Instrument Penelitian METODE PENELITIAN

54 menentukan kualitas penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel. Oleh karena itu uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas.

1. Mengukur tingkat validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan. Validitas ini dilakukan pada instrumen kedisiplinan kerja dalam praktik dan sikap professional siswa. Validitas berkaitan dengan permasalahan apakah instrumen yang dimaksudkan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur secara tepat Nurgiyantoro, 2001: 296. Validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidak suatu item dalam instrumen yang telah dibuat. Validitas instrument yang digunakan adalah validitas content validity, diperoleh dengan cara uji validitas oleh para ahli expert judgment yaitu 2 orang dosen dan 1 orang guru SMK. Cara ini untuk menganalisa dan mengevaluasi secara sistematis apakah butir instrument telah memenuhi apa yang hendak diukur. Tahapan pengujian validitas instrument merupakan pengukuran butir-butir kuesioner variabel kedisiplinan kerja pada saat praktik dan sikap pofesional siswa. Butir-butir kuesioner tersebut disusun dan diukur validitasnya apakah butir-butir tersebut valid reliabel atau tidak valid tidak reliabel. Apabila terdapat butir kuesioner yang tidak valid, maka butir kuesioner tersebut gugur dan tidak digunakan. Setelah butir-butir soal yang valid atau sahih, penulis menyusun kembali kisi- kisi dari variabel kedisiplinan kerja pada saat praktik dan sikap pofessional siswa, 55              2 2 1 1 t i i s s k k r selanjutnya butir-butir soal tersebut digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya.

2. Mengukur Tingkat Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data Suharsimi Arikunto,2002:147. Mengukur tingkat reliabilitas menggunakan rumus alfa untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Untuk mengukur tingkat reliabilitas digunakan rumus Alfa Cronbach sebagai berikut : Keterangan: r i : Koefisien reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir atau soal Σs i 2 : Jumlah varians butir s t 2 : Varians total Sugiyono, 2007: 365 Menurut Sugiyono untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel 7 berikut ini: Tabel 8. Pedoman memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi Interval Koefisien r Tingkat Hubungan 0,80 sampai dengan 1,000 0,60 sampai dengan 0,799 0,40 sampai dengan 0,599 0,20 sampai dengan 0,399 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah 56 Perhitungan uji reliabilitas butir instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16 dengan hasil sebagai berikut : Tabel 9. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian Variabel Koefisien Alpha Keterangan Kedisiplinan kerja dalam praktik 0, 856 Sangat tinggi Sikap rofessional siswa 0,937 Sangat tinggi Sumber: Data primer yang diolah Hasil pengukuran uji reliabilitas yang disajikan pada Tabel 8 menunjukkan bahwa alat ukur variabel kedisiplinan kerja dalam praktik dan sikap professional siswa mempunyai keterandalan sangat tinggi.

I. Teknik analisis data

Data yang diperoleh dari suatu penelitian harus dianalisa terlebih dahulu secara benar agar dapat ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban yang tepat dari permasalahan yang diajukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Teknik analisis deskriptif kuantitatif adalah mengubah data dalam bentuk angka dengan menggunakan statistik deskriptif, tujuanya untuk meringkas data agar menjadi lebih mudah dilihat dan dimengerti. Analisis deskriptif dilakukan terhadap data yang sudah terkumpul untuk memperjelas data dari masing-masing variabel. Dalam hal ini yang akan ditampilkan adalah harga rata-rata M, median Me, modus Mo, yang dapat dijelaskan dibawah ini:

Dokumen yang terkait

PENDAPAT SISWA KELAS X TERHADAP SIKAP PROFESIONAL DALAM PELAJARAN PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 3 WONOSARI TAHUN AJARAN 2012/2013.

1 10 192

Hubungan Pembelajaran Praktik Pengelolaan Usaha Jasa Boga (PUJB) Dengan Motivasi Berwirausaha Siswa SMK Negeri Keahlian Tata Boga Di Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 142

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN PERILAKU PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI 1 SEWON YOGYAKARTA.

1 1 217

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII KEAHLIAN JASA BOGA SMK NEGERI 1 SEWON.

0 0 140

HUBUNGAN MINAT MEMBACA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM STUDI KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK N 1 SEWON TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 181

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGELOLAAN USAHA JASA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII JASA BOGA DI SMK N 1 SEWON.

0 1 147

PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI I SEWON.

0 2 119

HUBUNGAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 3 221

PROFIL KOMPETENSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI 3 WONOSARI DALAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI HOTEL.

2 2 163

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI, SIKAP TERHADAP GIZI DAN POLA KONSUMSI SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

2 6 142