demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 pernyataan yang tidak valid dan pernyataan tersebut tidak dapat digunakan untuk penelitian.
Tabel 5. Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Sumber: Data Primer yang diolah Tahun 2016 hasil output SPSS pada lampiran 3 halaman 177
e. Kinerja Karyawan
Dari hasil Uji validitas yang dilakukan, jumlah objek yang digunakan untuk uji ini sebanyak 30 responden dengan tingkat signifikansi 5
sehingga diperoeh nilai r
tabel
sebesar 0,3061. Butir pernyataan dinilai tidak valid jika memiliki nilai pearson correlation 0,3061. Dengan
No Korelasi
r
tabel
Keterangan 1
0,373 0,3061
Valid 2
0,008 0,3061
Tidak Valid 3
0,498 0,3061
Valid 4
0,423 0,3061
Valid 5
0,587 0,3061
Valid 6
0,722 0,3061
Valid 7
0,671 0,3061
Valid 8
0,567 0,3061
Valid 9
0,136 0,3061
Tidak Valid 10
0,629 0,3061
Valid 11
0,853 0,3061
Valid 12
0,594 0,3061
Valid 13
0,513 0,3061
Valid 14
0,485 0,3061
Valid 15
0,627 0,3061
Valid 16
0,581 0,3061
Valid 17
0,373 0,3061
Valid 18
0,606 0,3061
Valid 19
0,384 0,3061
Valid 20
0,376 0,3061
Valid 21
0,732 0,3061
Valid
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 pernyataan yang tidak valid dan pernyataan tersebut tidak dapat digunakan untuk penelitian.
Tabel 6. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Karyawan
Sumber: Data Primer yang diolah Tahun 2016 hasil output SPSS pada lampiran 3 halaman 178
2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat membeberkan hasil yang berbeda bila dilakukan pengukuran kembali
terhadap subyek yang sama. Untuk mengukur reabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan koefisien Alpha
α dari Cronbach Alpha dengan taraf signifikansi 5 . Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 Suharsimi Arikunto, 2010: 276.
Rumus koefisien Alpha α dari Cronbach Alpha dengan taraf signifikansi
5 adalah sebagai berikut: No
Korelasi r
tabel
Keterangan 1
0,581 0,3061
Valid 2
0,648 0,3061
Valid 3
0,156 0,3061
Tidak Valid 4
0,570 0,3061
Valid 5
0,526 0,3061
Valid 6
0,705 0,3061
Valid 7
0,422 0,3061
Valid 8
0,385 0,3061
Valid 9
0,373 0,3061
Valid 10
0,607 0,3061
Valid 11
0,412 0,3061
Valid 12
0,373 0,3061
Valid
r
11
= Keterangan:
r
11
: Reliabilitas Instrumen K
: Jumlah butir ertanaan ∑a
2
b : Jumlah varian butir at
2
: Jumlah varian total Suharsimi Arikunto, 2010: 239
Berdasarkan hasil analisis dari angket Kompensasi, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Karyawan diperoleh rangkuman hasil uji coba reliabilitas. Berikut ini adalah rangkuman hasil uji coba reliabilitas:
Tabel 7. Hasil Rangkuman Uji Reliabilitas
No Variabel
Cronbach’s Alpha Based on Standardized items
Keterangan 1
Kinerja Karyawan 0,814
Reliabel 2
Kompensasi 0,765
Reliabel 3
Kepuasan Kerja 0,867
Reliabel 4
Motivasi Kerja 0,835
Reliabel 5
Gaya Kepemimpinan 0,897
Reliabel Sumber: Data Primer yang diolah Tahun 2016 hasil output SPSS pada
lampiran 3 halaman 179 Berdasarkan tabel 7 di atas maka dapat disimpulkan variabel
Kompensasi, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan masing-masing mempunyai tingkat reliabilitas
sesuai standar yang telah ditentukan yaitu Cronbach’s Alpha Based on
Standardized items ≥ 0,600. Dengan demiian instrumen-instrumen tersebut
telah memenuhi syarat sebagai alat mengambil data penelitian karena telah teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisa data satu persatu yang didasarkan pada jawaban responden yang dihuimpun berdasarkan
