37 sendiri. Berikan kesempatan kepada anak anak untuk lari, memanjat dan
melompat. b.
Setelah anak melakukan berbagai kegiatan anak membutuhkan istirahat yang cukup. Sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
c. Otot otot besar anak pra sekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari
dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang rumit seperti mengikat tali sepatu.
d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan dan mata masih kurang sempurna.
e. Walaupun tubuh anak ini lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak
masih lunak soft. Hendaknya berhati hati bila anak berkelahi dengan temannya, sebaiknya dilerai.
f. Walaupun anak lelaki lebih besar, dan anak perempuan lebih terampil dalam
tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaliknya jangan mengkritik anak lelaki apabila ia tidak trampil.
Sumatri 2005: 19 mengemukakan bahwa pada usia antara 4 - 5 tahun, biasanya mereka sudah mampu membuat gambar yaitu kepala dan ditambah
pulatan kecil sebagai mata, hidung, mulut dan telinga. Kemudian ditarik garis- garis dengan maksud menggambar badan, kaki dan tangan. Kellog dikutip dalam
buku Sumantri 2005: 19 mengemukakan bahwa anak pada usia 4 - 5 tahun adalah periode perkembangan artistik yang biasanya disebut tahap gambar,
38 gambar dibuat anak sifatnya tidak lagi abstrak tetapi telah menunjukan apa yang
ada disekitarnya. Sumantri 2005: 19 mengemukakan bahwa perkembangan motorik kasar
anak usia 4 tahun telah memiliki ketrampilan yang lebih baik, anak mampu melambungkan bola, melompat dengan satu kaki, telah mampu menaiki tangga
sekaligus beraktivitas melompat tali. Pada usia 6 tahun umumnya anak sudah mampu mengendarai sepeda roda dua. Anak laki laki dan perempuan dapat berlari
sama cepatnya dan keduanya sama sama mampu melempar dengan sasaran yang tepat.
Steinberg, Hughes dan Piaget dalam buku Anggani Sudono 2001 :48 mengemukakan bahwa, ciri ciri perkembangan fisik antara lain :
1. Ciri ciri anak usia empat tahun
a. Spontan dan selalu aktif, tidak pernah berhenti bergerak
b. Tidak mengetahui kanan-kiri
c. Menunjukan peningkatan yang cukup jelas dalam penggunaan alat manipulasi
dan kontruktif d.
Memulai membuat desain dan bentuk bentuk huruf dalam lukisannya e.
Bereksperimen dalam jari, tangan, dan lengan f.
Memunggut benda dengan tangan yang bukan dominan dan memindahkannya ke tangan yang dominan
g. Dapat menyanyi lagu yang sederhana
h. Lari berjingkat dengan satu kaki
i. Berdiri di atas kaki selama 4-8 menit
j. Dapat mengikat tali sepatu
2. Ciri ciri anak usia lima tahun antara lain
a. Gerakannya lebih tangkas, berjalan dan melangkah lebih tegap
b. Memungut alat tulis dengan tangan yang dominan
c. Dapat menulis nama sendiri
d. Menulis bilangan maupun huruf dengan ukuran besar
e. Berdiri dengan satu kaki selama lebih dari delapan detik
f. Melepas dan memakai baju tanpa bantuan
g. Lari berjingkat dengan dua kaki bergantian
h. Menatap dengan tak berkedip adalah gerakan mata pada usia ini
i. Mampu nyanyi dengan suara yang jelas
j. Menulis lambang bilangan dengan terbalik balik
39 k.
Dapat mengikat tali sepatu.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa ciri ciri fisik anak usia 4 - 5 tahun adalah anak sudah mampu melakukan gerakan gerakan fisik
berupa aktivitas gerak yaitu berlari, melompat, meloncat, mendaki, lompat tali, menyepak, melempar bola, menangkap bola, memantul bola, memukul.
E. Kerangka Pikir
Gerak manipulatif adalah gerakan yang dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam macam objek. Kemampuan ini lebih melibatkan tangan dan
kaki dan koordinasi mata. Bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari gerakan menggiring bola, menendang bola. Berdasarkan observasi pada kelompok A di
TK ABA Telogolelo pentingnya peningkatan gerak manupaltif pada anak usia dini, sudah seharusnya guru memaksimalkan perannya untuk turut
mengembangkan beragam kebutuhan anak didik dalam proses peningkatan kemampuan gerak manipulatif. Tetapi pada kenyataan tidak sederhana apa yang
tertuang pada teori. Banyak permasalahan yang menjadi upaya pengembangan gerak
manipulatif pada anak kurang optimal. Untuk dapat meningkatkan gerak manipulatif anak, peneliti dan guru memilih kegiatan menggiring bola untuk
meningkatkan gerak manipulatif anak. Kegiatan menggiring bola merupakan salah satu keterampilan dasar bermain sepak bola yang menggunakan bagian kaki
atau menggulirkan bola terus menerus sambil berlari membawa bola dengan cepat kesegala arah baik depan maupun belakang dengan kelenturan tubuh. Kegiatan
menggiring bola diadakan dengan menggiring bola sejauh 6 meter dan merubah
40 arah kembali ke tempat semula sesuai intruksi. Diharapkan kegiatan tersebut
gerak manipulatif anak akan meningkat dengan optimal melalui menggiring bola. Ciri ciri fisik anak usia 4 - 5 tahun adalah anak sudah mampu melakukan gerakan
gerakan fisik berupa aktivitas gerak yaitu berlari, melompat, meloncat, mendaki, lompat tali, menyepak, melempar bola, menangkap bola, memantul bola,
memukul dan menggiring bola.
Gambar 4. Bagan Kerangka Pikir Guru belum
menerapkan kegiatan
menggiring bola untuk
meningkatkan gerak manipulatif
Kemampuan gerak manipulatif melalui
kegiatan menggiring bola anak dalam
meningkatkan gerak manipulatif masih
Kondisi Awal
Menerapkan kegiatan menggiring
bola dengan pola lurus untuk
meningkatkan gerak manipulatif
Tindakan Guru menerapkan
menggiring bola untuk
meningkatkan gerak manipulatif
anak
Kemampuan gerak manipulatif melalui
kegiatan menggiring bola anak dalam
meningkatkan gerak manipulatif
meningkat Kondisi
Akhir Hasil
Gerak manipulatif k i
k t