 6. Sikap professional siswa kelas XI memiliki taraf lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
X. Hal ini dapat dilihat pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
98
sikap professional siswa kelas XI memiliki prosentase yang lebih tinggi untuk kategori sangat baik dan kategori baik. Untuk kategori
memuaskan siswa kelas X ada 14,28, berbeda dengan siswa kelas XI yang hanya 1,53. Jumlah skor tetinggi dari 40 butir instrumen adalah
butir instrumen nomor 5 yang menunjukkan bahwa siswa senang dan bangga dengan profesinya di bidang boga. Sedangkan skor terendah
terdapat pada butir instrumen nomor 22 tentang keaktifan siswa mengunjungi perpustakaan, dan nomor 31 tentang keaktifan siswa
untuk bereksperimen membuat masakan baru baik di sekolah maupun dirumah.
3. Hasil menunjukkan bahwa r
hitung
0,586 lebih besar dari r
tabel
0,195. Hal ini berarti H
ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulan terdapat hubungan positif antara kedisiplinan kerja dalam praktik X dengan
sikap professional siswa program keahlian Jasa Boga Y SMK Negeri 1 Sewon. Dari hasil perhitungan diperoleh b = 0,287 bertanda positif,
ini berarti setiap kali variabel X kedisiplinan kerja dalam praktik bertambah satu, maka rata-rata variabel Y sikap professional siswa
bertambah 0,287. Sumbangan efektif variabel kedisiplinan kerja dalam praktik terhadap sikap professional siswa sebesar 34,4, sedangkan
sisanya 66,6 dipengaruhi oleh faktor yang lain yang tidak diungkap di penelitian ini.