98
sikap professional siswa kelas XI memiliki prosentase yang lebih tinggi untuk kategori sangat baik dan kategori baik. Untuk kategori
memuaskan siswa kelas X ada 14,28, berbeda dengan siswa kelas XI yang hanya 1,53. Jumlah skor tetinggi dari 40 butir instrumen adalah
butir instrumen nomor 5 yang menunjukkan bahwa siswa senang dan bangga dengan profesinya di bidang boga. Sedangkan skor terendah
terdapat pada butir instrumen nomor 22 tentang keaktifan siswa mengunjungi perpustakaan, dan nomor 31 tentang keaktifan siswa
untuk bereksperimen membuat masakan baru baik di sekolah maupun dirumah.
3. Hasil menunjukkan bahwa r
hitung
0,586 lebih besar dari r
tabel
0,195. Hal ini berarti H
ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulan terdapat hubungan positif antara kedisiplinan kerja dalam praktik X dengan
sikap professional siswa program keahlian Jasa Boga Y SMK Negeri 1 Sewon. Dari hasil perhitungan diperoleh b = 0,287 bertanda positif,
ini berarti setiap kali variabel X kedisiplinan kerja dalam praktik bertambah satu, maka rata-rata variabel Y sikap professional siswa
bertambah 0,287. Sumbangan efektif variabel kedisiplinan kerja dalam praktik terhadap sikap professional siswa sebesar 34,4, sedangkan
sisanya 66,6 dipengaruhi oleh faktor yang lain yang tidak diungkap di penelitian ini.
99
B. Saran
Berdasarkan hasil keseluruhan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa, hendaknya siswa dapat meningkatkan kedisiplinan kerjanya, terutama dalam mentaati aturan resep yang diberikan guru
agar mampu menunjukkan hasil yang memuaskan pada saat pembelajaran praktik. Pada akhirnya siswa dapat meningkatkan sikap
professionalnya yang masih dalam kategori baik. 2. Bagi Guru, hendaknya mampu memberikan pengawasan dan dorongan
kepada siswa agar mentaati aturan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
3. Bagi Sekolah, hendaknya lebih aktif untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan yang secara langsung dapat membentuk dan mengembangkan
sikap professional siswa. Kegiatan tersebut misalnya saja para siswa SMK diberi wawasan mengenai pentingnya kedisiplinan dan
kreatifitas dalam meningkatkan produktifitas, pentingnya efisiensi kerja, pengalaman dan sebagainya. Hal ini dikarenakan kualitas
pendidikan di SMK diukur dari kualitas dan relevansi lulusannya dengan kebutuhan di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat.2008.Konsep
Disiplin Kerja.http:akhmadsudrajat.
wordpress.com20081105konsep-disiplin-kerja diakses tanggal 20 Desember 2011
Alfred, R. Lateiner.2003.Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja.Terjemahan Imam Soedjono. Jakarta : Aksara Baru.
Anneahira.Pengaruh-disiplin-terhadap-prestasi-belajar.http:www.anneahira. com .htm diakses tanggal 18 November 2011
Anonim.2010.Rubrik Penskoran.http:sarkomkar.blogspot.com201003 rubrik penskoran.html diakses tanggal 29 Januari 2012
______.Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan.http:kurikulumsmk.Freehost ing .netwisata1ujp.htm. diakses tanggal 3 Januari 2012
______.Angka Pengangguran Menurun.http:www.108csr.comhomenews.php ?id=3273 diakses tanggal 25 Oktober 2011
______.Pengertian disiplin.http:id.wikipedia.orgwikiDisiplin diakses tanggal 25 Januari 2012
B.Siswanto Sastrohadiwiryo.2003.Manajemen
Tenaga Kerja
Indonesia Pendekatan administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara.
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni.2008.Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-ruzz media
Bimo Walgito.2001. Psikologi Sosial. Yogyakarta:Andi Offset Depdikbud.1989.Pola Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Seutuhnya.
Malang: Dikmenum Depdikbud.1993. Link and Match. Jakarta: Depdikbud.
Doddy Pamudji.1996.Petunjuk Praktis Usaha Katering.Jakarta:Gramedia Pustaka Endang
Mulyatiningsih.2011.Riset Terapan
Bidang Pendidikan
Teknik.Yogyakarta:UNY Press Fahrudin.2008.Professionalisme.http:fahrudin2008.files.wordpress.com20080
6 professionalisme.pdf diakses tanggal 5 Desember 2011