Uji Hipotesis Penelitian Hasil Penelitian Pengujian Hipotesis
89
khususnya siswa kelas X. Dalam hal ini perlu pengawasan dari guru untuk membimbing siswanya agar mau dan mampu mencoba seluruh peralatan yang ada
di lab praktik. Siswa yang disiplin dalam bekerja akan berupaya melakukan pekerjaan sesuai
prosedur dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Hasil penelitian menunjukkan siswa mempunyai kategori tinggi dalam hal menunjukkan
hasil yang memuaskan yaitu sebesar 47. Meski demikian ada 13 siswa yang memiliki kategori cukup dan 3 siswa masih berada pada kategori rendah. Dalam
hal ini dikarenakan sebagian siswa ingin memperoleh hasil yang memuaskan namun kadang-kadang malas untuk mempelajari resep yang diberikan oleh guru
sebelum praktik dimulai. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penjumlahan skor butir instrumen nomor 6 mengenai ketaatan terhadap aturan resep dasar yang diberikan
guru memperoleh skor terendah diantara 16 butir instrumen yang lain. Setelah diteliti lebih lanjut ternyata ditemukan bahwa 3 siswa yang berada pada kategori
rendah tersebut seluruhnya adalah siswa kelas X. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X masih belum mampu menujukkan hasil yang
memuaskan sedangkan siswa kelas XI berada pada kategori baik. Hal ini diindikasi karena siswa kelas X masih belum memiliki kemampuan sebanyak
siswa kelas XI. Ketaatan terhadap tata tertib praktik merupakan simbol pengukuran dalam hal
kedisiplinan. Menurut hasil penelitian indikator ketaatan siswa terhadap tata tertib termasuk dalam kategori sangat tinggi. Meski demikian ada 9 siswa berada pada
kategori cukup dan 1 siswa yang masuk dalam kategori rendah. Sesuai dengan
90
hasil penghitungan angket hal ini disebabkan karena masih ditemukan siswa yang sering bermain HP dan mengobrol dengan teman ketika pelajaran praktik
berlangsung. Tanggungjawab siswa dalam melakukan pekerjaan termasuk kategori tinggi,
karena 63 siswa berada pada kategori sangat tinggi dan 32 kategori tinggi. Meskipun ada 2 siswa yang masih rendah tanggungjawabnya dalam hal
pekerjaan, hal ini disebabkan karena ada beberapa siswa belum sadar akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai siswa sehingga bekerja dengan santai dan masih
membutuhkan pengawasan dari guru. Secara keseluruhan perhitungan skor indikator pada variabel kedisiplinan
kerja dalam praktik menunjukkan bahwa indikator tanggungjawab memiliki prosentase paling tinggi sebesar 63. Sesuai dengan pendapat Malayu S.P.
Hasibuan 2008:193 yaitu disiplin merupakan cerminan besarnya tanggungjawab seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan serta yang mendorong
gairah dan semangat kerja seseorang. Dengan tingginya kesadaran siswa akan tanggungjawabnya sebagai pelajar pada akhirnya mendorong gairah dan semangat
siswa untuk bekerja dengan disiplin. Hasil pengkategorian kedisiplinan kerja siswa dalam melakukan praktik baik
untuk kelas X maupun kelas XI keduanya berada pada kategori sangat tinggi. Secara keseluruhan kedisiplinan kerja siswa kelas XI lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas X, hal ini disebabkan siswa kelas XI memiliki masa studi yang lebih lama dan telah menempuh pelajaran praktik lebih banyak dibandingkan siswa