kuesioner yang telah diisi responden selama penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dari lapangan disajikan dalam bentuk deskripsi
dari masing-masing variabel bebas maupun variabel terikat. Adapun berdasarkan kriteria yang dipakai pada kategori jawaban responden,
maka untuk lebih memudahkan digunakan 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Cara pengkategorian data berdasarkan rumus dari
Azwar 2009: 108 adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Kategorisasi Jawaban Responden
Tinggi : X ≥ M + SD
Sedang : M
– SD ≤ X M + SD Rendah
: X M – SD
Keterangan: M
: Mean SD
: Standart Deviasi X
: Jumlah skor
2. Uji Prasyarat Analisis
Perhitungan dan analisis data dilakukan dengan komputer program SPSS. Sebelum dilakukan analisis data, maka terlebih dahulu dilakukan
uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis dimaksudkan untuk mengatahui apakah data yang dikumpulkan memenuhi syarat untuk
dianalisis dengan teknik statistik yang dipilih. Ada empat tahap pengujian yang harus dipenuhi sebelum tahap pengujian hipotesis, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah regresi, variabel dependen, independen atau keduanya memiliki
distribusi normal atau tidak Imam Ghozali, 2011: 160. Teknik uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Kolmogorov-
smirnov . Data dikatakan berdistribusi normal apabila signifikansi
Kolomogorov Smirnov 0,05. Sebaliknya, apabila nilai signifikansi
Kolomogorov Smirnov 0,05, maka menunjukkan bahwa data tidak
berdistribusi normal
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan linear antara dua variabel. Linearitas dapat diartikan sebagai hubungan
yang linear antar variabel, yaitu apabila terjadi perubahan pada satu variabel maka variabel lain pun akan mengalami perubahan dengan
besaran yang sejajar. Pengujian linearitas berfungsi atau bertujuan untuk mengatahui apakah penelitian linear lurus atau tidak linear
tidak lurus. Hasil pengujian linearitas yang menunjukkan tidak linear sama artinya data yang didapatkan dari para responden
menunjukkan bahwa data yang menjadi alat ukur penelitian untuk mengungkapkan masalah pada setiap indikator yang dijadikan
kuesioner penelitian kurang konsisten, meskipun indikator-indikator tersebut masih tercakup dalam satu kesatuan konsep operasional
variabel. Hal ini berpengaruh terhadap angka standar deviasi penyimpangan.
Jika hasil pengujian linearitas menunjukkan hasil yang tidak linear maka pengolahan data tidak bisa dilanjutkan ke dalam
pengukuran pengaruh hubungan dan pengujian hipotesis. Alasannya, data yang didapatkan dari para responden dianggap kurang konsisten
untuk meregresikan variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Artinya, data yang di input untuk membahas hubungan kausalitas
sebab-akibat diantara variabel yang dikorelasikan bisa dianggap tidak konsisten, atau ratio penyimpangan pada regresi deviasi
melebihi toleran. Kriteria yang diterapkan untuk menyatakan kelinearan adalah nilai F yang dihitung dengan menggunakan rumus:
F
reg
= Keterangan:
Freg : Harga bilangan F untuk regresi
Rkreg : Rerata kuadrat garis regresi
Rkres : Rerata kuadrat garis residu
Sutrisno Hadi, 2004.
c. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi dalam analisis regresi berganda. Multikolinearitas terjadi apabila
terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen dalam model regresi. Apabila terjadi gejala multikolinearitas, salah satu
langkah untuk memperbaiki model adalah dengan menghilangkan variabel dari model regresi, sehingga bisa dipilih model yang paling