Kedisiplinan Kerja dalam Pembelajaran Praktik

17 melakukan yang baik dan benar, 3 membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal- hal yang dilarang oleh sekolah, dan 4 siswa belajar hidup dengan kebiasaan- kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya. Jadi tujuan pembinaan kedisiplinan kerja pada siswa adalah agar siswa dengan sukarela, kesadaran diri dan senang hati mentaati segala peraturan yang berlaku bagi dirinya di lingkungan sekolah. Selanjutnya tujuan pembinaan kedisiplinan kerja dalam pembelajaran praktik adalah agar proses pekerjaan yang dilaksanakan baik secara individu maupun kelompok berjalan sesuai yang diharapkan. Siswa yang sepakat dengan adanya kedisiplinan dan dengan sukarela melakukannya maka akan menimbulkan dampak positif terhadap perilakunya khususnya dalam meningkatkan sikap professional siswa. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan siswa diharapkan mempunyai sikap professional yang baik pula. Sebaliknya siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah akan semakin rendah pula sikap professional yang dimiliki.

e. Indikator Kedisiplinan Kerja

Pada hakekatnya disiplin menurut Widodo DS 1994:60 terdiri dari beberapa unsur yaitu : 1 Pengetahuan tentang pekerjaan yang harus dilakukan. 2 Kesadaran bahwa individu sebagai orang yang dipercaya untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sehingga mempunyai rasa tanggungjawab. 3 Ketaatan dan kepatuhan terhadap segala peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku. 18 4 Ketertiban dalam melaksanakan apa yang harus dikerjakannya sehingga dapat dihindari penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. 5 Inisiatif dalam menyajikan apa yang harus dikerjakan sehingga dihindari penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. 6 Inisiatif yang menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugasnya, sehingga tidak melakukan seperti halnya melakukan pola kerja yang hanya itu-itu saja. 7 Rasa senang hati, tidak terpaksa dan dipaksa. 8 Dilaksanakannya sanksi dengan sungguh-sungguh Sedangkan Tu’u 2009:91 mengemukakan bahwa indikator yang menunjukkan pergeseranperubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan mentaati peraturan sekolah adalah meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas. Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat disiplin kerja siswa berdasarkan ketentuan disiplin waktu dan disiplin perbuatan dikemukakan oleh H.AS Moenir 2008 adalah : 1 Disiplin Waktu a Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai dan selesai belajar di sekolah tepat waktu serta mulai dan selesai belajar di rumah tepat waktu b Tidak keluar atau membolos saat pelajaran c Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan. 19 2 Disiplin Perbuatan a Patuh dan tidak menentang peraturan b Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya c Tidak suka berbohong d Tingkah laku yang menyenangkan, mencakup tidak mencontek saat ujian, tidak membuat keributan dan tidak menggangu orang lain yang sedang belajar. Ada beberapa indikator yang dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja suatu organisasi menurut Soejono 2003:67 diantaranya adalah: 1 Ketaatan terhadap waktu Disiplin waktu diartikan sebagai tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi : kehadiran dan kepatuhan siswa pada jam praktik, melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan tepat waktu. Siswa yang disiplin mampu melakukan pembagian jam kerja dan tidak akan melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya selama jam pembelajaran masih berlangsung. 2 Memanfaatkan dan menggunakan perlengkapan dengan baik Di dalam pembelajaran praktik memerlukan berbagai perlengkapan untuk menunjang kelancaran praktik. Peralatan yang ada di lab tentunya masing- masing mempunyai prosedur penggunaannya dan perawatannya, sehingga perlu adanya ketertiban siswa dalam menggunakan peralatan tersebut. Siswa diharuskan mampu memanfaatkan dan menggunakan perlengkapan tersebut dengan baik dan hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan kerja.

Dokumen yang terkait

PENDAPAT SISWA KELAS X TERHADAP SIKAP PROFESIONAL DALAM PELAJARAN PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 3 WONOSARI TAHUN AJARAN 2012/2013.

1 10 192

Hubungan Pembelajaran Praktik Pengelolaan Usaha Jasa Boga (PUJB) Dengan Motivasi Berwirausaha Siswa SMK Negeri Keahlian Tata Boga Di Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 142

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN PERILAKU PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI 1 SEWON YOGYAKARTA.

1 1 217

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII KEAHLIAN JASA BOGA SMK NEGERI 1 SEWON.

0 0 140

HUBUNGAN MINAT MEMBACA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM STUDI KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK N 1 SEWON TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 181

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGELOLAAN USAHA JASA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII JASA BOGA DI SMK N 1 SEWON.

0 1 147

PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI I SEWON.

0 2 119

HUBUNGAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 3 221

PROFIL KOMPETENSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI 3 WONOSARI DALAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI HOTEL.

2 2 163

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI, SIKAP TERHADAP GIZI DAN POLA KONSUMSI SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

2 6 142